Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Sabtu, 14 Mei 2011

FUSION FOR VISION


FUSION FOR VISION
Pentas bulanan yang selalu digelar SD Sekolah Alam iNsan Mulia Surabaya sebagai ajang kreatifitas anak telah berjalan selama kurang lebih sembilan kali. Mengambil nama pentas bulanan, diharapkan acara ini dapat terselenggara setiap bulan. Kecuali ketika ada acara lain dan waktu yang kurang memungkinkan untuk persiapan, kami tidak akan menunda acara pentas bulanan.
Pentas bulanan kali ini kami gabungkan dengan moment hari Kartini. Kami ambil diujung hari pada bulan April, 30 April 2011. Setelah diskusi kecil dan berbagi program di kelas masing-masing, kami memutuskan pentas bulanan kali ini mengusung tema “Fusion for Vision”. Disain Thematic Teaching kami padu padan dengan Integrated Learning. Dua sistem itu membuat kami berbagi tugas dan mendisain kegiatan yang berbeda satu dengan yang lain. Setiap kelas menjadi duta pelaksana kompetensi yang berbeda namun terintegrasi.
Kelas I  mendapatkan tugas untuk mengusung tema “Pahlawan”. Mereka juga mempunyai misi “mengistimewakan anak istimewa”. Setiap anak istimewa dipercaya menjadi pemimpin pasukan. Mereka dibagi menjadi kelompok Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, R.A Kartini, Cut Nyak Dhien, Tentara Indonesia, dan kelompok Profesi (Dokter, Petani, Medis, dll). Kelas I melakukan karnaval keliling sekolah didampingi oleh ustadz/ahnya. Kemudian kelas lain menjadi pagar dalam perjalanan mereka. Perjalanan berakhir di tengah lapangan untuk disambut dengan tarian kebersamaan yang dilakukan oleh siswi kelas II.

Kelas II bertugas untuk mengumpulkan cap tangan dn doa dari para pengunjung acara untuk dukungan kepada kelas VI pada selembar kain putih sepanjang 8 meter. Anak-anak kelas 2 melakukan tugasnya secara madiri dengan hanya diawasi oleh 1 ustad saja. Mereka berlatih untuk mandiri, berani, dan kreatif mengajak para pengunjung acara untuk mau meluangkan waktunya untuk ikut berpartisipasi melakukan cap tangan dan menuliskan kata-kata dukungan. Sebagian anak kelas 2 juga ada yang bertugas menjadi personil perkusi yang bertugas membuka acara kali ini.
Kelas III bertugas mengelola stand games yang berisi 8 permainan yang menuntut kesabaran, konsentrasi, keuletan, dan kecepatan. Stand-stand games ini dijaga sendiri oleh siswa-siswi kelas III dengan didampingi ustad-ustadzah kelasnya. Siswa-siswi kelas III menjelaskan sendiri aturan permainan pada peserta games yang bukan hanya terdiri dari adik-adik kelas, namun juga para wali murid. Dalam kegiatan ini mereka telah belajar mandiri, berwirausaha, berani, konsisten, dan bertanggungjawab terhadap tugasnya.

Kelas IV bertugas menggelar pameran dan presentasi tentang keberagaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Karena mereka memiliki tema `Budaya` dalam pembelajaran di kelas. Mereka juga memakai pakaian-pakaian adat dari berbagai daerah sesuai dengan budaya yang mereka wakili. Dalam pameran tersebut, siswa-siswi kelas IV tidak hanya memamerkan tentang fakta tertulis budaya Indonesia yang berwujud mading kreatif, namun juga memamerkan benda-benda yang berhubungan dengan wilayah yang mereka wakili, seperti : senjata tradisional, kain tradisional, mainan tradisional, dan benda-benda khas dari daerah masing-masing. Mereka juga secara bergantian mempresentasikan budaya yang mereka wakili di atas panggung.
Kelas V bertugas mengelola thematic cafe sebagai wujud dari tema pembelajaran `Enterpreneurship`. Mereka terbagi menjadi 8 kelompok cafe yang menyajikan aneka makanan dan minuman dari berbagai negara dan daerah di Indonesia, seperti masakan Arab, Italia, China, dan masakan tradisional Jawa. Siswa-siswi kelas V juga memakai kostum menarik yang sesuai dengan tema cafe yang mereka usung. Mereka juga bekerjasama dengan orangtua sebagai wujud kebersamaan.
Kelas VI ikut berpartisipasi dengan ikut hadir untuk didoakan bersama oleh seluruh pengunjung yang hadir setelah pada malam sebelumnya mereka mengadakan acara malam renungan dan sholat malam berjama`ah di sekolah.
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh FORSAIMS sebagai bentuk kepedulian FORSAIMS sebagai wadah informasi dan penjembatan hubungan walimurid dan sekolah. Mereka mendirikan stand khusus yang digunakan untuk mensosialisasikan visi, misi, dan program FORSAIMS. Mereka juga menampung segala aspirasi walimurid untuk kemudian diteruskan ke pihak sekolah untuk dibicarakan bersama.

Event kali ini juga mengundang beberapa walimurid yang berasal dari negara lain: Amerika, Swiss, Jepang, dan seorang guru Bahasa Inggris kami dari Polandia. Ketua FORSAIM mendamping keempat tokon tersebut untuk berbagi pengalaman tentang keragaman budaya di Indonesia, kesan mereka saat berada di Indonesia, dan berbagi pengalaman merasakan keragaman budaya tersebut.
Beberapa siswa juga unjuk kebolehan di atas panggung. Pencak silat, drama, menyanyi, dan ngeband. Tidak ketinggalan juga para Ustadz/ah memeriahkan acara ini dengan grup band baru mereka. Pada hari ini Sekolah Alam Insan Mulia serasa menjadi potret utuh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Sampai ketemu di event berikutnya. Terima kasih atas semua partisipasi dan semangatnya!