Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Sabtu, 26 November 2016

TALENTS DAN ORANGTUA PROFESIONAL


Saya belum berkeluarga, namun ijinkan saya berbagi tentang apa yang sudah saya pelajari hari ini bersama Abah Rama Royani tentang TALENTS MAPPING dan Bunda Septi Peni Wulandani sang IBU PROFESIONAL.




Mengapa anak usia 10 tahun mampu mengenal dirinya, mengetahui keinginan, bakat, dan apa yang baik baginya?
Ya, karena anak tersebut telah memiliki banyak “aktivitas” yang diperoleh dari pengalaman membaca, melakukan, dan terutama tauladan yang mereka lihat di sekelilingnya. Anak memiliki fitrah sejak lahir, dan fitrah tersebut wajib diberi ruang, difasilitasi, dan diantarkan oleh orangtua di rumah  serta guru sebagai motivator di sekolah. Fitrah anak sebagai berikut:
1.  Fitrah Iman : Sejak lahir anak dalam keadaan beriman, bersaksi bahwa Alloh sebagai RabbNya. Tidak ada anak yang tidak cinta Tuhannya
2.  Fitra Belajar : Setiap anak lahir sebagai pembelajar sejati. Tidak ada anak yang tidak suka belajar, kecuali fitrahnya disimpangkan
3.  Fitrah Bakat : Setiap anak lahir unik, masing-masing membawa potensi produktif untuk menjalankan misi spesifik hidupnya
4.  Fitrah Perkembangan : Sesuai tahapan 0-2 tahun, 2-6 tahun (pra latih), 7-10 tahun (pre aqil baligh 1), 11-14 tahun (pre aqil baligh 20, 15 tahun ke atas (aqil baligh)
5.  Fitrah Gender : Setiap anak perempuan memiliki fitrah keibuan dan setiap anak laki-laki memiliki fitrah keayahan
6.  Fitrah Estetika : Setiap anak lahir memiliki selera keindahan, keseimbangan, dan lain-lain
7.  Fitrah Sosial : Setiap anak akan memiliki tarikan komunitas sosial yang saling melengkapi untuk peran hidupnya

Dari fitrah di atas konsep pendidikan dasar untuk fitrah anak sebagai berikut:



Untuk melihat TALENTS anak-anak kita, orangtua dan guru harus belajar melakukan observasi mendalam. Mengikuti perkembangan, mencatat, menganalisa dan memberi banyak referensi sebagai bekal untuk gambaran masa depan anak. Masa pertahanan anak usia dini hingga 5 tahun antara 3 hari hingga satu minggu. Pertahanan anak usia 5-9 sudah melalui bulan atau level kegiatan yang harus mereka jalani. Misalnya; latihan karate harus sampai level sesuai aturan. Usia 9-14, pertahanan dilihat dengan memberikan proyek sesuai usia. Usia 14 tahun ke atas, harus belajar bertanggung jawab dengan pilihan-pilihan yang sudah diputuskan bersama orangtuanya.


Anak-anak MUNGKIN SALAH memahami kalimat kita, tetapi anak-anak TIDAK MUNGKIN SALAH dalam mengopi perilaku kita.

Sehingga, ketika orangtua merasa sudah menjadi pribadi yang baik, tetapi anak masih melakukan sesuatu yang “tidak baik”/tidak sesuai harapan orangtua, yang perlu dilakukan adalah melihat kembali mengapa anak tidak mampu mengkopi perilaku baik orangtuanya?
Apakah karena waktu orangtua yang tidak cukup untuk menjadi tokoh utama? Cara berkomunikasi? Atau moment yang kurang tepat dengan perilaku yang kurang tepat pula.
Beberapa profesi berikut lima tahun lalu belum ada, namun saat ini profesi berikut sudah menjadi aktivitas dan menghasilkan uang. Profesi tersebut diantaranya; Digital Detox Theraphist, Crowd Funding Specialist, Productivitas Counselor, Vicariuos Videografer, dan reviewer music sound. Dan kita tidak tahu profesi apa lagi yang akan lahir lima tahun mendatang. Untuk mampu menginspirasi anak dengan profesi-profesi tersebut, maka anak harus diajak melihat orang sukses, apa dibalik kesuksesannya, dan bagaimana mereka meraih kesuksesan.
Dan ada PROFESI yang akan dimiliki oleh semua orang adalah Bapak Rumah Tangga dan Ibu Rumah Tangga. Untuk professional dalam melaksanakan profesi kita memiliki dua fase:
Pertama; SAAT DILAHIRKAN dan kedua MENGAPA KITA DILAHIRKAN. Fase ini menuntun kita untuk menjalani proses mencari MISI INDIVIDU.
MISI INDIVIDU dicari melalui apa yang BISA dan apa yang SUKA kita lakukan. Selanjutnya LAKSANAKAN dengan melihat PERTAHANAN kita dan berapa lama kita MAMPU BERTAHAN. Jika BADAI sanggup kita hadapi saat melaksanakan semuanya, (ujian, cobaan, keberhasilan, jatuh), kita sediakan KUOTA GAGAL! Jika semua bisa kita lalui, maka inilah kita. Di setiap badai yang datang kepada kita, PASTIKAN ada suatu IDE BESAR yang LAHIR dari setiap badai yang datang. Itu berarti  BADAI yang diberikan Alloh SWT kepada kita adalah jalan menuju DERAJAT YANG LEBIH TINGGI. Insha Alloh … Amiiin ….

Kedua: MISI KELUARGA. Pertanyaan dasar untuk mencapai misi ini adalah saat kita bertemu dengan JODOH kita, dan MENGAPA kita DIPERTEMUKAN?
Pasangan kita adalah CERMIN. Jika masih ada hal-hal yang menurut kita kurang dalam diri pasangan kita, meningkatkan kualitas diri adalah langkah yang perlu kita lakukan segera. Jika masih ada “kesalahan” yang bisa dilakukan oleh pasangan kita, maka kita yang harus meminimalisir kesalahan diri dan selalu berbenah. Insha Alloh! Semua perbedaan, permasalahan yang hadir dalam menjalani bahtera rumah tangga, akan terasa ringan dan mudah diselesaikan. Mengisi kekurangan, menghargai kelebihan, dan selalu berusaha untuk saling mengingatkan dan melengkapi kebaikan. Amin …


Melihat potensi diri kita merupakan proses tanpa akhir, bisa jadi kita akan menemukan potensi kita diusia yang tidak bisa kita perkirakan. Menjadi diri sendiri, berFOKUS pada KEKUATAN diri dan mengembangkan diri menjadi PRIBADI yang mampu MENGINSPIRASI orang lain.

Yang terpenting JIKA INGIN MELIHAT ANAK-ANAK KITA BERUBAH MENUJU KEBAIKAN, Maka PERUBAHAN ITU HARUS TERLIHAT PADA ORANGTUA/AYAH-BUNDA/GURU TERLEBIH DAHULU, atau kita akan KALAH! 





By : (hamdiyatur.rohmah@saim.sch.id)