Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Jumat, 30 September 2011

KALIAN

Bersama kalian aku bisa menjadi berarti. Aku tidak perlu memenjarakan diriku dengan prediket apapun. Aku mampu menjadi apa saja untuk menuju kebaikan yang kita tahu. Peran ibu, ayah, kakak, teman, dan lawan kompetisi. Aku tidak malu untuk berlari, menari, berpuisi, bernyanyi, dan kadang berteriak di tengah lapangan. 
Aku juga akan mampu mengolah peranku, mengingatkan kalian dengan kasih, mengingatkan kalian dengan tawa, mengingatkan kalian dengan diam, dan mengingatkan kalian dengan ketegasan. 
Aku dan kalian dipertemukan, aku dan kalian diberi kesempatan, aku dan kalian dianugerahi waktu yang sangat berharga. Ada banyak ketakutan, ada banyak keraguan, ada banyak kehawatiran, ada juga kemarahan.
Namun, kita juga memiliki kebahagiaan, kegembiraan, kepercayaan, kemenangan, dan tentu saja kasih sayang. Salam kalian, sentuhan, dan ciuman kalian selalu menyertai hariku. Membahagiakan, merindukan, dan mengundangku untuk selalu hadir dalam do'a dan harapan.
Kalimatku tak cukup untuk menyatakan syukur ketika ada banyak pelajaran yang kalian suguhkan. Setiap tahun berganti, setiab bulan mewarnai, setiap minggu menanti, setiap hari memberi, setiap jam berarti, setiap menit mengiringi. Setiap detik kudzikirkan segalanya dengan kesyukuran, tanpa sadar atau memaksa kesadaranku.
Aku akan mengingat bahwa setiap diri kalian adalah istimewa.

Senin, 26 September 2011

Hold My Hand


Hold My Hand
By: Maher Zain
 
I hear the flower’s kinda crying loud
The breeze’s sound in sad
Oh no
Tell me when did we become,
So cold and empty inside
Lost a way long time ago
Did we really turn out blind
We don’t see that we keep hurting each other no
All we do is just fight

Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought
Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you
Children seem like they’ve lost their smile
On the new blooded playgrounds
Oh no
How could we ignore , heartbreaking crying sounds
And we’re still going on
Like nobody really cares
And we just stopped feeling all the pain because
Like it’s a daily basic affair
Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought
Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you
No matter how far I might be
I’m always gonna be your neighbor
There’s only one small planet where to be
So I’m always gonna be your neighbor
We cannot hide, we can’t deny
That we’re always gonna be neighbors
You’re neighbor, my neighbor
We’re neighbors
So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind
So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

Rabu, 21 September 2011

For you, Thank you

"May i take your picture Mam"? Alya Tara asks me. "Sure, why not"?, actually i wanna ask her, what for? But, i can't say it. Yay! She is very happy. "Okay, just wait for tomorrow. Hopefully it will gonna be surprise for you." She whispers to me. I just smile, then she got my picture.

Kemudian, aku berjalan mendekati kerumunan anak-anak yang lain dan bergabung dengan forum diskusi mereka. Hari ini terasa begitu menyenangkan, semua anak menikmati setiap aktivitas dengan gembira. Anak istimewaku juga bertahan konsentrasinya sampai jam pelajaran ketiga. Yeah, inilah arti bahagia. Bahagia yang membahagiakan.

Keesokan harinya, aku terlambat masuk kelas karena bertemu dengan walimurid yang membutuhkan pendengar yang baik. Setelah selesai, aku segera bergegas ke kelasku. Alya Tara kembali mendekatiku.

"Mam, there is something on your table. Please, check it now"?, she asks me. "Okay, i will check it later. We are reading Al-Fajr now". She looks disappointed. I accompany them until finish. I need to take a pencil, so i go to my table. And, i found a brown envelope. "Untuk Ustadzah Hamdiya, terima kasih".

Membaca tulisan-tulisan yang ada di amplop itu membuatku merasakan sentuhan kasih-sayang. Terutama kalimat "Semoga bisa haji, semua orang mendo'akan (keluargaku) dan Liong (kucingku), hehehe.

Aku segera membuka amplop itu dan ... sebuah lukisan karikatur indah ada di sana. Ya, itu aku, itu aku. Alya Tara menjadikan aku sebagai model karikaturnya. Aku terharu, i am speechless. I come to her and shake her hand, thank you Alya Tara. Thank you. This is a best love, best day. Love you.