Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Selasa, 28 Juni 2011

Karimunjawa

"Jika kau ingin sampai ke syurga, maka usahamu harus lebih gigih". Kalimat itu yang dicapkan temanku untuk memotivasi kami agar tetap semangat sepanjang perjalanan. Ya, dia mengutip kalimat bijak itu, karena perjalanan kami cukup mengalami banyak peristiwa "tak disangka". Mulai dari janjian di terminal, mengantri bus sampai pukul 11.00 WIB malam. Belum lagi ketika bus yang kami tumpangi ternyata tidak bisa lanjut. Ada sebuah kecelakaan yang menyebabkan kemacetan total. Selama 3 jam kami harus menunggu. Tapi karena letih, kami tertidur dan tidak menyadari kondisi tersebut.
Tepat pukul 03.00 WIB dini hari, yang kami tahu, tiba-tiba ada banyak suara ribut. Dengan kata-kata yang cukup "kasar", mereka mengumpat kondektur, minta uanag kemalian, dan mengucapkan beberapa kata yang malah bisa membuat panas telinga. Akhirnya kami berpindah bus, untuk menghindari kemacetan pak Sopir mengambil jalan tembusan. Sayang sekali, jalan ini sempit dan berbahaya ketika ada dua kendaraan yang saling berpapasan.Mata sudah enggan terpejam karena harus waspada dengan kondisi tersebut.
Kami sudah hawatir, ketika agen wisata yang akan memandu selalu bertanya dimana posisi kami. Kapal yang menyeberang ke Karimunjawa akan berangkat pukul 09.00 WIB. Sedangkan posisi kami masih di Pati menuju Demak. Tanpa daya kami hanya memiliki harapan untuk tidak ketinggalan kapal.Tepat pukul 08.00 WIB, sampailah kami di pertigaan Trengguli. Alhamdulillah, ada seorang bapak yang baik mengarahkan tujuan kami dengan baik. Suara HP koordinator kami berbunyi, "Oh...kami sudah ketinggalan kapal". Hmm...dua teman yang berangkat dari Jakarta ternyata sudah sampai pelabuhan terlebih dahulu dan menginformasika, bahwa kapal overload dan banyak penumpang tertinggal.
"Baiklah teman-teman, kita harus pantang menyerah sebelum bahagia", kembali koordinator kami memberi semangat. Akhirnya kami memutuskan untuk tinggal semalam di area pelabuhan, memilih homestay, dan menikmati pulau panjang yang cukup dekat dengan posisi pelabuhan. Penyeberangan kami hanya 30 menit. Pulau ini kurang terawat, mungkin karena musim kemarau sudah mulai datang, maka banyak pepohonan menguning dan kering. Ada banyak penjual es makanan, sampah masih belum dibuang dengan teratur. Tapi kebersihan lautnya luar biasa. Pantai berpasir putih dan cukup nyaman untuk dinikmati. Di tengah pulau itu, ada kuburuan seorang Syekh. Mungkin karena ini, ada banyak peziarah yang berdatangan.
Setelah menikmati pulau Panjang, kami kembali ke homestay membersihkan diri dan bersiap untuk jalan malam. Kami menikmati hari ini dengan gembira, karena esok hari harapan kami untuk sampai ke Karimunjawa harus lebih besar dari hari ini. Kami saling mengingatkan, pukul 07.30 WIB sudah harus menuju dermaga untuk membeli tiket kapal cepat. Kapal akan datang pukul 09.00 dari Semarang, dan akan lenjut ke Karimunjawa pukul 11.00 WIB. Tetapi karena pengalaman hari kemarin, kami harus bersiap-siap lebih pagi. Semangat!!! Karimunjawa aku akan datang padamu. Karena kau adalah salahsatu tempat yang kutulis dalam daftar mimpiku. Belum lagi, ketika hari itu rencana berangkat pukul 19.00 WIB, siang pukul 13.00 WIB aku mengakses informasi bahwa jadwal pelatihanku tanggal 30 Juni 2011. Hmmm, otakku langsung 'stop', karena jadwal kepulangan sesuai dengan trip adalah tanggal 29. Itu membuatku panik, karena aku juga ingin bertemu dengan saudara kembarku dari Polandia (Aleksandra) yang akan kembali ke negaranya. Itupun berada pada tanggal 30. Baiklah, aku harus mencari cara supaya semua jadwal bisa sempurna kulaksanaka. Alhamdulillah, ada jadwal kapal cepat kembali ke Jepara tanggal 28. Aku harus rela tidak menyelesaikan trip, dan aku memilih untuk bertemu Aleksandra tanggal 29. Perfect!!! Maaf bagi teman-teman yang sempat terkena efek kepanikanku melalui telepon dan sms. Maaf :)
Tiket lancar, perjalanan lancar. Ombak cukup tinggi, sesekali ia menghantam sisi kapal yang bermuatan 150 penumpang. Ada beberapa turis asing terlihat menempati beberapa kursi. Karimunjawa memang cantik. Aku kagum pada airnya yang bersih. Jika aku bandingkan ketika berada di Manado, masih ada sedikit sampah yang kulihat mengapung di perairannya. Di sini tidak!!!
Akhirnya.....!!! Selamat datang di Pulau Karimunjawa!!!! Wajah kami langsung bersinar, senyum mengembang dan ...mulailah kami mengabadikan gambar-gambar indah dari Karimunjawa.
SubhanAllah, laut yang sangat bersih. Kami garus segera ke homestay, makan siang, sholat, dan menuju laut untuk snorkling dan meyaksikan sunset. Hmmmm ... indah.
Perahu nelayan sudah menunggu kami, mereka sangat ramah. Mas Edi, adalah pemandu kami. Dia baik dan profesional. Mengingatkan memakai pelampung dan cara mesang alat snorkling denga baik dan benar. Teman-teman bergembira ria, aku masih bercanda dengan diri sendiri. Aku menunggu diskusiku selesai. Kulihat ada yang masih berjuang dengan air laut, muntah, dan berdiam diri. Aku menceburkan diri dan karang cantik yang sudah terlihat sepanjang perjalanan benar-benar mengagumkan. Aku masih bercengkrama dengan mereka, aku masih membaca cerita mereka. Ada sedikit rasa "takut", namun segera berubah menjadi decak kagum yang tak terkatakan. Ikan-ikan kecil menyapa, memang tidak sebanyak di Bunaken. Ia bersahat dan ramah, relung di karang-karang tersebut tersenyum. Aku juga tersenyum dan akhirnya kami bercanda bersama.
Sunset tidak terlihat dengan sempurna, karena mendung menyelimuti. Kami menemukan gradasi langit yang luar biasa. Air laut yang bergelombang menambah sempurnanya pemandangan. Pantai ini sungguh mengagumkan. Mimpiku menjadi kenyataan, berada di tengah malam hari, menyaksikan bintang dan belajar setiap rasi bintangnya membuatku tak mampu bicara lagi. Aku mencintaiMU Allah swt. Sangat mencintaiMU, aku tunduk dan patuh padaMU.
Ketika bangun di pagi hari, aku tidak mau diam. Aku berjalan menuju dermaga, menyaksikan langit pagi yang indah tak terkira. Ada banyak cerita yang tak mampu terlukiskan dengan kata-kata. Aku menikmati, hanya mampu menikmati. Matahari pagi menyadarkan kami untuk beranjak, bersiap diri. Para nelayan disambut istri mereka untuk membantu mengangkat ikan-ikan hasil melautnya. Damai dan indah.
Sesudah sarapan pagi, kami pergi ke penangkaran ikan hiu, pari, kura-kura, dan bintang laut.
Sekali lagi, kata-kataku tak cukup untuk menggambarkan pesonanya. Homestay di tengah laut, laut yang dikelilingi kepulauan kecil membuatku terpana. Aku harus kembali, keindahan ini tak akan pernah terhenti. Sebelum ke dermaga aku diajak berkeliling desa oleh anak agen kami. Sepanjang perjalanan, ia bercerita tentang tempat-tempat yang kami lalui. Aku bersyukur diberi kesempatan yang luar biasa ini. Karimunjawa, aku akan datang lagi untuk belajar denganmu. Bismillah ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar