Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Jumat, 11 April 2014

KAMPANYE BERBAIK SANGKA

Belajar Kalimat Bijak

Ketika kita mengatakan "Positif Thinking" itu sangat mudah. Khusnuddhon atau berbaik sangka, kata itu juga mudah diucapkan. Saya tiba-tiba mengingat beberapa kalimat lain yang perlu saya pelajari lebih dalam.
"Hidup-hidupilah agamamu, tetapi jangan mencari kehidupan dari agamamu"
Energi kalimat ini begitu dahsyat. Maka seharusnya, tidak ada bisnis dalam beragama. Terutama mengajak orang lain dengan paksa "mengikuti" agama yang kita anut.
Kalimat berikutnya adalah:
"Jika anda ingin membahagiakan banyak orang dengan melakukan banyak kompromi, maka anda tak akan pernah mendapatkan apapun"
Nah, sepertinya kalimat ini mengingatkan pentingnya IDEALISME sebagai salahsatu pembangun karakter diri. Hidup tanpa idealisme, sepertinya akan sedikit repot. Minimal idealis dalam melatih kedisiplinan diri.
Tuhan menciptakan kita dengan keunikan dan keaneka ragaman yang melalui penelitian dipastikan TIDAK ADA satupun sidik jari yang sama.
PASTINYA, pemikiran, rasa, dan karsanya juga akan berbeda.
Negara kita ini menjalankan BHINEKA TUNGGAL IKA sebagai wujud penghargaan keberagaman dari Sabang sampai Merauke.
MENGHORMATI adalah kata bijak yang mudah untuk diucapkan dan WAJIB untuk menjaga keutuhan keberagaman yang elok dan sinergi.
Kalimat kedua ini sudah sering kita baca dengan contoh cerita "Anak, Ayah, dan Keledai".
Ada waktu kita PERLU toleransi, ada waktu kita PERLU berekspresi diri.

Mengapa demikian?

Ya, ketika orang lain menilai kita (dalam bahasa pendidikan), itu bisa jadi rapot untuk kita kembali merencanakan cara belajar yang baik dan benar.
Ketika orang lain menyetujui bahkan mengagumi ide-ide kita, maka itu mestinya dipakai sebagai langkah awal untuk lebih banyak menebar manfaat.
"BAHAGIA itu tidak mengenal ruang dan waktu"
Nah, kalau kalimat ini selayaknya membuat kita bersyukur dan mengatakan: "TIDAK ADA satupun yang diberikan Tuhan kepada kita menjadi sia-sia"
Dari tiga kalimat ini saja, aku terpekur dalam alam pikir dan refleksi diri. Belum lagi membaca dan mengingat kalimat-kalimat Pak Mario Teguh, oooooh .... apa yang terjadi dengan otakku?
Tulisan ini untuk mengingatkan diri sendiri, sekaligus mengajak kita semua untuk MENGHARGAI PERBEDAAN, BERBAIK SANGKA dengan PERBEDAAN, dan MENGHORMATI PERBEDAAN dengan SALING meningkatkan KEHORMATAN DIRI dengan NILAI SPIRITUAL untuk Tuhan kita saja.

Memaksa orang lain MEMAHAMI DIRI kita itu TIDAK MUNGKIN, tetapi
Memaksa diri sendiri untuk MEMAHAMI DIRI SENDIRI dan ORANG LAIN itu BIJAKSANA!
Salam Indahnya Perbedaan = SIP! ;-)

Rabu, 09 April 2014

Kepada Para Kholifah

Aku sedang menikmati rindu
Getar rasa ingin bersua
Sosok gagah dan bijaksana
Tegas dan bersahaja
Mengabdi pada agama dan negara

Aku sedang jatuh cinta
Pada kharisma duta amanah
Tak banyak kata, lurus melangkah
Menjadi berkah bagi sekitarnya

Aku sedang dalam harap
Datangnya pribadi yang tegap
Berbuat dengan sigap
Menyingkirkan para penyuap!

Aku sedang jatuh hati
Menyambut jiwa bersih nurani
Berjuang untuk negeri
Bukan untuk kalangan pribadi

Aku sedang disapa asmara
Memilah tingkah para Kholifah
Menghadapi sejuta masalah
Bersandar hanya pada Tuhannya

(Puisi harap untuk calon presiden Indonesia)