Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Rabu, 09 November 2011

Kesempatan Kesekian Kali

Aku tau, aku selalu mencari alasan untuk tidak menyukai bus kota; asap rokok, tatapan tajam, sikap kasar, pengamen, penjual koran, permen, air mineral, dll. Hmmm, kalau lagi egois ya ... aku harus rela merogoh saku ku lebih dalam untuk naik taxi. Aku tahu, aku tidak boleh selalu begitu, karena aku tahu resikonya.
Siang ini, dalam perjalanan pertama aku sudah merasakan bus patas yang kunaiki remnya kurang stabil. Beberapa kali ngerem mendadak dan setiap tarikan mesinnya terasa kasar. Alhamdulillah aku menikmatinya dengan tidur dan tidak mau berpikir negatif. Karena yang kualami semenjak hari raya Idul Adha adalah keberkahan yang tak terhingga.
Berada di rumah dan berkumpul dengan keluarga besar adalah berkah, membantu menjadi panitia Idul Qurban di rumah adalah berkah, mampu bersilaturahmi adalah berkah. Aku tidak mau fokus keberkahan itu luntur karena kondisi bus patas yang kutumpangi ini tidak stabil. Makanya aku memilih tidur dan berbicara dengan nurani.
Terima kasih kepada keluarga istimewa yang penuh cinta ... menyambut kedatanganku dengan ramah, rasa rindu, dan peluk hangat. Aku ... tidak cukup kata untuk mengucapkan ini semua:
Ibu ... anda bukan ibuku, tapi anda mencintaiku dengan tulus, berbagi kesedihan, kegundahan, dan kebahagiaan dengan lepas tanpa was-was
Ayah ... anda bukan ayahku, tapi anda selalu menghitung berapa lama aku tidak berkunjung, memintaku lebih lama tinggal untuk mengganti hari-hari masa sibukku, dan mengantarku naik bus antar kota dan mengiringi perjalananku dengan do'a
Kakak dan Mbak ... kalian bukan saudara, tapi kalian selalu menyediakan ruang dan waktu untuk bercanda dan berbagi rasa
Jiwa-jiwa kecil, para malaikat penghuni rumah damai, kalian adalah jiwa-jiwa yang menarikku untuk selalu ingin kembali. Menarik perhatianku dengan tangis, tawa, dan kenakalan masa kanak-kanak ...
aku mencintai kalian, sejak awal aku bilang kalian adalah keluargaku ... yang dipertemukan Allah SWT dengan segala keajaiban dan ketidakmungkinan. Aku hanya punya cinta, yang kubagikan tanpa mengenal warna. Aku sebut kalian dalam do'a setara dengan Abah, Emak, dan keluarga sedarah. Terima kasih
Kembali ke perjalananku siang ini. Sesampainya di terminal bus, aku segera memasuki bus kota yang siap berangkat. Hampir semua kursi telah terisi. Aku berharap bertemu dengan kawan yang kukenal, hmmm ... aku belum menemukannya. Aku mencari kursi kosong, aku mencari kursi yang berjajar dengan perempuan. Yeah, aku menemukannya hanya satu yang tersisa dengan seorang mahasiswi. Sempurna! Aku mengeluarkan si gamsa, HP semata wayangku ... ujung mataku bergerak menatap lurus ke depan ... dan ... harapanku terkabul, aku melihat seorang kawan yang kukenal. Dia teman satu mess, aku mengucap syukur dalam hati dan menulis sms untuknya. Dia tetap fokus menata tempat duduk ekstra yang tersisa.
Baiklah, sebaiknya aku nikmati saja bus kota ini, kami pasti bertemu di terminal berikutnya. Aku menutup hidungku dengan tissu, asap rokok, nyanyian, tawaran, dan percakapan yang kadang tak kumengerti mulai beraksi. Aku belajar menikmati ... dalam diam dan diskusi dengan diri.
Bus berangkat, aku masih belum bisa mengalihkan perhatian temanku yang duduk di bangku ekstra dekat pak Sopir. Perjalanan lancar, hingga pada akhirnya. Bus memasuki kawasan padat kendaraan, karena itu terdapat perempatan dan belokan yang kurang "pas" untuk menyeberang. Dan kayu pembatas siap menghalangi kendaraan yang mau melintas ketika ada suara kereta api datang.
Karena jam pulang kerja kantoran, aku tidak heran dengan kepadatan ini... tiba-tiba suara bus yang kunaiki ini seperti menabrak kendaraan lain di depannya. Suara bel kereta api dan kayu pembatas siap bertugas. Bus kota ini tepat di atas rel, pikiranku terhenti hatiku mencari kalimat yang tepat untuk diucapkan. Pikiran nakalku sudah bermain di dunia yang tak kukenal. Ia berkata, mungkin besok pagi akan ada berita headline metropolis ttg kecelakaan jalan raya, . Segera kuhentikan imajinasi gila ini, aku berkata pada diri sendiri, sudahkan kamu pasrah dan rela? Jika hari ini yang terjadi adalah "celaka" ... aku hanya tunduk dan kerahkan kembali jiwa dan raga ini kepada pemilikNYA.
Pada detik terakhir, pak sopir memilih maju dan menabrak beberapa kendaraan di depannya ... Alhamdulillah, kami selamat meski Pak Sopir harus berurusan dengan sopir dan pemilik kendaraan
Syukur terdalam dan kepasrahan diri membuatku tenang dan lebih bahagia.
Terima kasih Allah SWT untuk kesekian kali kembali Engkau beri kesempatan kepada hamba untuk menjalankan kewajiban sebagai Kholifah di bumi.
(semoga yang sedikit ini mampu memberi arti)
Amin  yaa Rabb ...

Kamis, 06 Oktober 2011

Share the same love

Ada saat kita nyaris tak berdaya oleh sesuatu yang "tidak" kita ketahui. Kali ini akupun demikian. Aku membutuhkan selaksa energi positif untuk keseimbangan langkah kehidupan. Musuh yang paling menakutkan memang diri sendiri. Ada beberapa hal yang kulakukan untuk menikmati suasana ini.Aku pinjam "sweet style and nothing box" dari seorang teman. "Try to focus on thinks around you that you can influence somehow ...". Sebenarnya banyak sudah teori yang kita tahu, namun ada masa di mana ia terabaikan.
Aku tahu, yang kubutuhkan ada jiwa-jiwa bersih murid-muridku. Merekalah yang akan menjadi obat termujarab dalam kondisi ini. "Yesterday was dream, today is amazing", i pray it for my self.
Pagi ini aku mengawali sapaanku kepada tubuhku sendiri, mengajak mereka untuk fokus dan menghadapkan wajah hanya kepadaNya. Setelah mengeprint beberapa file, aku segera ke pintu gerbang untuk ikut menyambut wajah-wajah ceria generasi terbaik masa depan. Spirit mereka sudah memasuki jiwa.
Ketika kegiatan warming up, aku sengaja bergabung dengan kelas I. Mereka luar biasa ... permainan konsentrasi dan memahami komando kami nikmati dengan gembira. Ya, aku bahagia. Apalagi ketika mereka memanggil dan memelukku dengan hangat. SubhanAllah ...
Belajar di kelas bersama anak-anak yang keren membuatku semakin bersemangat. Setelah mengoreksi satu bendel soal, aku meminjam gitar ke anak-anak SMP. Aku belajar sebentar kepada Kepala Sekolahku untuk memainkan dua buah lagu sederhana. "Wonderful Friend dan Today is Monday in Lousiana". Almost perfect, i can play the guitar.
Sebagian anak langsung mendekatiku, mereka berceloteh. "Apakah ustadzah bisa main gitar?", "Waaaah, aku tidak menyangka Ustadzah bisa main gitar", "Ayo, segera kita bernyanyi bersama". Aku hanya tersenyum, kemudian aku mengaku aku belum bisa mainkan lagu yang kalian minta. Mereka minta aku menyanyikan lagu "Bungong Jeumpa-Aceh" dan "Laruik Sanjo"...waduh aku tahu temponya, tapi aku belum belajar memainkan gitarnya.
Tiba-tiba gadis cantikku berkata: "Ayo Ust, mainkan sebisanya saja...kita yang menyanyi". Oh, betapa kalimat itu membuatku merasakan dingin di dada. Aku lihat, ustadz hanya mengawasi kami. sepertinya ia memperhatikan permainan gitarku yang amburadul. Aku letakkan gitarku, aku mengikuti syair lagu mereka...dan .... Ustadz memainkan gitar dengan nada yang lebih baik dariku. Aku lanjutkan kolaburasi dengan suara merdu anak-anakku. Hmmmm, aku bahagia.
Pada saat tes vokal satu persatu mereka unjuk kebolehan. Keberanian bergaya, vokal, dan kemampuan memahani tangga nada mereka praktekkan. Ada banyak keajaiban yang kudapati hari ini. Tak bisa kuceritakan dengan detail. Semuanya tidak terprediksi, mereka semua luar biasa. Mempesona ... aku bahagia.
Jam ketiga, aku terlambat 5 menit masuk kelas. Ustadz sudah bermain "angin bertiup" dengan mereka. Aku gabung dengan membawa gitar pinjaman. Kemudian kami mengubah permainan menjadi bahasa Inggris, mereka memaksa diri untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Aku senang melihat usaha mereka. Luar biasa!!!
Waktu masih tersisa 30 menit, aku dan Ustadz menawarkan tantangan untuk mereka. Kami membuat proyek mini drama untuk memacu kepercayaan diri dan kerja tim mereka. Mereka sanggup dan langsung meminta untuk dibagi kelompok. Dengan cekatan mereka mengambil kertas dan mulai berpikir tentang skenario. Ada satu kelompok yang merasa tidak cocok dengan komposisi kelompoknya. Aku memberi kode kepada ustadz, kemudian aku berkata: "Yang merasa tidak cocok dengan kelompoknya boleh mengundurkan diri". Kulihat raut muka kelompok itu merah, akhirnya mereka mulai berdiskusi dan terjadilah kerja sama membuat skenario drama dengan harmonis. Ustadz mengucapkan kalimat: "Tidak perlu negatif thinking terlebih dahulu kepada kawan". Aku hanya tersenyum dan mengelus kepala anak-anak hebat tersebut. Aku bahagia ...
Jam ekstra vokal sudah tiba, aku segera membantu mengkondisikan kegiatan elstra hari ini. Aku begitu terpesona dengan suara mereka, aku tidak mau banyak cerita lagi. Yang jelas, mereka adalah anak-anak yang istimewa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Aku bahagiaaaaa..... Terima kasih teman yang sudah menyambungkan semua sisi positif. Terima kasih semua anak-anak terbaik ku yang selalu menjadi obat pada setiap masa kelemahanku. Terima kasih teritinggiku kepada Allah SWT yang memberikan setiap detik kebahagiaan, hingga aku malu untuk tidak berkata "terima kasih" untuknya. Terima kasih .... terima kaasih.

Jumat, 30 September 2011

KALIAN

Bersama kalian aku bisa menjadi berarti. Aku tidak perlu memenjarakan diriku dengan prediket apapun. Aku mampu menjadi apa saja untuk menuju kebaikan yang kita tahu. Peran ibu, ayah, kakak, teman, dan lawan kompetisi. Aku tidak malu untuk berlari, menari, berpuisi, bernyanyi, dan kadang berteriak di tengah lapangan. 
Aku juga akan mampu mengolah peranku, mengingatkan kalian dengan kasih, mengingatkan kalian dengan tawa, mengingatkan kalian dengan diam, dan mengingatkan kalian dengan ketegasan. 
Aku dan kalian dipertemukan, aku dan kalian diberi kesempatan, aku dan kalian dianugerahi waktu yang sangat berharga. Ada banyak ketakutan, ada banyak keraguan, ada banyak kehawatiran, ada juga kemarahan.
Namun, kita juga memiliki kebahagiaan, kegembiraan, kepercayaan, kemenangan, dan tentu saja kasih sayang. Salam kalian, sentuhan, dan ciuman kalian selalu menyertai hariku. Membahagiakan, merindukan, dan mengundangku untuk selalu hadir dalam do'a dan harapan.
Kalimatku tak cukup untuk menyatakan syukur ketika ada banyak pelajaran yang kalian suguhkan. Setiap tahun berganti, setiab bulan mewarnai, setiap minggu menanti, setiap hari memberi, setiap jam berarti, setiap menit mengiringi. Setiap detik kudzikirkan segalanya dengan kesyukuran, tanpa sadar atau memaksa kesadaranku.
Aku akan mengingat bahwa setiap diri kalian adalah istimewa.

Senin, 26 September 2011

Hold My Hand


Hold My Hand
By: Maher Zain
 
I hear the flower’s kinda crying loud
The breeze’s sound in sad
Oh no
Tell me when did we become,
So cold and empty inside
Lost a way long time ago
Did we really turn out blind
We don’t see that we keep hurting each other no
All we do is just fight

Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought
Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you
Children seem like they’ve lost their smile
On the new blooded playgrounds
Oh no
How could we ignore , heartbreaking crying sounds
And we’re still going on
Like nobody really cares
And we just stopped feeling all the pain because
Like it’s a daily basic affair
Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought
Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you
No matter how far I might be
I’m always gonna be your neighbor
There’s only one small planet where to be
So I’m always gonna be your neighbor
We cannot hide, we can’t deny
That we’re always gonna be neighbors
You’re neighbor, my neighbor
We’re neighbors
So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind
So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

Rabu, 21 September 2011

For you, Thank you

"May i take your picture Mam"? Alya Tara asks me. "Sure, why not"?, actually i wanna ask her, what for? But, i can't say it. Yay! She is very happy. "Okay, just wait for tomorrow. Hopefully it will gonna be surprise for you." She whispers to me. I just smile, then she got my picture.

Kemudian, aku berjalan mendekati kerumunan anak-anak yang lain dan bergabung dengan forum diskusi mereka. Hari ini terasa begitu menyenangkan, semua anak menikmati setiap aktivitas dengan gembira. Anak istimewaku juga bertahan konsentrasinya sampai jam pelajaran ketiga. Yeah, inilah arti bahagia. Bahagia yang membahagiakan.

Keesokan harinya, aku terlambat masuk kelas karena bertemu dengan walimurid yang membutuhkan pendengar yang baik. Setelah selesai, aku segera bergegas ke kelasku. Alya Tara kembali mendekatiku.

"Mam, there is something on your table. Please, check it now"?, she asks me. "Okay, i will check it later. We are reading Al-Fajr now". She looks disappointed. I accompany them until finish. I need to take a pencil, so i go to my table. And, i found a brown envelope. "Untuk Ustadzah Hamdiya, terima kasih".

Membaca tulisan-tulisan yang ada di amplop itu membuatku merasakan sentuhan kasih-sayang. Terutama kalimat "Semoga bisa haji, semua orang mendo'akan (keluargaku) dan Liong (kucingku), hehehe.

Aku segera membuka amplop itu dan ... sebuah lukisan karikatur indah ada di sana. Ya, itu aku, itu aku. Alya Tara menjadikan aku sebagai model karikaturnya. Aku terharu, i am speechless. I come to her and shake her hand, thank you Alya Tara. Thank you. This is a best love, best day. Love you.



Selasa, 28 Juni 2011

Karimunjawa

"Jika kau ingin sampai ke syurga, maka usahamu harus lebih gigih". Kalimat itu yang dicapkan temanku untuk memotivasi kami agar tetap semangat sepanjang perjalanan. Ya, dia mengutip kalimat bijak itu, karena perjalanan kami cukup mengalami banyak peristiwa "tak disangka". Mulai dari janjian di terminal, mengantri bus sampai pukul 11.00 WIB malam. Belum lagi ketika bus yang kami tumpangi ternyata tidak bisa lanjut. Ada sebuah kecelakaan yang menyebabkan kemacetan total. Selama 3 jam kami harus menunggu. Tapi karena letih, kami tertidur dan tidak menyadari kondisi tersebut.
Tepat pukul 03.00 WIB dini hari, yang kami tahu, tiba-tiba ada banyak suara ribut. Dengan kata-kata yang cukup "kasar", mereka mengumpat kondektur, minta uanag kemalian, dan mengucapkan beberapa kata yang malah bisa membuat panas telinga. Akhirnya kami berpindah bus, untuk menghindari kemacetan pak Sopir mengambil jalan tembusan. Sayang sekali, jalan ini sempit dan berbahaya ketika ada dua kendaraan yang saling berpapasan.Mata sudah enggan terpejam karena harus waspada dengan kondisi tersebut.
Kami sudah hawatir, ketika agen wisata yang akan memandu selalu bertanya dimana posisi kami. Kapal yang menyeberang ke Karimunjawa akan berangkat pukul 09.00 WIB. Sedangkan posisi kami masih di Pati menuju Demak. Tanpa daya kami hanya memiliki harapan untuk tidak ketinggalan kapal.Tepat pukul 08.00 WIB, sampailah kami di pertigaan Trengguli. Alhamdulillah, ada seorang bapak yang baik mengarahkan tujuan kami dengan baik. Suara HP koordinator kami berbunyi, "Oh...kami sudah ketinggalan kapal". Hmm...dua teman yang berangkat dari Jakarta ternyata sudah sampai pelabuhan terlebih dahulu dan menginformasika, bahwa kapal overload dan banyak penumpang tertinggal.
"Baiklah teman-teman, kita harus pantang menyerah sebelum bahagia", kembali koordinator kami memberi semangat. Akhirnya kami memutuskan untuk tinggal semalam di area pelabuhan, memilih homestay, dan menikmati pulau panjang yang cukup dekat dengan posisi pelabuhan. Penyeberangan kami hanya 30 menit. Pulau ini kurang terawat, mungkin karena musim kemarau sudah mulai datang, maka banyak pepohonan menguning dan kering. Ada banyak penjual es makanan, sampah masih belum dibuang dengan teratur. Tapi kebersihan lautnya luar biasa. Pantai berpasir putih dan cukup nyaman untuk dinikmati. Di tengah pulau itu, ada kuburuan seorang Syekh. Mungkin karena ini, ada banyak peziarah yang berdatangan.
Setelah menikmati pulau Panjang, kami kembali ke homestay membersihkan diri dan bersiap untuk jalan malam. Kami menikmati hari ini dengan gembira, karena esok hari harapan kami untuk sampai ke Karimunjawa harus lebih besar dari hari ini. Kami saling mengingatkan, pukul 07.30 WIB sudah harus menuju dermaga untuk membeli tiket kapal cepat. Kapal akan datang pukul 09.00 dari Semarang, dan akan lenjut ke Karimunjawa pukul 11.00 WIB. Tetapi karena pengalaman hari kemarin, kami harus bersiap-siap lebih pagi. Semangat!!! Karimunjawa aku akan datang padamu. Karena kau adalah salahsatu tempat yang kutulis dalam daftar mimpiku. Belum lagi, ketika hari itu rencana berangkat pukul 19.00 WIB, siang pukul 13.00 WIB aku mengakses informasi bahwa jadwal pelatihanku tanggal 30 Juni 2011. Hmmm, otakku langsung 'stop', karena jadwal kepulangan sesuai dengan trip adalah tanggal 29. Itu membuatku panik, karena aku juga ingin bertemu dengan saudara kembarku dari Polandia (Aleksandra) yang akan kembali ke negaranya. Itupun berada pada tanggal 30. Baiklah, aku harus mencari cara supaya semua jadwal bisa sempurna kulaksanaka. Alhamdulillah, ada jadwal kapal cepat kembali ke Jepara tanggal 28. Aku harus rela tidak menyelesaikan trip, dan aku memilih untuk bertemu Aleksandra tanggal 29. Perfect!!! Maaf bagi teman-teman yang sempat terkena efek kepanikanku melalui telepon dan sms. Maaf :)
Tiket lancar, perjalanan lancar. Ombak cukup tinggi, sesekali ia menghantam sisi kapal yang bermuatan 150 penumpang. Ada beberapa turis asing terlihat menempati beberapa kursi. Karimunjawa memang cantik. Aku kagum pada airnya yang bersih. Jika aku bandingkan ketika berada di Manado, masih ada sedikit sampah yang kulihat mengapung di perairannya. Di sini tidak!!!
Akhirnya.....!!! Selamat datang di Pulau Karimunjawa!!!! Wajah kami langsung bersinar, senyum mengembang dan ...mulailah kami mengabadikan gambar-gambar indah dari Karimunjawa.
SubhanAllah, laut yang sangat bersih. Kami garus segera ke homestay, makan siang, sholat, dan menuju laut untuk snorkling dan meyaksikan sunset. Hmmmm ... indah.
Perahu nelayan sudah menunggu kami, mereka sangat ramah. Mas Edi, adalah pemandu kami. Dia baik dan profesional. Mengingatkan memakai pelampung dan cara mesang alat snorkling denga baik dan benar. Teman-teman bergembira ria, aku masih bercanda dengan diri sendiri. Aku menunggu diskusiku selesai. Kulihat ada yang masih berjuang dengan air laut, muntah, dan berdiam diri. Aku menceburkan diri dan karang cantik yang sudah terlihat sepanjang perjalanan benar-benar mengagumkan. Aku masih bercengkrama dengan mereka, aku masih membaca cerita mereka. Ada sedikit rasa "takut", namun segera berubah menjadi decak kagum yang tak terkatakan. Ikan-ikan kecil menyapa, memang tidak sebanyak di Bunaken. Ia bersahat dan ramah, relung di karang-karang tersebut tersenyum. Aku juga tersenyum dan akhirnya kami bercanda bersama.
Sunset tidak terlihat dengan sempurna, karena mendung menyelimuti. Kami menemukan gradasi langit yang luar biasa. Air laut yang bergelombang menambah sempurnanya pemandangan. Pantai ini sungguh mengagumkan. Mimpiku menjadi kenyataan, berada di tengah malam hari, menyaksikan bintang dan belajar setiap rasi bintangnya membuatku tak mampu bicara lagi. Aku mencintaiMU Allah swt. Sangat mencintaiMU, aku tunduk dan patuh padaMU.
Ketika bangun di pagi hari, aku tidak mau diam. Aku berjalan menuju dermaga, menyaksikan langit pagi yang indah tak terkira. Ada banyak cerita yang tak mampu terlukiskan dengan kata-kata. Aku menikmati, hanya mampu menikmati. Matahari pagi menyadarkan kami untuk beranjak, bersiap diri. Para nelayan disambut istri mereka untuk membantu mengangkat ikan-ikan hasil melautnya. Damai dan indah.
Sesudah sarapan pagi, kami pergi ke penangkaran ikan hiu, pari, kura-kura, dan bintang laut.
Sekali lagi, kata-kataku tak cukup untuk menggambarkan pesonanya. Homestay di tengah laut, laut yang dikelilingi kepulauan kecil membuatku terpana. Aku harus kembali, keindahan ini tak akan pernah terhenti. Sebelum ke dermaga aku diajak berkeliling desa oleh anak agen kami. Sepanjang perjalanan, ia bercerita tentang tempat-tempat yang kami lalui. Aku bersyukur diberi kesempatan yang luar biasa ini. Karimunjawa, aku akan datang lagi untuk belajar denganmu. Bismillah ...

Jumat, 24 Juni 2011

No Title

(Birth day present from Sulthan M. Aufar)

I LOVE YOU

This is me ... I know you right there
You are giving love to everyone
This is me ... I know you right there
You teach everyone with your love

Because I love you ... I love you
I love you, this is the time for me to say
I love you ... I love you ... I love you
This is the time for me to say I love you

And I will love you forever
And I will take care our love

(Good Noon)

Jumat, 03 Juni 2011

PUISI UNTUK AINUN

Ainun… Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE

Namamu AINUN

PUISI Bapak B.J HABIBIE

Namamu Ainun
memang indah matamu..
selalu saja berbinar-binar
manakala kau  menatap suamimu
dengan sinar gelora penuh cinta
Namamu Ainun
memang tulus penglihatanmu
atas segala hal yang ada di sekelilingmu
ketajaman melihat dengan bola mata yang cantik
dan melihat dengan hati yang juga cantik
namamu Ainun….
yang mengorbankan karir doktermu
demi engkau menginginkan kedua putramu
menjadi doktor-doktor yang handal dan perkasa
betapa ikhlas kau meninggalkan masa depan cemerlang itu..
karena rangkulan ibu kepada anak kau anggap jauh lebih bermakna
itu yang selalu kau katakan kepadaku…
selalu saja kau anggap karir suami jauh lebih penting..
masa depan anak demikian pula…
Namamu Ainun..
penuh kesabaran menghadapi dunia yang semrawut ini..
tatkala hujatan batu menggelinding di atas kepala
menimpa suami terkasihmu dan keluarga besarmu…
matamu tetap lembut cantik menatap dunia
dipenuhi ayat-ayat suci menggema
karena kau tak pernah lepas dari kedua hal sakral itu..
bersujud senantiasa, dan membuka lembar demi lembar kitab sucimu…
kadang hanya setengah berbisik..
kau mengaji di sudut rumah dengan begitu khusyuk…
karena kau tahu persis segalanya  menjadi sumringah bila dilawan dengan doa
serta tawakal yang penuh tersebar di hati…
namamu Ainun
yang memiliki mata indah  kadang redup sejenak dan terpana
menyikapi apa kata orang tentang keluargamu
semua kau balas dengan senyum cantikmu..
karena hatimu yang juga cantik
selalu berupaya meraba segala hal dari sisi yang  indah-indah saja….
namamu Ainun..
yang telah terukir dalam hatiku, hati teman-temanku, hati saudara-saudaramu
terutama hati suami anak menantu dan cucu-cucumu
yang semua begitu penuh kasih menjalankan nikmat Allah selama ini
namamu Ainun…
yang akan menjadi sebongkah monumen di hatiku
yang kini kembali ke hariban Ilahi
dengan nyaman..
penuh damai
sebagaimana makna ayat-ayat suci yang selalu tersebut dari bibirmu
selalu…
selalu…..
dan selalu……..

Sabtu, 14 Mei 2011

FUSION FOR VISION


FUSION FOR VISION
Pentas bulanan yang selalu digelar SD Sekolah Alam iNsan Mulia Surabaya sebagai ajang kreatifitas anak telah berjalan selama kurang lebih sembilan kali. Mengambil nama pentas bulanan, diharapkan acara ini dapat terselenggara setiap bulan. Kecuali ketika ada acara lain dan waktu yang kurang memungkinkan untuk persiapan, kami tidak akan menunda acara pentas bulanan.
Pentas bulanan kali ini kami gabungkan dengan moment hari Kartini. Kami ambil diujung hari pada bulan April, 30 April 2011. Setelah diskusi kecil dan berbagi program di kelas masing-masing, kami memutuskan pentas bulanan kali ini mengusung tema “Fusion for Vision”. Disain Thematic Teaching kami padu padan dengan Integrated Learning. Dua sistem itu membuat kami berbagi tugas dan mendisain kegiatan yang berbeda satu dengan yang lain. Setiap kelas menjadi duta pelaksana kompetensi yang berbeda namun terintegrasi.
Kelas I  mendapatkan tugas untuk mengusung tema “Pahlawan”. Mereka juga mempunyai misi “mengistimewakan anak istimewa”. Setiap anak istimewa dipercaya menjadi pemimpin pasukan. Mereka dibagi menjadi kelompok Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, R.A Kartini, Cut Nyak Dhien, Tentara Indonesia, dan kelompok Profesi (Dokter, Petani, Medis, dll). Kelas I melakukan karnaval keliling sekolah didampingi oleh ustadz/ahnya. Kemudian kelas lain menjadi pagar dalam perjalanan mereka. Perjalanan berakhir di tengah lapangan untuk disambut dengan tarian kebersamaan yang dilakukan oleh siswi kelas II.

Kelas II bertugas untuk mengumpulkan cap tangan dn doa dari para pengunjung acara untuk dukungan kepada kelas VI pada selembar kain putih sepanjang 8 meter. Anak-anak kelas 2 melakukan tugasnya secara madiri dengan hanya diawasi oleh 1 ustad saja. Mereka berlatih untuk mandiri, berani, dan kreatif mengajak para pengunjung acara untuk mau meluangkan waktunya untuk ikut berpartisipasi melakukan cap tangan dan menuliskan kata-kata dukungan. Sebagian anak kelas 2 juga ada yang bertugas menjadi personil perkusi yang bertugas membuka acara kali ini.
Kelas III bertugas mengelola stand games yang berisi 8 permainan yang menuntut kesabaran, konsentrasi, keuletan, dan kecepatan. Stand-stand games ini dijaga sendiri oleh siswa-siswi kelas III dengan didampingi ustad-ustadzah kelasnya. Siswa-siswi kelas III menjelaskan sendiri aturan permainan pada peserta games yang bukan hanya terdiri dari adik-adik kelas, namun juga para wali murid. Dalam kegiatan ini mereka telah belajar mandiri, berwirausaha, berani, konsisten, dan bertanggungjawab terhadap tugasnya.

Kelas IV bertugas menggelar pameran dan presentasi tentang keberagaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Karena mereka memiliki tema `Budaya` dalam pembelajaran di kelas. Mereka juga memakai pakaian-pakaian adat dari berbagai daerah sesuai dengan budaya yang mereka wakili. Dalam pameran tersebut, siswa-siswi kelas IV tidak hanya memamerkan tentang fakta tertulis budaya Indonesia yang berwujud mading kreatif, namun juga memamerkan benda-benda yang berhubungan dengan wilayah yang mereka wakili, seperti : senjata tradisional, kain tradisional, mainan tradisional, dan benda-benda khas dari daerah masing-masing. Mereka juga secara bergantian mempresentasikan budaya yang mereka wakili di atas panggung.
Kelas V bertugas mengelola thematic cafe sebagai wujud dari tema pembelajaran `Enterpreneurship`. Mereka terbagi menjadi 8 kelompok cafe yang menyajikan aneka makanan dan minuman dari berbagai negara dan daerah di Indonesia, seperti masakan Arab, Italia, China, dan masakan tradisional Jawa. Siswa-siswi kelas V juga memakai kostum menarik yang sesuai dengan tema cafe yang mereka usung. Mereka juga bekerjasama dengan orangtua sebagai wujud kebersamaan.
Kelas VI ikut berpartisipasi dengan ikut hadir untuk didoakan bersama oleh seluruh pengunjung yang hadir setelah pada malam sebelumnya mereka mengadakan acara malam renungan dan sholat malam berjama`ah di sekolah.
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh FORSAIMS sebagai bentuk kepedulian FORSAIMS sebagai wadah informasi dan penjembatan hubungan walimurid dan sekolah. Mereka mendirikan stand khusus yang digunakan untuk mensosialisasikan visi, misi, dan program FORSAIMS. Mereka juga menampung segala aspirasi walimurid untuk kemudian diteruskan ke pihak sekolah untuk dibicarakan bersama.

Event kali ini juga mengundang beberapa walimurid yang berasal dari negara lain: Amerika, Swiss, Jepang, dan seorang guru Bahasa Inggris kami dari Polandia. Ketua FORSAIM mendamping keempat tokon tersebut untuk berbagi pengalaman tentang keragaman budaya di Indonesia, kesan mereka saat berada di Indonesia, dan berbagi pengalaman merasakan keragaman budaya tersebut.
Beberapa siswa juga unjuk kebolehan di atas panggung. Pencak silat, drama, menyanyi, dan ngeband. Tidak ketinggalan juga para Ustadz/ah memeriahkan acara ini dengan grup band baru mereka. Pada hari ini Sekolah Alam Insan Mulia serasa menjadi potret utuh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Sampai ketemu di event berikutnya. Terima kasih atas semua partisipasi dan semangatnya!

Sabtu, 16 April 2011

Differences is beautiful

I love to be different. I think i have to say it. Today I come to the "smart meeting". I note a beautiful sentence in the meeting "differences never without a reason". I try to look around, my home, my friend, and of course my environment. Yeah, different is beautiful. We can learn much from it. How to face it, how to make it as a subject, and how to manage our self to be really good person in the right place and the right situation.
One day, i was thought about what has happened to me. I see my self is like a stranger. Sometimes I didn't understand about what I want. Sometimes, I just say in my mind and it's happened without I ask by clearly sentences. But, suddenly I look my fingers. Why God's has created a different finger, yeah ... it is because the finger has its own job description. For me its only simple things as an example to make my own question.
So, I really thanks for everything has come to me "bad or good". Especially for all friend who give me a lesson about differences. To be special, I think the first is how to be different. (I write these to open my brain, trying to improve my English) :)

Kamis, 14 April 2011

AMAZING CLASS

I miss you ... Every year, when the time for changing class is coming. I talk to my self: "Your class is Amazing". These words still working until now. I try to be so so for my student,but I can't say if my class will be so so. :) My negative side are; I am never try to looking for the old file when I have a new class. For me, it's easier to do observation. I don't wanna be a person who has an opinion before I know by my self. (In my own perception). My amazing class now is truly amazing. The character, capability, thinking skill, and of course the way they look at me.
First semester, I really surprise with my class. Too many reason to say "Oh God ... Give us more patient and innovative skill". We had so many opinion and description about the personal improvement before without asked. I learn it one by one, at least they are really unique. Trying to be a kind teacher, discipline, and wise of course. Other time trying to be a good friend, loving parent, and best listener. I can be everything for you my student.
Okay ... if I have to write all my experience with them, I am never can be stopped. And ... okay ... I have to say I love you my student. I know now! When I didn't see you a day ... I miss you very much. :). Let's be the best for our live!!! We can do it perfectly!!!

Sabtu, 09 April 2011

Istimewaku

Aku suka memanggil mereka dengan si istimewa. Ada banyak alasan untukku melakukannya. Mereka jiwa-jiwa yang bersih dan membersihkan. Mengajarkan diri mengarungi lautan kesabaran. Aku terperangah melihat tingkah mereka. Begitu polos dan hanya tau "aku ingin tau ini" kemudian cukup.
Ketika mereka penasaran atas sesuatu, hampir tak bisa dicegah. Berbagai negosiasi dengan bahasa yang hanya kami pahami, itu yang sedikit mampu mengendalikan keinginannya. Aku tak mampu mencegah diriku untuk masuk ke dunia mereka. Aku selalu menikmati setiap detik waktu dengan mereka.
Aku belajar tak berhasrat dari mereka. Karena mereka adalah jiwa yang tak memiliki keinginan untuk menginginkan sesuatu dengan "nafsu". Mereka hanya ingin tau dan itu cukup. Mereka tidak bisa berprasangka, mereka hanya bisa berlaku jujur.
Bersama mereka yang ada hanya kebahagiaan, bersama dengan mereka yang ada hanya ketulusan, bersama dengan mereka yang ada hanya permaafan. Semoga mereka selalu menjadi Malaikat bagi jiwa-jiwa yang belajar kebaikan. Amin

Teman Berkualitas

Pernah berangan-angan untuk mampu berbicara dengan bahasa Inggris atau berbahasa lain selain bahasa Indonesia cas cis cus. Aku ini pemimpi, keahlian terhebatku adalah mimpi. Akhirnya, kesempatan itu datang juga. Berbicara dengan bule setiap hari, makan bersama, bermain bersama.
Ternyata aku diberi kesempatan mengalami semua peristiwa itu. Hampir aku tidak mau beranjak dari kenyataan ini. Dan itu tidak perlu, karena ini memang nyata. Yang bisa kulakukan adalah memaknai setiap detik peristiwa dengan penuh makna.Tidak banyak yang bisa kutulis di sini. Karena setiap moment “selalu tak terduga”.
Aku hanya ingin berucap terima kasih kepada Tuhan, dan semua teman yang sudah mengisi ruang mimpiku menjadi kenyataan.