Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Kamis, 18 Februari 2016

SIMPLE DESIGN AND FUN LEARNING

“Kamu belajar apa hari ini? “
“Bermain”

Ya, pasti jawaban pertama yang disampaikan anak Sekolah Alam Insan Mulia. Bagaimana tidak, belajar mengenal sumber daya alam dari lingkungan sekitar, dengan cara bermain menjadi “Peneliti”.
Setelah sehari sebelumnya ustdaz menjelaskan perbedaan sumber daya alam hayati dan non hayati. 

Hari ini waktunya explorasi!
Setiap anak membawa dua kertas folio, setiap kertas dibagi 2. Lembar pertama berisi sumber daya alam hayati dan non hayati yang ditemukan di lingkungan sekitar sekolah. Lembar kedua berisi tentang observasi lingkungan sekolah dan solusi yang ditawarkan siswa untuk memperbaiki keadaan yang ada.

Bermain menjadi peneliti ini dilakukan selama 45 menit. Lima belas menit pertama untuk kesepakatan peraturan dan penentuan langkah kegiatan.
“Bagaimana sikap peneliti yang baik dan benar?
Pertanyaan yang perlu dijawab sekaligus mengarahkan siswa untuk merumuskan peraturan.
“Tidak banyak bicara, memperhatikan sekitar dengan detail, mencatat hasil pengamatan, menganalisa masalah, dan merumuskan solusi”
“Yes! Aturan yang kita pakai dalam permainan ini sebagai peneliti seperti di atas. Jadi, kalian boleh bertanya sekarang dan setelah ini akan berada di lapangan untuk meneliti lingkungan selama 30 menit”
“Baik Ust”

Satu per satu pertanyaan terjawab dan penelitian siap dimulai. Semua anak menyebar, mengamati, menggambar, mencatat, dan merumuskan tawaran solusi.

Wuuusssh! Tapi di tengah aktivitas kami, ada yang menemukan ular air. Badan ular sebesar jari tengah orang dewasa, panjang kira-kira 10 cm. Beberapa anak mulai berkerumun, ada yang ingin mencoba memegang ular tapi belum berani. Ada yang langsung pegang dan mengelus ular tersebut. Dan ada yang berkeringat dingin karena takut! Deng deng! Akhirnya keringat dingin berakhir dengan kemenangan berani mencoba memegang dan berhasil!!!!!


Namun, masih ada yang sangat ketakutan dan belum berani mencoba. Melihat dari jauh teman-temannya yang mencoba keberanian. Dia memilih menikmati kegiatan menggambar daripada mendekati ular. Kaki gemetar dan hamper berteriak itu sudah cukup menjadi tanda bahwa dia belum siap.


Setelah semua kegiatan selesai, saatnya evaluasi.

“Pelajaran apa saja yang kalian dapatkan dalam kegiatan menjadi seorang peneliti?”

“Belajar lebih peka dan jeli”
“Belajar disiplin”
“Mengatur waktu dan cerdas”
“Peduli lingkungan”
“Bebas berpendapat”
“Mengetahu SDA di sekitar kita”

Dan seterusnya dan seterusnya … Senang berada bersama anak-anak cerdas dan hebat!


Rabu, 17 Februari 2016

KEMBALI KE MASA KERAJAAN MAJAPAHIT


Sejarah tanpa bukti terasa seperti imajinasi tanpa henti. Nah, supaya imajinasi anak didik bisa menemukan benang merah dan melahirkan pemahaman nyata, maka belajar sejarah dan melihat secara langsung peninggalan benda bersejarah menjadi hal yang baik.

Membayangkan berkuda dari satu daerah ke daerah lain, kehidupan dengan perabotan tanah liat, dan peperangan di masa yang jauh dari nuklir dan senapan dengan berbagai jenis senjata modern. Hmm, cukup menjadi moment teleportasi yang melelahkan.  Di kelas 4 SD Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya, selain mempelajari budaya nusantara belajar sejarah kerajaan di Jawa Timur juga menjadi proyek kunjungan belajar.
Daerah kekuasaan kerajaan Majapahit yang dikenal sebagai kerajaan yang memiliki daerah kekuasaan terluas, dengan para raja-raja yang masig selalu menjadi ide cerita perwayangan. Sang Patih kerajaan, Gajah Mada dikenal dengan sumpah Palapanya yang berkeingininan untuk menyatukan nusantara bahkan meluas di tanah Malaysia-Singapura-Brunei. Seberapa sakti ilmu beliau masa itu ya?

Belum lagi berita tentang pencurian benda bersejarah yang marak terjadi, membuat rasa penasaran siswa semakin tinggi. Batu seperti apa yang bisa dijual dengan harga jutaan? Besi apa yang bisa ditukar dengan mobil? Wowowowo … perjalanan kembali ke masa kerajaan Majapahit harus dilakukan.
Berbekal lembar kerja yang telah dibahas dan dipersiapkan sebelumnya, siswa dipandu untuk mencari informasi dan bertanya dengan bebas. Pengetahuan yang tebentang, tersedia di hadapan. Motivasi dan bekal pengetahuan sebelum keberangkatan telah diberikan. Melihat realitas sejarah dan mendokumentasikan adalah kegiatan yang serius tetapi santai.

Belajar hati-hati dan berdo’a selama perjalanan dengan bus yang kami tmpangi, menahan diri untuk tidak gaduh, dan membaca do’a untuk keselamatan semua juga dilakukan. Satu hal lagi, belajar berbagi bekal dan cerita di bus adalah kenanngan tersendiri. Bismillah untuk segala kebaikan. Amin ….

Belajar langsung di tempat kejadian perkara alias TKP juga menyenangkan. Bisa ekspresi dan mengenal lingkungan luar selain berada di sekolah.