Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Rabu, 14 Mei 2014

Save Indonesia With Green Community

PAMERAN SENI BUDAYA INDONESIA


Bulan Mei merupakan bulan ulang tahun Surabaya. Surabaya dengan jargon “Green And Clean” selalu berupaya menciptakan lingkungan sehat, indah, dan ramah. Sekolah Alam Insan Mulia juga selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, ramah, dan hijau.
Mengisi bulan ulang tahun Surabaya, SD Sekolah Alam Insan Mulia menyelenggarakan Pameran Seni dan Budaya Indonesia. Tujuan utama diadakannya pameran ini adalah, memupuk rasa cinta dan bangga sebagai ANAK INDONESIA.

Rangkaian acara dimulai dengan mengumandangkan lagu INDONESIA RAYA dan dilanjutkan tari tradisional secara kolosal. Tari Senggal Senggol dari Jawa dilakukan secara bersama. Pameran budaya diwakili 23 provinsi di Indonesia, lengkap dengan media informasi, baju adat, makanan khas, kuis, dan segala pernak pernik yang disuguhkan sebagai alat pembelajaran pengenalan budaya di provinsi masing-masing.

Yang luar biasa pada event kali ini, orangtua walimurid turut berpartisipasi. Meluangkan waktu untuk membantu display stand pameran dan berpartisipasi dalam event ini sampai akhir. Sungguh sikap penghargaan pada anak yang sangat tinggi. Tentu saja ini menjadi energi tersendiri bagi anak-anak yang menyiapkan media selama 3 hari, presentasi 2 hari, dan puncak acaranya PAMERAN dan dinikmati bersama seluruh penduduk sekoalh dan para tamu mancanegara.
Aktivitas seluruh siswa SD beragam, kemasan Seni dan Budaya dengan kepedulian lingkungan mewarnai seluruh aktivitas hari ini. Kelas I; membuat baju daur ulang dari Koran dengan disain baju adat daerah. Kelas 2; belajar tentang energy alternative di UBAYA. Kelas III; membuat media tananam sayur dengan kaleng bekas yang dibawa dari rumah. Kelas IV; pameran budaya nusantara. Kelas V; kolaborasi melukis bersama mahasiswa UNTAG dan tamu mancanegara. Kelas VI; menyanyikan lagu daerah “Padhang Mbulan”. Sungguh hari yang syarat makna pembelajaran budaya, lingkungan, dan kehidupan nyata.
Tamu mancanegara yang ikut bergabung dalam event hari ini adalah; mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan di Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (UNTAG) yang sedang melakukan penelitian tentang Kampoeng di Surabaya. NIKOLAS ROGGE Arsitek lulusan Dresden University, Berlin, Jerman. SIMON BROCHARD, Geographer lulusan Rhein University, Paris, Perancis. SONGTEWA SANGKRAI dan TANAPORN NARAPONG mahasiswa Environmental Departement Khon Kaen University, Khon Kaen, Thailand.

Universitas Widya Mandala juga turut membawa tamu dari Negara lain. Tiga mahasiswa The Social Work Department dari Vancouver Island University, Canada juga turut bergabung. Mereka adalah Sharon Dial, Lizelle Sears, Meg Gorosh. Dan mereka akan magang di SD SAIM selama 2 minggu. Waaah, jadi punya guru bule dan siswa bisa melancarkan kemampuan bahasa Inggris dengan keberadaan mereka!
Para mahasiswa tersebut berkolaborasi dengan murid kelas 5 SD SAIM. Mereka melukis di atas kanvas yang berukuran 6x2 m dengan tema: “Save Indonesia With Green Community”. Antusiame para mahasiswa membuat anak kelas 5 SD juga lebih semangat menyelesaikan proyek melukisnya. Tidak lupa, mahasiswa-mahasiswa tersebut juga ikut menikmati hidangan makanan khas dari Sabang sampai Merauke. Mereka sangat menikmati acara ini hingga akhir meski keringat sudah bercucuran karena cuaca tropis dan lebih tepatnya “panas” .
Rangkaian kegiatan ini menjadi berbeda dengan pidato dari ketua OSIS SD yang terpilih dalam PEMILU OSIS yang berlangsung 2 minggu sebelumnya. Pidato ketua OSIS diakhiri dengan kalimat: INGAT! KITA ADALAH PELAJAR HARI INI DAN PEMIMPIN MASA DEPAN!

Salam Pendidikan Bermakna dan Berkualitas 
Hamdiyatur Rohmah


dyra_01@yahoo.com

Jumat, 02 Mei 2014

FRIENDSHIP BEYOND THE BOUNDARIES

PERSAHABATAN MENEMBUS BATAS PERBEDAAN

Hari Pendidikan, 2 Mei 2014 selalu membuka harapan baru. Ketertarikan siswa Australia untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, membuat beberapa sekolah di Australia memasukkan pelajaran Bahasa Indonesia dalam salah satu pelajaran pilihan.
Sebaliknya, siswa Indonesia yang ingin merasakan pembelajaran lintas budaya dan mengenalkan Indonesia pada dunia, membuat SAIM-Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya dan COMO Secondary School memutuskan menjalin kerjasama dalam program sister school.
Tahun ini adalah tahun kedua, dimana kami saling mengunjungi sekolah dan merasakan menjadi murid di sekolah masing-masing. Belajar budaya, iklim belajar, keramahan berteman, mengunjungi tempat wisata icon daerah: Bromo, Surabaya Herritage, dan mempelajari tradisi Negara masing-masing. Sister school merupakan salah satu cara transfer ilmu dan wawasan lintas budaya antara dua Negara, terlepas dengan semua persoalan politik yang terjadi antara kedua Negara.
Pada hari Jum’at; 2 Mei 2014 siswa COMO berkolaburasi dengan siswa SD SAIM untuk berbagi pengetahuan dan menjalinan persahabatan lebih erat. Acara dikemas sederhana dengan sejuta makna. Diawali dengan sesi story telling tentang budaya Australia. Para murid COMO menjadi story teller pada sesi ini. 
Berikutnya, siswa-siswi SD SAIM akan mengajak siswa COMO untuk bermain bersama dalam “Cup Song”. Permainan “Cup Song” adalah permainan perkusi dengan menggunakan gelas plastic sebagai alat musiknya. Kali ini siswa SD yang akan menjadi tutor bagi kakak siswa COMO.
Waktunya anak-anak ekstra tari beraksi! Mereka mengajak siswa COMO untuk menari tradisional dengan musik asli JAWA, serta mengenalkan beberapa gerakan dasar tarian Jawa. Praktik budaya secara langsung diharapkan akan mengikat kenangan terindah antar dua Negara.



Kegiatan hari ini akan diakhiri dengan melukis bersama pada media kain 3 x 2 m, dengan tema Indonesia to Australia, Australia to Indonesia. Siswa SD SAIM melukis tentang Australia dan siswa COMO melukis tentang Indonesia. Lukisan ini adalah simbol pengetahuan, persahabatan, perdamaian, dan harapan dari anak bangsa masing-masing.

Perbedaan budaya, lingkungan, musim, letak geografis, dan perbedaan-perbedaan lain dijadikan media keharmonisan hubungan budaya yang terjalin dalam ikatan pendidikan. Akirnya, lukisan anak SD SAIM akan dipajang di COMO Secondary School dan lukisan anak COMO akan dipajang di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya. “Persahabatan  Menembus Batas Perbedaan”.

Siang harinya, kami juga menerima dua mahasiswa dari Thailand yang Environmental Engineering yang melakukan observasi kegiatan PEDULI LINGKUNGAN SEKOLAH. Semua anak SD Sekolah Alam Insan Mulia dikerahkan untuk berbagai macam tugas lingkungan. Membersihkan tempat ibadah, membuat lubang biopori, memproses sampah organik, pembibitan gelombang cinta, dan berbagai macam aksi kepedulian lingkungan. Semoga di hari PENDIDIKAN, kita semua sudah menjadi para pendidik yang baik dan memberikan semangat kepada anak bangsa ini untuk berbuat yang TERBAIK bagi bangsa dan negara. Amin ...
by: Duo Kanjeng 
Hamdiyatur Rohmah & Wuri Handayani