Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Kamis, 06 Oktober 2011

Share the same love

Ada saat kita nyaris tak berdaya oleh sesuatu yang "tidak" kita ketahui. Kali ini akupun demikian. Aku membutuhkan selaksa energi positif untuk keseimbangan langkah kehidupan. Musuh yang paling menakutkan memang diri sendiri. Ada beberapa hal yang kulakukan untuk menikmati suasana ini.Aku pinjam "sweet style and nothing box" dari seorang teman. "Try to focus on thinks around you that you can influence somehow ...". Sebenarnya banyak sudah teori yang kita tahu, namun ada masa di mana ia terabaikan.
Aku tahu, yang kubutuhkan ada jiwa-jiwa bersih murid-muridku. Merekalah yang akan menjadi obat termujarab dalam kondisi ini. "Yesterday was dream, today is amazing", i pray it for my self.
Pagi ini aku mengawali sapaanku kepada tubuhku sendiri, mengajak mereka untuk fokus dan menghadapkan wajah hanya kepadaNya. Setelah mengeprint beberapa file, aku segera ke pintu gerbang untuk ikut menyambut wajah-wajah ceria generasi terbaik masa depan. Spirit mereka sudah memasuki jiwa.
Ketika kegiatan warming up, aku sengaja bergabung dengan kelas I. Mereka luar biasa ... permainan konsentrasi dan memahami komando kami nikmati dengan gembira. Ya, aku bahagia. Apalagi ketika mereka memanggil dan memelukku dengan hangat. SubhanAllah ...
Belajar di kelas bersama anak-anak yang keren membuatku semakin bersemangat. Setelah mengoreksi satu bendel soal, aku meminjam gitar ke anak-anak SMP. Aku belajar sebentar kepada Kepala Sekolahku untuk memainkan dua buah lagu sederhana. "Wonderful Friend dan Today is Monday in Lousiana". Almost perfect, i can play the guitar.
Sebagian anak langsung mendekatiku, mereka berceloteh. "Apakah ustadzah bisa main gitar?", "Waaaah, aku tidak menyangka Ustadzah bisa main gitar", "Ayo, segera kita bernyanyi bersama". Aku hanya tersenyum, kemudian aku mengaku aku belum bisa mainkan lagu yang kalian minta. Mereka minta aku menyanyikan lagu "Bungong Jeumpa-Aceh" dan "Laruik Sanjo"...waduh aku tahu temponya, tapi aku belum belajar memainkan gitarnya.
Tiba-tiba gadis cantikku berkata: "Ayo Ust, mainkan sebisanya saja...kita yang menyanyi". Oh, betapa kalimat itu membuatku merasakan dingin di dada. Aku lihat, ustadz hanya mengawasi kami. sepertinya ia memperhatikan permainan gitarku yang amburadul. Aku letakkan gitarku, aku mengikuti syair lagu mereka...dan .... Ustadz memainkan gitar dengan nada yang lebih baik dariku. Aku lanjutkan kolaburasi dengan suara merdu anak-anakku. Hmmmm, aku bahagia.
Pada saat tes vokal satu persatu mereka unjuk kebolehan. Keberanian bergaya, vokal, dan kemampuan memahani tangga nada mereka praktekkan. Ada banyak keajaiban yang kudapati hari ini. Tak bisa kuceritakan dengan detail. Semuanya tidak terprediksi, mereka semua luar biasa. Mempesona ... aku bahagia.
Jam ketiga, aku terlambat 5 menit masuk kelas. Ustadz sudah bermain "angin bertiup" dengan mereka. Aku gabung dengan membawa gitar pinjaman. Kemudian kami mengubah permainan menjadi bahasa Inggris, mereka memaksa diri untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Aku senang melihat usaha mereka. Luar biasa!!!
Waktu masih tersisa 30 menit, aku dan Ustadz menawarkan tantangan untuk mereka. Kami membuat proyek mini drama untuk memacu kepercayaan diri dan kerja tim mereka. Mereka sanggup dan langsung meminta untuk dibagi kelompok. Dengan cekatan mereka mengambil kertas dan mulai berpikir tentang skenario. Ada satu kelompok yang merasa tidak cocok dengan komposisi kelompoknya. Aku memberi kode kepada ustadz, kemudian aku berkata: "Yang merasa tidak cocok dengan kelompoknya boleh mengundurkan diri". Kulihat raut muka kelompok itu merah, akhirnya mereka mulai berdiskusi dan terjadilah kerja sama membuat skenario drama dengan harmonis. Ustadz mengucapkan kalimat: "Tidak perlu negatif thinking terlebih dahulu kepada kawan". Aku hanya tersenyum dan mengelus kepala anak-anak hebat tersebut. Aku bahagia ...
Jam ekstra vokal sudah tiba, aku segera membantu mengkondisikan kegiatan elstra hari ini. Aku begitu terpesona dengan suara mereka, aku tidak mau banyak cerita lagi. Yang jelas, mereka adalah anak-anak yang istimewa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Aku bahagiaaaaa..... Terima kasih teman yang sudah menyambungkan semua sisi positif. Terima kasih semua anak-anak terbaik ku yang selalu menjadi obat pada setiap masa kelemahanku. Terima kasih teritinggiku kepada Allah SWT yang memberikan setiap detik kebahagiaan, hingga aku malu untuk tidak berkata "terima kasih" untuknya. Terima kasih .... terima kaasih.