Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Senin, 18 Januari 2016

SEKOLAH ALAM INSAN MULIA SURABAYA

SAIM
Lahirnya Sebuah Pertanyaan
Menulis dua buku, artikel, dan tulisan di surat kabar yang saya tulis tentang tempat belajar yang menjadi rumah kedua bagi anak-anak sepertinya belum cukup untuk memberi penjelasan kepada pembaca tentang sistem pendidikan yang dilaksanakan di Sekolah Alam Insan Mulia. Penjelasan dan berbagi cerita melalui seminar, workshop, dan diskusi selalu menarik perhatian bagi orang lain. Tetapi, para guru di sekolah ini tidak boleh lelah untuk menjelaskan berulang-ulang dan membangun komunikasi dengan para orangtua walimurid yang menjadi bagian dari proses yang dilaksanakan.
Sekolah melakukan kegiatan transfer informasi kepada seluruh wali murid di awal semester, dengan tujuan untuk mempresentasikan program dan informasi yang dibutuhkan satu semester ke depan. Kehadiran para wali murid sesungguhnya sangat penting untuk keseimbangan dan pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya.
Proses belajar di SAIM sebagaimana proses pertumbuhan sebuah pohon besar yang diharapkan mampu melindungi dan bermanfaat bagi sekitarnya.



 
 
Pembangunan karakter dimulai sejak pendidikan dini, mengenal teman, lingkungan sekitar, bermain hingga puas. Pendidikan usia Play Group dan Taman Kanak-kanak adalah moment istimewa yang 500% membutuhkan kerjasama yang sangat baik dengan para orangtua. Memberi teladan dan informasi yang membuat anak memiliki kata “Ya” atau “Tidak”. Selayaknya pohon, disiram, dipupuk, diajak komunikasi, diperhatikan perkembangannya, memberikan treatment ketika ada hal yang kurang sesuai dengan perkembangannya. Kesempatan anak menikmati kehidupan yang bersih dengan bau harum yang akrab di indra penciumannya. Membangun kesadaran diri untuk selalu bersih dan belajar mandiri untuk melakukan toilet training. Inilah gambaran proses yang dilakukan di PG-TK.

KEGIATAN MENARIK PG-TK
Belajar mengaji dan sholat sebagai landasan karakter
- Story telling dan berceloteh
- Menanam sayuran sehat
-Motorik kasar dan motorik halus dengan berbagai kreasi dan kegiatan menyenangkan
- Pentas bulanan, lomba-lomba, dan pengisi acara TV
- Kunjungan ke perusahaan Ice Cream, stasiun kereta, dll
- Bermain hujan dan berkemah di sekolah, dan masih banyak lagi …


Pohon yang baik dan memiliki akar yang kuat ini akan melaju dengan perkembangan batang-batangnya. Oleh karena itu pada jenjang Sekolah Dasar atau SD proses dilakukan dengan Thematic Teaching , Joyful Learning secara integratif. Bagaimanakah hal tersebut dilakukan?
Disain kegiatan, proses, tugas, tanggung jawab, dan segala hal yang dibutuhkan anak dalam usia perkembangan diri telah dipikirkan bukan hanya untuk esok, atau satu bulan ke depan. Namun, proses ini telah dipikirkan oleh banyak pemikiran, observasi, dan kepedulian akan pendidikan 50 hingga 100 tahun mendatang. Para tokoh yang terlibat dalam proses persiapan ini juga memiliki sangat terpercaya. Beliau menginspirasi para guru untuk melakukan segala hal baru yang kreatif dan inovatif. 16 tahun berjalan, sekolah ini masih harus terus berbenah dan evaluasi untuk peningkatan kebaikan dan menjadi sekolah yang Rahmatan Lil Alamin.
Berikut ini hal dasar yang bisa menjadi informasi bagi siapasaja yang ingin mengenal konsep sekolah alam.

Makna sekolah alam:
Ø  MEMPERLAKUKAN ANAK SECARA ALAMIAH
Ø  MENGENALKAN KEHIDUPAN KESEHARIAN SECARA LANGSUNG
Ø  MENGENALKAN ALAM SECARA FISIK( DUNIA TUMBUHAN DAN HEWAN)

Catatan Spesial

Di kelas I pertanyaan “Kamu belajar apa hari ini?” 99 persen jawaban yang keluar adalah; “Bermain”. Ya, memang kelas I menuntaskan permainan-permainan yang ada di jenjang TK. Siswa kelas I hanya berhak bermain dan menikmati uniknya permainan. Belajar di luar kelas, menggambar, bercerita, dan mengunjungi tempat favorit adalah kegiatan yang disiapkan untuk mereka. Mengerjakan tugas secara bersama-sama dan dengan kreativitas yang tak pernah mengenal hukum “Haram”. Mengerti rasa sakit ketika jatuh dan mengetahui kunci memperbaiki kesalahan dengan minta maaf adalah kehidupan yang indah. Rasa penasaran dan ingin mencoba segala hal dengan tanpa memikirkan resiko yang akan didapatkannya.

Proses yang telah dilakukan di PG-TK bukan ditinggalkan, tapi dilanjutkan. Begitu juga peran orangtua pada proses ini. Menjadi sumber informasi, terlihat sebagai orangtua yang cerdas dan penuh dengan kasih sayang. Memberikan kalimat yang penuh semangat, memberi kesempatan jatuh dan merasakan sakit, mengetahui akibat naik ke tempat tinggi dan bagaimana menahan tangis karena malu atau tetap memilih menangis karena malu J. Pohon yang ditanam sedang membutuhkan nuutrisi yang tepat untuk menguatkan batang penyanggah kehidupan ranting dna daung-daunnya kelak.

KEGIATAN MENARIK DI KELAS I:
-          Bermain sambil belajar
-          Kunjungan ke rumah teman
-          Story telling
-          Sodaqoh Ambassador
-          Mengaji bersama dan menghafal surat pendek
-          Kunjungan dalam kota (tempat bersejarah, dll)
-          Membuat media waktu (pagi, siang, malam)
-          Percobaan sains sederhana
-          Menanam sayuran
-          Tantangan presentasi di kelas
-          Belajar baca dan tulis secara alamiah
-          Panggung boneka dan kreasi, dan lain-lain

Di kelas II, kelanjutan proses kelas I dengan perubahan gaya belajar, mengenal guru baru dan bersosialisasi dengan teman-teman yang tak lagi sama seperti tahun lalu. Tugas proyek yang sedikit lebih menantang waktu dan kerjasama. Berkesempatan berbeda pendapat atau melakukan bersama dengan bahagia. Mengunjungi tempat bersejarah dan mempelajari hal baru dari lingkungan sekitar dengan rasa penasaran yang lebih tinggi. Belajar menghadapi masalah meski harus “bertengkar”, “usil”, dan belajar mempertahankan kebenaran yang dia pahami sendiri. Mengetahui emosi marah itu berakibat tidak baik untuk dirinya dan persahabatannya. Mulai berdisiplin dengan memperhatikan loker, menata sandal, dan menata shaf sholat dengan rapi. Pertanyaan: “Belajar apa hari ini?”, masih memiliki jawaban: “Bermain”.

Dalam keunikan ini, peran orangtua semakin meningkat karena kebutuhan akan sosok yang mampu mendukung, menguatkan, sekaligus menjadi partner berdiskusi yang baik. Orangtua tidak bisa hanya melihat dan mengikuti perkembangan anak dari jauh. Semakin proses perkembangan dialami anak, semakin orangtua dibutuhkan untuk mengawal masa pertumbuhan ini dengan baik. Komunikasi yang baik dengan guru, orangtua lain, dan para pakar yang dibutuhkan akan sangat membantu melalui masa perkembangan ini. Thematic teaching secara murni di kelas I dan II sangat membutuhkan ayah dan bunda, untuk bekerja sama dengan ustadz/ustadzah guna mempersiapkan ananda di kelas III yang biasanya di usia ini mereka sudah mulai aneh2 keinginannya menurut orang dewasa. Hal inilah yang disebut kebebasan berpikir dan kreativitas anak.

KEGIATAN MENARIK DI KELAS II:
-          Sodaqoh Ambassador
-          Mengaji bersama dan menghafal surat pendek
-          Story telling
-          Kunjungan dalam kota (tempat bersejarah, perusahaan, visitasi, dll)
-          Percobaan sains sederhana
-          Menginap di sekolah
-          Tantangan presentasi di luar kelas dan wawancara
-          Bermain musik alam dan bahan bekas
-          Menanam tumbuhan herbal dan membuat jamu
-          Belajar di pasar modern dan belajar entrepreneurship
-          Belajar melakukan kegiatan mandiri “Mencuci baju”



Kelas III merupakan kelas yang lebih sering terjadi penolakan dan penerimaan secara “eksrtrim”, merasa bisa namun belum mampu, dan berusaha menjadi kakak kelas yang baik. Di kelas III, sudah mulai belajar mengapa bisa jatuh, apa penyebabnya, dan bagaimana harus mencari pemecahan masalah. Luapan emosi yang tepat dengan kegiatan motorik kasar dan halus mulai dilatih di jenjang ini. Di kelas ini ide kreatif dan imajinasi seakan tak terhenti. Bahkan label “Nakal” kadang tidak sengaja sudah diberikan. Suasana rumah sudah bisa dirasakan anak, begitu juga dengan suasana sekolah. Kenyamanan atas lingkungan yang bersahabat untuknya semakin terasa. Keinginan mencoba sesuatu yang menantang lebih tinggi, nyata, dan bisa memenuhi rasa haus pengetahuan yang dimiliki anak. Nah! Perlu dihindari kalimat-kalimat yang mudah disalah artikan oleh ananda. Pohon ini semakin tinggi dan membutuhkan kekuatan batang yang lebih besar. Pertanyaan: “Kamu belajar apa?”, menghadirkan jawaban: “Ya begitu” atau “Tidak tahu”. J

Menciptakan rumahku surgaku merupakan kerja serius orangtua untuk pembangunan konsep diri yang lebih mantab. Melihat aksi heroik ayah merupakan kesan yang menakjubkan. Merasakan indahnya kasih sayang bunda merupakan sesuatu yang menenangkan. Ijin untuk melakukan suatu kegiatan dan menjadi pribadi yang dipercaya orangtua sudah mulai belajar dibiasakan dengan pendampingan. Dalam kondisi perkembangan ini ayah dan bunda sudah mulai menjadi tokoh yang akan dipilih. Ayah lebih menuruti aku atau bunda yang bisa memenuhi keinginanku? Di sinilah pembagian tugas ayah dan bunda sebagai hakim, juri, pelindung, orangtua, dan kawan harus dijalankan. Peran guru juga sudah harus lebih beragam dan mulai menganalisa ketegasan peraturan apa yang perlu menjadi prioritas dalam kurun waktu yang ditentukan. Orangtua menjadi guru pertama dan guru menjadi tangan panjang dari pelajaran yang telah diperoleh ananda di rumah.

KEGIATAN MENARIK DI KELAS III:
-          Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-          Mengaji bersama dan menghafal surat pendek
-          Story telling dan bercerita kepada orang lain
-          Kunjungan dalam kota (Badan meteorologi, dll)
-          Percobaan sains sederhana dan dipresentasikan (kelompok dan individu)
-          Pergi ke hutan dan menginap di daerah pegunungan
-          Tantangan observasi, presentasi, dan wawancara
-          Belajar di pasar tradisional
-          Memasak sederhana dan berjualan
-          Mendongeng dan belajar aturan melalui dongeng

Kelas IV merupakan kelas tantangan … Dimulainya sebuah petualangan akademik. Dunia pemikiran dan analisa menjadi keadaan yang harus dibiasakan. Dunia PR alias pekerjaan rumah akan sedikit menghiasi hari-hari ananda. Keluhan “capek” bagi yang tidak terbiasa menghadapi hal baru sebagai tantangan mulai diungkapkan. Apalagi anak-anak yang terbiasa dibantu dan belum sempat diarahkan untuk menghadapi tantangan dengan lapang dada. Kegiatan proyek kecil dan proyek besar sudah mulai bermunculan, dan ini mulai menjadi PR juga bagi orangtua. Hmmm, jangan-jangan orangtua juga sudah mulai gusar dan keberatan. Hehehe … Aturan yang lebih jelas dengan konsekuensi yang dirumuskan bersama akan menjadi dasar penegakan kedisiplinan. Kerapian loker dan area kerja menjadi standart pembelajaran sikap cinta kerapian dan kebersihan. Menghormati orang lain adalah prioritas sikap yang harus mulai lebih dekat dengan diri. Kewajiban sholat lima waktu menjadi ukuran kesiapan tantangan yang lebih banyak lagi. Seperti, proyek-proyek beruntun, baik individu maupun kelompok. Materi pelajaran yang semakin bisa dirasakan perbedaannya dengan jenjang sebelumnya, kelas 1-3.

Dalam kondisi yang mulai mengalami banyak perubahan ini, pertanyaan orangtua semakin banyak. Kecemasan orangtua mulai hadir, bahkan bisa jadi tuntutan orangtua secara tidak disadari naik tanpa diminta. Bagi orangtua yang selalu mengikuti perkembangan ananda akan lebih mudah menyadari dan mengikuti perubahan ini dengan bijaksana. Menjalin koordinasi dan diskusi dengan para guru. Jika mengetahui perkembangan ananda tidak sesuai yang diharapkan, tidak perlu panik dahulu. Mari kembali mendekati ananda dan mengurutkan perjalanan perkembangan ananda. Bahkan terkadang melihat perkembangan yang kurang sesuai itu membuat kelebihan dan keistimewaan ananda menghilang. Figur ayah dan ibu semakin kuat diharapkan untuk bisa menjadi teladan dan mengukuhkan pemahaman semua yang pernah dipelajari di kelas-kelas sebelumnya. Peralihan dari kata kelas kecil menuju kelas besar, bisa jadi beban tersendiri dalam diri ananda yang tidak semua sama. Keselarasan pendidikan sekolah dan rumah semakin jadi tantangan. Para orangtua dan guru wajib menyelaraskan langkah dengan program-program bimbingan belajar dengan metode yang menyenangkan. Orangtua meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya secara langsung.

KEGIATAN MENARIK DI KELAS IV:
-          Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-          Mengaji bersama dan menghafal surat pendek(surat yang lebih panjang)
-          Story telling dan bercerita kepada orang lain di depan
-          Kunjungan budaya dan kerajaan di jawa timur (Trowulan-Mojokerto)
-          Percobaan sains dan dipresentasikan (kelompok dan individu)
-          Pergi ke pantai dan menginap di daerah laut
-          English as a daily language
-          Tantangan observasi, presentasi, dan wawancara
-          Menanam hingga panen dengan COOKING CLASS
-          Proyek membuat telor asin
-          Proyek drama kelompok
-          Reading Competition, dan lainnya

Kelas V merupakan kelas pengantar menuju tantangan di akhir jenjang. Ibarat pohon bunga-bunga sudah mulai bermekaran. Jika perawatan kita baik, maka bakal buah juga akan memenuhi standar yang baik. Di kelas V, ananda akan mendapatkan tantangan tugas kelompok dan tugas individu yang semakin beragam. “Cerdas sendirian itu hebat, lebih hebat lagi kecerdasan kita mampu membuka peluang kecerdasan bagi orang lain”. Kalimat motivasi ini disampaikan agar ananda mampu berkolaborasi tugas dan tanggung jawab dengan semua temannya. Tema-tema budaya dan agama dipelajari untuk menumbuhkan sikap toleransi antar ummat beragama. Observasi dan langsung melihat peninggalan sejarah dengan menggali informasi, dilakukan untuk memupuk rasa bangga dengan bangsa dan kebudayaannya. Praktik pembuktian rumus matematika sudah mulai dilakukan agar menemukan misteri matematika yang mulai kelas 1 hingga kelas 4 telah dipelajari secara tematik.

Para ayah dan bunda di jenjang ini terlihat mulai waspada. Perbandingan dengan lingkungan di luar SAIM terkadang tersangkut di pikiran. Bagi yang memahami perkembangan ananda, insha Alloh lebih mudah untuk mengambil keputusan bijaksana. Tetap memberi ruang kepada sekolah dan anak-anak untuk melakukan proses yang semestinya. Bagi yang kekhawatirannya tinggi, sudah mulai mencari guru les, kursus, dan beberapa alternative kegiatan belajar untuk menambah kemampuan akademis anak-anaknya. Suka atau tidak ada orangtua yang mewajibkan kegiatan tambahan ini. Beberapa efek yang lahir adalah semangat belajar di kelas terkadang ada yang berkurang, ada juga yang sebaliknya. Lebih bersemangat menunjukkan peningkatan kemampuan yang dimiliki. Hal bijaksana yang perlu dilakukan adalah, sering mengecek kondisi perkembangan anak pada guru menemukan solusi bersama untuk meningkatkan potensi diri anak. Kesibukan yang berlebihan akan menjadi kendala yang sangat besar namun terkadang tidak terasa. Sehingga keterkejutan-keterkejutan terkadang membuahkan “kecewa” saat target dan standar orangtua belum bisa dipenuhi oleh anak-anaknya. Apa yang perlu dilakukan? Meluangkan waktu untuk belajar bersama dan memahami situasi dan kondisi anak dengan cara pandang anak-anak.

KEGIATAN MENARIK DI KELAS V:
-          Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-          Mengaji bersama dan menghafal surat pendek (surat yang lebih panjang)
-          Story telling dan bercerita kepada orang lain di depan
-          Kunjungan budaya kerajaan Hindu – Budha di Jawa Tengah
-          Percobaan sains tentang teknologi sederhana dipresentasikan (kelompok dan individu)
-          English as presentation skill
-          Tantangan observasi, presentasi, dan wawancara
-          Proyek drama kelompok
-          Girls Class and Special Discussion
-          Tantangan mempresentasikan bacaan


Kelas VI, masa memilih jalan untuk menyongsong kesuksesan dengan sempurna! Kegiatan selama semester I masih melanjutkan proses kelas V. Belajar dengan bahagia dan menikmati proses tanpa terganggu ujian akhir secara nasional. Program homestay untuk memupuk empati dan menghormati kondisi keluarga yang tinggal di desa menjadi latihan kepemimpinan dan pelatihan toleransi tingkat tinggi. Melakukan hal yang mungkin dirasakan berat dan tidak disukai, menjadi pilihan terakhir untuk melaksanakan sikap tanggung jawab. Kegiatan akademis di kelas VI ditata juga untuk persiapan menghadapi tantangan pemikiran tingkat nasional. Semester II dicanangkan program pengayaan latihan soal dan membahas dengan detail. Ananda dianjurkan untuk lebih sering berolahrara dan melaksanakan ibadah sunnah sebagai motivasi untuk meraih ridho Alloh dalam pelaksanaan setiap proses tantangan. Kedewasaan berpikir dan kepandaian manajemen diri sedang dipertanyakan di kelas ini. Memilih santai atau rajin dengan gembira untuk menyiapkan diri? Itu pilihan yang sangat membutuhkan motivasi dari luar diri anak.


Pendampingan yang dilakukan orangtua secara berkelanjutan akan menjasi sumber energi positif bagi ananda. Sosok ayah dan bunda semakin mewarnai pilihan-pilihan yang diambil. Diskusi sebagai teman belajar dan orangtua yang kasih sayangnya memberi kepercayaan bahwa ananda MAMPU adalah kunci pertama di kelas ini. Rasa khawatir yang berlebihan dan mencarikan kegiatan kognitif akademis, terkadang belum tentu hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Maka, jalan bijaksana yang ditempuh adalah mendampingi dan memantau perkembangan kemampuan dan perilaku ananda. memberi dorongan semangat dan lebih banyak menciptakan rasa nyaman belajar merupakan factor pendukung. Melatih kemandirian dan manajemen diri ananda dengan berbagai cara kreatif sangat diperlukan di jenjang ini.

KEGIATAN MENARIK DI KELAS VI:
-          Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-          Menuntaskan hafal juz 30 bagi yang mampu
-          Homestay di desa
-   Praktik pada hampir semua kemampuan yang telajh dipelajari di jenjeng kelas 1-6 (kelompok dan individu)
-          English as presentation skill
-          Tantangan observasi, presentasi, dan wawancara
-          International Exhibition
-          Girls Class and boys class “Special Discussion”

Ini adalah catatan kecil yang inovasinya tiada henti. Tulisan ini akan terus berkembang, bisa ditambahkan oleh pelaku pendidikan lain. Sekolah Alam Insan Mulia mencoba untuk menghadirkan iklim pendidikan yang  ramah, kreatif, dan kekeluargaan dengan batasan-batasan yang yang ditentukan bersama. Membangun komunikasi dan kerjasama dengan walimurid sebagai partner in learning.

PROGRAM BERSAMA DI SD SEKOLAH ALAM INSAN MULIA
1.      Leadership Camp
2.      Ramadhan Camp
3.      Outbound Training
4.      Peringatan hari besar Islam
5.      Peringatan hari besar Nasional
6.      Pameran Seni dan Sains
7.      Pentas bulanan
8.  Mendatangkan Intern sebagai tutor dan patner belajar bahasa inggris
9.      Pameran sekolah di luar lokasi sekolah
10.   Charity program

NOTES:
No homework design adalah pola pendidikan yang diterapkan di SAIM. PR berupa wawancara dengan ortu atau PR yang dibantu orangtua bertujuan untuk menjalin keakraban anak dan orangtua. Masih banyak juga program insidentil yang melibatkan orangtua dan siswa sekolah lain untuk bergabung. Selamat menikmati tulisan ini, semakin bingung, semakin penasaran? Mari datang ke sekolah dan diskusi secara terbuka untuk kemaslahatan bersama.

Di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya juga akan kita temui anak-anak ISTIMEWA yang selalu menjadi pengukur keikhlasan dan amanah baik orangtua maupun guru. Ya autism, ADHD, kekurangan pendengaran, dan beberapa keistimewaan lain. MEREKA adalah SUMBER INSPIRASI dan KEINDAHAN AKHLAK. 
Anak-anak istimewa ini ada dalam setiap kelas. Mereka menjadi sahabat dan pelajaran bersyukur atas kehidupan yang sempurna. Mengasah hati dan perasaan kami menjadi lebih lembut. Memahami setiap kesulitan itu belum seberapa jika tanpa cinta Alloh SWT.
Sungguh pendidikan dari kandungan hingga liang lahat. Bismillah ...

Januari, 18, 2016
Guru,
Hamdiyatur Rohmah