Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Selasa, 31 Januari 2012

I know


I know I can trough this way
I know I love this way
So, I really know how to be a captain

I know the questions
I know the answers
So, I make the best decision

I know me
I know YOU
YOU know me more than I know YOU
So, I will do the best only for YOU

And ... I know when I don't know

Jumat, 13 Januari 2012

Diary Kami


APA YANG KAMI LAKUKAN MINGGU INI???
MINGGU I 
(9 – 13 Januari 2012)
CULINARY

Minggu ini kami mengawali semester dengan gembira. Semua anak ingin bercerita tentang liburan masing-masing. Sepertinya mereka selalu kangen dengan sekolah, ketika cerita mereka tak bisa dihentikan, kami mencoba untuk melontarkan pertanyaan. “Hmmm, saat liburan kalian belum cukup untuk bercerita dengan banyak orang kah?. Serempak mereka menjawab: “Gak seru ust ...”.
Kami hanya tersenyum dan geleng kepala. Inilah yang kami lakukan minggu ini:

Day
Activities
Monday
Story telling and discuss about what should we do on second semester.
Kami berdiskusi tentang kontrak belajar pada semester II. Kami juga mencoba membuat resolusi di tahun ini untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Terutama melengkapi sholat lima waktu. Makanya kesepakatan mengisi kartu sholat keluar lagi neh!!!
Kami juga mulai membahas tentang bagaimana cara membuat laporan untuk proyek sains kami “Tanaman Kedelai”. Bagaimana cara mencari data dan mengolah data agar presentasi kami berjalan lancar dan bermanfaat.
Selain itu, kami memantapkan pengetahuan tentang syarat wajib sholat, syarat sah, dan hal-hal yang membatalkan sholat, semoga sesudah pemantapan ini kami semakin rajin dan semangat untuk menyempurnakan ibdah sholat kepada Allah SWT. Amin
Tuesday
Selasa adalah hari belajar Bahasa Arab, kami belajar kata petunjuk (isim Isyarah). Haadza/haadzihi (ini), Tilka/Dzalika (itu). Kami harus mengingat kapan kata itu digunakan untuk mudzakkar (laki2) dan kapan untuk muannast (perempuan)
Jam kedua kami belajar tentang Bahasa Indonesia, “mencari kalimat utama”. Kami harus teliti dalam membaca paragraf sebuah cerita dan mencari kalimat utamanya.
Sesudah itu kami belajar wawancara dengan menggunakan bahasa Inggris tentang sekolah Alam. Belajar berani berbicara dan wawancara dalam bahasa Inggris ternyatacukup menantang!
Wednesday
Sholat Dzuha dan waktunya menghafalkan surat Al-Balad. Al-insyirah juga sudah menunggu untuk kami baca agar kami mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Nah!!! Saatnya panen kacang Kedelai!!!! (ceritanya bisa dibaca di web ini juga lho!)
Evaluasi kegiatan selalu kami lakukan agar apa yang kami rebcanaka dan kami lakukan bisa menjadi baik dan lebih baik.
Thursday
Kamis adalah hari Bahasa Inggris, kami belajar tentang “Spelling Time”. Ustadz Romi menjelaskan terlebih dahulu, kemudia kami praktek untuk membuat jam dengan gambar yang menunjukkan aktivitas kami.
Sosial adalah subyek yang kami pelajari di jam kedua. Review tentang sistem pemerintahan Desa, Kota, Kabupaten, Kotamadya, dan Provinsi kembali kami ulang untuk persiapan pembahasan negara tercinta INDONESIA pada minggu berikutnya.
Belajar menghargai karya seni terapan kami lakukan dengan mengamati karya seni topeng dan lukisan. Kemudian kami belajar menuliskan apa yang kami pelajari dari karya tersebut.
Friday
Jum’at sehat!!! Olahraga bersama kami lakukan untuk mengawali hari jum’at minggu pertama ini. Kemudian kegiatan olah raga bersama Ust. Hery membuat kami melatih kekuatan fisik. Tantangan lari, naik-turun tangga mini, dan bermain bola kasti kami lakukan untuk dilanjutkan minggu depan.
Al-insyirah selalu hadir untuk menyempurnakan jum’at kami sebelum jama’ah sholat jum’at di masjid. Ustadz Al-insyirah sudah menunggu dengan senyuman.
Jam ketiga kami isi dengan review perkalian dalam kompetensi Matematika. Hmmm, tantangan tiada akhir. Semakin rajin menghafalkan perkalian, semakin cepat bisa menjawab pertanyaan

Nah, itu adalah kegiatan kami minggu ini. Semoga papa dan mama selalu mengikuti perkembangan kami di sekolah dan mendampingi kami dengan sabar di rumah.
Tugas minggu depan:
1.      Mengumpulkan tugas Artikel pengolahan Kacang Kedelai
2.      Persiapan pembuatan tempe dan kacang kedelai
Pasti seruuuuu!!!!! Terima kasih, sampai jumpa Jum’at depan

Rabu, 11 Januari 2012

HARVEST

PANEN KEDELAI

Setelah hampir 2 bulan kami menunggu, akhirnya masa panen tiba. Kedelai yang kami tanam daunnya sudah berubah warna dan bijinya terlihat berisi. Sayang, ada beberapa tanaman kedelai kami yang mati. Mereka tidak bertahan dikarenakan beberapa hal. Kami masih teledor dalam perawatannya, mencabuti rumput liar di sekitarnya, dan ketika hujan sudah tiba kami hampir saja melupakan untuk mengeceknya. Beruntung, Allah SWT Maha Pemberi Perlindungan, sehingga tanaman kami masih cukup banyak yang baik dan segar.






Mengapa kami memilih kedelai sebagai proyek tanaman ekonomi kami? Masa panen kedelai ini pendek, terus ada banyak manfaatnya, pengolahannya bisa berbagai cara. Produksi tempe, tahu, susu kedelai, kecap, keripik, kedelai goreng, dan cukup dengan kedelai godok. Semua itu bisa membuat kami banyak belajar tentang jiwa wiraswasta. Belum lagi persiapan penanaman, kami banyak belajar tentang berkelompok, kasih sayang dengan makhluk, kerja keras, mendalami profesi Petani, kesabaran, keikhlasan, dan niat baik.



Pada saat panen ini kami belajar bersyukur dan evaluasi diri. Dengan hasil yang kami peroleh, kami sangat senang. Memasuki ladang adalah hal yang kami tunggu, mencabut akar kedelai dan memisahkannya dari batang adalah hal yang istimewa. Belum lagi minggu depan kami akan mengolahnya menjadi tempe, susu kedelai, dan lainnya. Batang dan daun yang kami pisahkan hari ini akan kami buat sebagai pupuk kompos. Sungguh hari ini kami bisa berkata Full of learning.


IMG_9971.JPG
 

Senin, 02 Januari 2012

CERMIN


CERMIN

Seharusnya tulisan ini sudah kurangkai ketika Muharram yang lalu. Karena Muharram adalah bulan hijrah. Dari keluhan menjadi bersyukur, dari kemalasan menjadi semangat, dari kebodohan menjadi berilmu. Dari semua keburukan tahun lalu menjadi jihad untuk memperbaiki diri di tahun ini. Semoga keterlambatan ini akan lebih memacu semangat jihad untuk diri sendiri dan inspirasi bagi orang lain.
Kawan, ...
Sikap frontal,  iri dengki, sombong, merasa cerdas, kata-kata yang tajam dan keras, menuntut, negatif thinking, sok tau, sok baik, merasa benar, marah, dan segala hal “aneh” yang ada padaku selalu menjadi sebuah cerita. Sengaja ataupun tidak sengaja semua karakter itu muncul satu per satu, bahkan kadang bersamaan, dan kadang memang muncul bersama (payah). Kebaikan yang terkadang sedikit mampu kulakukan, masih belum mampu menutup semua karakter yang ada padaku tersebut.
Sebagai seorang hamba yang mengaku beriman dan Islam kepada Allah SWT, seharusnya aku akan sangat tersiksa ketika menyadari, bahwa aku selalu memiliki waktu dan kesempatan untuk melakukan semuanya. Sebagai seorang yang mengaku muslim, seharusnya aku mampu menjauhinya. Namun, tidak jarang aku melupakan dua Malaikat yang dikirim Allah SWT untuk menjagaku; Malaikat Rokib dan Malaikat Atid. Dan ... yang paling menyedihkan kawan ... aku melupakan bahwa sholat ku adalah benteng yang seharusnya mampu melindungiku untuk mencegah perbuatanku yang keji dan munkar,
NAMUN ...
Aku masih mencari alasan untuk melegalkan perasaan iri dan dengkiku kepada yang lain, bahkan kepada saudara muslimku sendiri ...
Dengan mudahnya aku menggunjing, menyalahkan, mempermalukan, mengambil HAK mereka, dan bahkan mungkin pernah terbersit niat untuk memutuskan silaturahmi dengan mereka.
Aku masih gerah, ketika menyaksikan keberhasilan orang lain ...
Aku masih buang muka ketika tidak nyaman dengan sikap orang lain ...
Aku masih tak rela ketika yang kusebut harta diambil kembali melalui sedekah, kehilangan, dan berbagi ...
Aku masih tidak memperhatikan berapa kali kuisi tubuh ini dengan segala sesuatu yang kurang “diridloi”
Berapa kali aku menggunakan sesuatu yang bukan milikku, tanpa aku berkata “permisi” terlebih dahulu
Berapa banyak aku menemukan sesuatu, dan kemudian kuakui sebagai milikku ...
Bahkan, aku mengambil sesuatu yang bukan milikku ...
Dan aku merasa tidak ada yang tau ...


Begitu semua itu berlalu, kesadaranku pun masih tak tersentuh ...
Aku tetap dengan mauku ..... oooh ... maafkan aku

Saudaraku, ...
Sebagai seorang guru, akupun masih belum mampu digugu dan ditiru
Aku masih mengganggap diriku yang lebih berilmu, mengancam, menakuti, memerintah, dan melakukan apa saja yang menurutku baik untuk muridku, namun aku melupakan bahwa mereka lebih dari sekedar tahu ...
Aku bicara tentang ketulusan, namun yang selalu kulakukan adalah mengharap imbalan. Aku bicara tentang kejujuran, namun yang selalu kulakukan adalah kebohongan, aku bicara tentang harga diri, namun yang selalu kulakukan adalah membenci ... Dan aku bicara tentang berbagi, namun yang selalu kulakukan adalah meminta dikasihani ...
Jika saja yang kuajarkan kepada mereka menjelma sebagai “pecut”, sudah berapa kali lecutannya akan kembali padaku, menorehkan luka yang tak kan mudah terhapus oleh waktu ... “menyedihkan”. Dan dosa besar yang mungkin tak termaafkan adalah ketika aku mengajarkan sesuatu yang “keliru” dan merekapun akan menjalani kehidupannya dengan “keliru”. Oooooooohhhhhhh ... aku tak mampu menatap diriku dengan segala “kekeliruanku”.
Aku mengharap kalian selalu membuka pintu maaf dan dengan tulus membiarkan aku masuk untuk mensucikan diriku
Meski tanpa kata, namun itu sangat bermakna
Karena DIA akan menyentuh ku  kembali dengan Rahman RahimNya ketika kalian juga mengikhlaskannya.
Terima kasih telah menjadi tempat belajar menimbang rasa
Terima kasih telah menjadi pribadi yang penuh berkah
Terima kasih telah menjadi cermin untuk kehidupan bersahaja
Kuatku karena kasih sayangmu
Kebaikanku karena pengakuanmu