Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Kamis, 29 Oktober 2015

CATATAN JAMBORE SEKOLAH ALAM NUSANTARA III


Menghadiri agenda Jambore Sekolah Alam ke-3 di Lampung merupakan sebuah moment yang sangat istimewa. Memikirkan perjalanan panjang dengan mobil dari Surabaya menuju Lampung, itu berarti lintas pulau!!! Ouch! Cukup menghadirkan ragu karena tubuh sedang tidak fit. Beberapa pilihan sudah disiapkan; mencari jadwal penerbangan yang pas dengan waktu dan penjemputan oleh panitia, menghubungi teman untuk singgah dan mendapat guide, atau cancel karena kondisi sangat dibutuhkan baik di sekolah dan beberapa agenda besar pelatihan penanganan autisme bersama Universitas Airlangga Surabaya “UNAIR’ dan Musyawarah Wilayah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia “ICMI” di Malang Jawa timur.

Beberapa pertimbangan cerdas dan bijaksana dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Berdamai dengan diri sendiri, menyelesaikan semua tugas dan kewajiban, menyiapkan segala yang dibutuhkan sebelum berangkat harus maksimal. Karena jauh dari anak-anak dalam waktu yang cukup lama di awal semester terasa cukup berat. Dan, diujung kegalauan … do’a untuk yang terbaik dan berharap mendapatkan kebaikan adalah peredamnya. Bismillah … dijalani sebagai ibadah. Amin …
Perjalanan panjang dengan segala penat dan ketidak nyamanan, hingga hanya mampu memejamkan mata agar waktu cepat berlalu. Goncangan jalanan dan lekukan ombak di penyeberangan Merak-Bakauheni. Akhirnya, kami mencapai tempat tujuan Sekolah Alam Lampung saat matahari telah kembali menyinari belahan bumi lain. Sesampainya di tempat, saling bersalaman dan diajak ke basecamp khusus para ustadzah. Kami disambut dengan tempat tidur yang mengingatkan aku pada kehidupan pondok pesantren. Tidur di lantai bersama peserta lain dari berbagai pulau, mengantri mandi, dan berbagi colokan listrik.

Pagi menjelang dan pertemuan dengan pribadi-pribadi luar biasa, para guru dari sekolah alam senusantara, dengan energi pejuang pendidikan yang membawa kebanggaan almamater masing-masing. Bersilaturahim dan saling berkenalan, melihat dengan penuh energi positif. Suguhan kreativitas dan budaya lokal menjadi khas salam selamat datang. Semua inderaku segera melakukan observasi tentang apa yang bisa diterapkan di sekolah dan berdiskusi tentang spirit sekolah alam. Ini adalah kesempatan belajar dalam sebuah komunitas yang luar biasa. Energi TELADAN dan RELIGIUSITAS yang begitu luar biasa telah menjadi nafas dalam sebuah upaya menyelematkan kehidupan bangsa di tengah persoalan-persoalan yang yang tidak berujung. Sebuah perjuangan untuk mewujudkan sebuah MISI menjadi SEKOLAH yang RAHMATAN LIL ALAMIN.
“PENDIDIKAN adalah KETELADANAN”, kalimat ini yang selalu menjadi PR bagi setiap pribadi GURU seharusnya. Tidak akan terjadi sebuah perubahan karakter dan budaya, jika KETELADANAN belum tercipta. Karena anak adalah jiwa yang suci dan memiliki kekuatan peniruan yang sangat tinggi. Dan berada dalam jaringan pribadi-pribadi teladan dengan keteguhan menegakkan syariat ISLAM dalam membangung struktur bangunan sistem pendidikan yang tergabung di SEKOLAH ALAM saya rasakan gemuruh jihad di jalan Alloh swt. Dan insha Alloh SEKOLAH ALAM INSAN MULIA juga demikian. Bismillah … AMIN.

Rangkaian kegiatan fisik dan pelatihan untuk bekal transformasi ilmu kepada para siswa di sekolah yang dipandu oleh tunas muda di School Of Universe, menjadi pengalaman yang istimewa. Sesungguhnya musuh terbesar kita adalah diri sendiri. Kesombongan yang ada dalam diri hanya diketahui Tuhan dan diri sendiri. Maka, relakan sejenak untuk mengisi hati dengan ketundukan agar mampu menampung selaksa kebaikan. Dalam komunitas guru muda di kamar kami yang harus diisi oleh 9 orang, aku melihat hampir semua guru mewajibkan diri membaca al-qur’an. Ada yang bercerita tentang kebiasaan mengaji di sekolah. Melatih keteguhan dan kedisiplinan diri dengan one day one juz! Oooh, masih jauh dari apa yang telah kuusahakan.


Kegiatan jelajah alam, melintas lautan dan mendaki anak gunung Krakatau menjadi bagian pembelajaran unik. Bangun di tengah malam, merasakan goyangan air laut dan gelombang. Menahan rasa pusing dan ingin muntah, serta ketahanan fisik untuk melangkah di lautan pasir yang panas mulai kaki gunung hingga puncak anak gunung Krakatau menjadi uji karakter asli diri. ada kepedulian, ada keegoisan, ada kecuekan, dan ada yang hanya menikmati diri sendiri.
Jambore ini telah mengajarkan dengan halus dan keras, bahkan bisa dikatakan menendang telak nurani sebagai guru dan tokoh yang seharusnya menjadi teladan. Mengingatkan kembali arti sebuah dedikasih dan profesionalisme. Rangkuman hikmah yang menjadi pelajaran terindah diantaranya:
1.      Menjadi bagian dari sekolah alam WAJIB belajar tentang kekuasaan Tuhan dan mengkaji hikmahnya.
2.      Sekolah alam dengan segala kreativitas, inovasi, dan bahkan mungkin dikatakan anti mainstream memiliki tujuan terciptanya sekolah yang RAHMATAN LIL ALAMIN. Kreativitas dan inovasi adalah sumber daya yang diberikan oleh Tuhan, dengan menjadi rahmat bagi semesta alam insha Alloh kreativitas dan inovasi tersebut telah dilandasi oleh keimanan dan keikhlasan. Jika sebaliknya, maka kreativitas dan inovasi akan bekerja dalam ranah simbolisme dan euforia.
3.      Menjadi pribadi yang bermanfaat harus produktif, agar setiap karya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain.
4.      Keikhlasan itu tak berbalas. Dan hanya Alloh yang Maha Bijaksana yang akan memberikan lebih banyak keberkahan dalam setiap keikhlasan tersebut.
5.      Jalinan kekuatan Islam adalah Ukhuwah! Hanya kepada Alloh kita bermahabbah … Maka, rendahkan hati untuk menerima perbedaan, minimal tidak saling mengganggu dalam menjalani perbedaan.

Dalam ceramah seorang penulis buku yang berawal sebagai tukang kebun dan mengabdikan diri di dunia pendidikan semaksimal mungkin. Dari pengalaman beliau, akhirnya kami diberi wawasan bagaimana menghitung nilai kenikmatan ikhlas.

Kalimat yang luar biasa sebagai berikut: “Jika gaji anda 1 juta maka bekerjalah seolah-olah gaji anda 10 juta”, “Guru itu wajib MEMBERI bukan hanya menerima, 1:10, dan seterusnya”.


Semua kalimat tersebut telah menghantam saya sedemikian hebat. Belum lagi melihat iklim tadabbur al-qur’an yang dibangun oleh sebagian besar steak holder sekolah alam yang lain, membuat saya tertunduk malu. Guru-guru muda yang benar-benar ingin belajar menjadi TELADAN, khawatir jika keilmuan mereka tidak berkah, dan berusaha menjadi agen intelektual sekaligus akhlaqul karimah untuk sekolah masing-masing. Yang demikian telah mengingatkan betapa tugas dan tanggung jawab sebagai guru adalah amanah yang berujung pada kemuliaan dunia dan akhirat, ketika guru itu mampu menciptakan KETELADANAN YANG SHOLEH dan SHOLEHAH.

Dan INILAH KITA, MUSLIM! Bentuk disiplin diri terkecil adalah lingkungan yang bersih sebagai tanda sebagian sudut kecil KEIMANAN yang dimiliki seseorang. Kelas bersih, kantor bersih, kamar mandi bersih, sepatu sandal teratur, dan tempat-tempat lainpun demikan. Semoga mampu menjadi cerminan sekolah alam yang belajar dari ketundukan alam semesta kepada pencipta-Nya.


Rabu, 21 Oktober 2015

SAYUR VERTIKAL

Menanam adalah proyek lingkungan yang ada di kelas IV. Beberapa tehnik telah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dimulai dari jenis tanaman yang disesuaikan dengan jadwal program semester atau sudah berapa kali tanaman itu dipakai sebagai obyek program menanam.
Tanaman pertama, jagung. Ya, karena jagung memiliki masa tanam 3 bulan dan dibutuhkan untuk melatih kesabaran anak-anak dalam perawatan dan observasi. 


Tanaman kedua yang pernah menjadi proyek adalah kacang panjang. Nah, ini merupakan hal yang baru bagi anak-anak. Mereka terkagum-kagum melihat perkembangan kacang panjangnya. Hingga pada suatu hari sebuah stasiun televisi ingin meliput proses anak-anak dalam beraktivitas observasi tanaman kacang panjang.


Berikutnya kacang kedelai, wow! Antusias anak-anak luar biasa karena tanaman ini membuat mendapat kesempatan untuk belajar membuat TEMPE! Yay! Makanan favorit untuk camilan maupun lauk dengan nasi hangat. Hmmm … yummy…
Sehubungan denganjadwal program semester yang relative lebih cepat, maka tanaman berikutnya  yang menjadi proyek tanaman adalah SAYUR; bermacam-macam bayam dan kangkung. Inovasi program kami adalah … CAFÉ CLASS! Dan kegiatan memasak ini merupakan tantangan basi setiap kelompok. Mereka mempersembahkan yang terbaik dengan menu tambahan yang enaaak (sosis, daging ayam, tempe, dan tahu).


Tahun ini kami berinovasi dengan media tanam namun dengan jenis tanaman sayur dengan tambahan cabe dan tomat. Dan media tanaman kami adalah paralon yang dihias dengan unik. Dan proyek kali ini dengan metode Vertical Garden menjadi SAYUR VERTIKAL!!! J    





Setiap sesuatu yang baru selalu membuat anak-anak terkejut! Dan keterkejutan inilah yang kami inginkan agar otak anak-anak terkejut. Jika sudah terkejut maka kreativitas yang akan lahir, rasa penasaran semakin memuncak, dan kegigihan untuk mencari jawaban. Ini adalah pesan tidak tertulis yang kami sambungkan kepada anak-anak. Selamat berinivasi!!!