Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Senin, 10 November 2014

10 NOVEMBER BANGKITKAN SEMANGAT PEJUANG!!!

ALLOHU AKBAR! ALLOHU AKBAR!
MERDEKA!





Merdeka!
Para siswa memasuki gerbang sekolah dengan berbagai macam kostum; pahlawan, tentara, perawat, baju daerah, rakyat biasa, dan ada yang masih memakai seragam.
Pekik kemerdekaan disuarakan oleh kepala sekolah SD Sekolah Alam Insan Mulia dengan meniru gaya Bung Tomo. Kemudian satu guru naik ke gedung hall lantai 2 dengan memakai tangga dan merobek bendera Belanda yang sudah disiapkan di atas gedung. Semua murid bersorak merdeka! Kemudian dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Rangkaian napak tilas sejarah pada hari ini, dilakukan seluruh guru dan murid di SD Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya. Sebelumnya para murid disiapkan di hall lantai satu untuk berdo’a, membaca Asmaul Husnah bersama, kemudian mengheningkan cipta yang dipimpin oleh kepala sekolah pada pukul 08.17 yang disertai bunyi sirine.

Pidato kebangsaan juga dilakukan sekaligus pengarahan untuk acara napak tilas sejarah. Anak-anak dibariskan di lapangan. Bagi yang berpakaian tentara diminta untuk berjaga di bawah bendera. Bagi yang berpakaian rakyat  biasa bersiap diri untuk mendukung  perobekan bendera Belanda Beberapa walimurid juga turut berpartispasi dengan membantu mengarahkan siswa. Napak tilas berlangsung hampir 30 menit dengan antusiame tinggi.
Acara ini menjadi sarana pembelajaran langsung, siswa bisa merasakan suasana perjuangan pada detik-detik kemerdekaan di Surabaya. Apalagi peragaan perobekan bendera yang dilakukan secara langsung dengan partisipasi guru dan murid. Siswa sangat senang dengan kegiatan ini, mereka jadi lebih menghargai kemerdekaan yang diperjuangkan para pahlawan.




Selasa, 07 Oktober 2014

SEDANG

Almarhum Abahku pernah memberikan sebuah kalimat yang membuatku "marah" dan "tidak nyaman" saat itu. Ketika aku bercerita tentang suami sepupuku yang sangat cerdas, pandai mengaji, dan mampu menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan sangat baik, abah hanya mengungkapkan kalimat ini: "Kalau menyukai jangan berlebihan, kalau tidak menyukai juga jangan berlebihan, itu akan membuat kita mampu berpikir sehat".
Sejak saat itu aku cukup berhati-hati dalam menentukan suka dan tidak suka. 
Sama ketika kita menghadapi pemilihan kepala desa sampai pemilihan presiden. Berbagai versi berita telah disuguhkan kepada kita. Meski aku juga belum mampu berpikir sangat sehat, hingga aku mampu mencari "keburukan" calon yang tidak tepat "menurutku" saat itu. 
Bahkan, aku sepertinya sudah menjadi hamba yang kufur. Karena berani memprediksi kondisi bangsa ini di masa depan. Mengakses berita-berita yang hanya memihak calon yang kusetujui saja. Ketika mengetahui beberapa tokoh yang kukagumi juga bergabung dengan calon yang kusetujui, aku merasa senang. Meski, akhirnya aku juga tidak memilih saat PEMILU.
Menyaksikan kondisi wakil rakyatku saat ini, tidak jauh berbeda dengan tayangan infotainment yang syarat dengan drama; absurd, realis, sure realis, bahkan komedi. Bermunculan para aktor yang cukup sulit dideteksi peran mereka, apakah protagonis atau antagonis. 
Melihat "pertunjukan" saat ini, perebutan kursi, berbagi kekuasaan ... aku telah kehilangan rasa suka sekaligus rasa tidak suka pada para wakil rakyat. Hadirlah pertanyaan:
"Bagaimana peran mereka dalam alur kehidupanku?"
"Mengapa drama itu terjadi"
"Bukankah menjadi wakil rakyat itu amanah dunia-akherat. Mengapa mereka berebutan daftar ke "neraka"?
Pertanyaanku semakin panjang dan lebar ....
Pada kondisi ini, kalimat abah kembali mengingatkan aku. Aku tidak perlu kecewa dan tidak perlu berlebihan dalam bersikap. Berusaha menggunakan akal sehat. Duduk dan bertanya pada diri sendiri. "Apakah aku sudah amanah?"
Kalimat-kalimat bijak yang kudapatkan hari ini inspiratif:
"Jadilah muslim yang pastisipatif!", maka aku akan kembali belajar tentang profesionalisme guru dan menebar manfaat ilmu.
"Islam is Prepare Religion", maka aku akan melaksanakan tugas dan kewajiban dengan persiapan yang baik dan benar.
"Jadilah pribadi yang mampu menyikapi cuaca", kali ini aku butuh banyak belajar tentang "berdamai" dengan situasi dan kondisi :)
"Mendo'akan orang lain dan tidak iri, akan melipatgandakan do'a untuk kita, harus segera list do'a sebanyak-banyak untuk orang lain
"Di atas langit masih ada langit", kemampuan dan "kesuksesan" saat ini harus menjadikan diri semakin cinta ilmu, bukan kesombongan.
"Bangga karena mampu melaksanakan kewajiban, itu BIASA", maka harus mencari KEISTIMEWAAN dengan ibadah sunnah.
Hmmmmm .... Ini dulu deh yang dicatat.
Iki ae jek belajar! Mugo-mogo iso ngelakoni sing apik lan bener.
Amin.... 

Minggu, 14 September 2014

TAMAN PERSAHABATAN


Pembelajaran tematik dan integrated sedang diupayakan pemerintah melalui kebijakan kurikulum 2013.  SD Sekolah Alam Insan Mulia, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berbasis proyek sudah sejak berdirinya pada tahun 2000. Kali ini, untuk memahami perkembangbiakan generatif dan vegetatif pada tumbuhan, anak  kelas 6 belajar bersama Green Community kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Mahasiswa yang tergabung bersama di Green Community dan para dosen yang bergerak di LPPM (Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) bersedia menjadi partner in learning siswa kelas 6 SD Sekolah Alam Insan Mulia. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari perkembangbiakan tumbuhan agar siswa mampu untuk melakukan sendiri perkembangbiakan tumbuhan untuk menyelamatkan lingkungan.
Siswa kelas 6 melakukan kampanye SOU Save Our Ozone dengan mengedarai sepeda ontel ke menuju kampus UNTAG. Sekolah Alam Insan Mulia menjalin kerjasama dengan Universitas 17 Agustus Surabaya. Kegiatan yang dilakukan di kampus pada saat proses perkuliahan berlangsung ini cukup menarik. Siswa kelas 6 tetap fokus dan antusias dengan penjelasan dosen. Apalagi ketika praktik mencangkok dilakukan di kelompok masing-masing.
Setelah praktik mencangkok, siswa melakukan kegiatan menanam di area taman kampus. Siswa membawa tanaman jenis buah dan bunga sebagai ucapan terima kasih sekaligus kampanye lingkungan hijau di kampus. Para mahasiswa green community menjadi pendamping kegiatan dan belajar bersama anak-anak. Taman ini akhirnya menjadi “Taman Persahabatan” antara SAIM dan UNTAG.

Sebelum kegiatan makan siang, ada seorang dosen pengajar bahasa Korea yang ikut kegiatan ini. Siswa diajak berkenalan dan belajar bahasa Korea sederhana tentang nama buah dan bunga. Siswa juga diberi cerita tentang sejarah bunga terompet oleh dosen Korea tesebut.
Kegiatan praktik perkembangbiakan tanaman ini diakhiri dengan makan saiang dan membersihkan area kegiatan dari sampah. Siswa dan mahasiswa aktif membuat area kegiatan menjadi nol sampah. Kemudian, semua siswa bersalaman dan berpamitan kembali ke sekolah.
Terima kasih UNTAG …. Siswa kelas 6 SD Sekolah Alam Insan Mulia kembali gowes gowes gowes! ke sekolah.

Rabu, 14 Mei 2014

Save Indonesia With Green Community

PAMERAN SENI BUDAYA INDONESIA


Bulan Mei merupakan bulan ulang tahun Surabaya. Surabaya dengan jargon “Green And Clean” selalu berupaya menciptakan lingkungan sehat, indah, dan ramah. Sekolah Alam Insan Mulia juga selalu berupaya untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, ramah, dan hijau.
Mengisi bulan ulang tahun Surabaya, SD Sekolah Alam Insan Mulia menyelenggarakan Pameran Seni dan Budaya Indonesia. Tujuan utama diadakannya pameran ini adalah, memupuk rasa cinta dan bangga sebagai ANAK INDONESIA.

Rangkaian acara dimulai dengan mengumandangkan lagu INDONESIA RAYA dan dilanjutkan tari tradisional secara kolosal. Tari Senggal Senggol dari Jawa dilakukan secara bersama. Pameran budaya diwakili 23 provinsi di Indonesia, lengkap dengan media informasi, baju adat, makanan khas, kuis, dan segala pernak pernik yang disuguhkan sebagai alat pembelajaran pengenalan budaya di provinsi masing-masing.

Yang luar biasa pada event kali ini, orangtua walimurid turut berpartisipasi. Meluangkan waktu untuk membantu display stand pameran dan berpartisipasi dalam event ini sampai akhir. Sungguh sikap penghargaan pada anak yang sangat tinggi. Tentu saja ini menjadi energi tersendiri bagi anak-anak yang menyiapkan media selama 3 hari, presentasi 2 hari, dan puncak acaranya PAMERAN dan dinikmati bersama seluruh penduduk sekoalh dan para tamu mancanegara.
Aktivitas seluruh siswa SD beragam, kemasan Seni dan Budaya dengan kepedulian lingkungan mewarnai seluruh aktivitas hari ini. Kelas I; membuat baju daur ulang dari Koran dengan disain baju adat daerah. Kelas 2; belajar tentang energy alternative di UBAYA. Kelas III; membuat media tananam sayur dengan kaleng bekas yang dibawa dari rumah. Kelas IV; pameran budaya nusantara. Kelas V; kolaborasi melukis bersama mahasiswa UNTAG dan tamu mancanegara. Kelas VI; menyanyikan lagu daerah “Padhang Mbulan”. Sungguh hari yang syarat makna pembelajaran budaya, lingkungan, dan kehidupan nyata.
Tamu mancanegara yang ikut bergabung dalam event hari ini adalah; mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan di Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 (UNTAG) yang sedang melakukan penelitian tentang Kampoeng di Surabaya. NIKOLAS ROGGE Arsitek lulusan Dresden University, Berlin, Jerman. SIMON BROCHARD, Geographer lulusan Rhein University, Paris, Perancis. SONGTEWA SANGKRAI dan TANAPORN NARAPONG mahasiswa Environmental Departement Khon Kaen University, Khon Kaen, Thailand.

Universitas Widya Mandala juga turut membawa tamu dari Negara lain. Tiga mahasiswa The Social Work Department dari Vancouver Island University, Canada juga turut bergabung. Mereka adalah Sharon Dial, Lizelle Sears, Meg Gorosh. Dan mereka akan magang di SD SAIM selama 2 minggu. Waaah, jadi punya guru bule dan siswa bisa melancarkan kemampuan bahasa Inggris dengan keberadaan mereka!
Para mahasiswa tersebut berkolaborasi dengan murid kelas 5 SD SAIM. Mereka melukis di atas kanvas yang berukuran 6x2 m dengan tema: “Save Indonesia With Green Community”. Antusiame para mahasiswa membuat anak kelas 5 SD juga lebih semangat menyelesaikan proyek melukisnya. Tidak lupa, mahasiswa-mahasiswa tersebut juga ikut menikmati hidangan makanan khas dari Sabang sampai Merauke. Mereka sangat menikmati acara ini hingga akhir meski keringat sudah bercucuran karena cuaca tropis dan lebih tepatnya “panas” .
Rangkaian kegiatan ini menjadi berbeda dengan pidato dari ketua OSIS SD yang terpilih dalam PEMILU OSIS yang berlangsung 2 minggu sebelumnya. Pidato ketua OSIS diakhiri dengan kalimat: INGAT! KITA ADALAH PELAJAR HARI INI DAN PEMIMPIN MASA DEPAN!

Salam Pendidikan Bermakna dan Berkualitas 
Hamdiyatur Rohmah


dyra_01@yahoo.com

Jumat, 02 Mei 2014

FRIENDSHIP BEYOND THE BOUNDARIES

PERSAHABATAN MENEMBUS BATAS PERBEDAAN

Hari Pendidikan, 2 Mei 2014 selalu membuka harapan baru. Ketertarikan siswa Australia untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, membuat beberapa sekolah di Australia memasukkan pelajaran Bahasa Indonesia dalam salah satu pelajaran pilihan.
Sebaliknya, siswa Indonesia yang ingin merasakan pembelajaran lintas budaya dan mengenalkan Indonesia pada dunia, membuat SAIM-Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya dan COMO Secondary School memutuskan menjalin kerjasama dalam program sister school.
Tahun ini adalah tahun kedua, dimana kami saling mengunjungi sekolah dan merasakan menjadi murid di sekolah masing-masing. Belajar budaya, iklim belajar, keramahan berteman, mengunjungi tempat wisata icon daerah: Bromo, Surabaya Herritage, dan mempelajari tradisi Negara masing-masing. Sister school merupakan salah satu cara transfer ilmu dan wawasan lintas budaya antara dua Negara, terlepas dengan semua persoalan politik yang terjadi antara kedua Negara.
Pada hari Jum’at; 2 Mei 2014 siswa COMO berkolaburasi dengan siswa SD SAIM untuk berbagi pengetahuan dan menjalinan persahabatan lebih erat. Acara dikemas sederhana dengan sejuta makna. Diawali dengan sesi story telling tentang budaya Australia. Para murid COMO menjadi story teller pada sesi ini. 
Berikutnya, siswa-siswi SD SAIM akan mengajak siswa COMO untuk bermain bersama dalam “Cup Song”. Permainan “Cup Song” adalah permainan perkusi dengan menggunakan gelas plastic sebagai alat musiknya. Kali ini siswa SD yang akan menjadi tutor bagi kakak siswa COMO.
Waktunya anak-anak ekstra tari beraksi! Mereka mengajak siswa COMO untuk menari tradisional dengan musik asli JAWA, serta mengenalkan beberapa gerakan dasar tarian Jawa. Praktik budaya secara langsung diharapkan akan mengikat kenangan terindah antar dua Negara.



Kegiatan hari ini akan diakhiri dengan melukis bersama pada media kain 3 x 2 m, dengan tema Indonesia to Australia, Australia to Indonesia. Siswa SD SAIM melukis tentang Australia dan siswa COMO melukis tentang Indonesia. Lukisan ini adalah simbol pengetahuan, persahabatan, perdamaian, dan harapan dari anak bangsa masing-masing.

Perbedaan budaya, lingkungan, musim, letak geografis, dan perbedaan-perbedaan lain dijadikan media keharmonisan hubungan budaya yang terjalin dalam ikatan pendidikan. Akirnya, lukisan anak SD SAIM akan dipajang di COMO Secondary School dan lukisan anak COMO akan dipajang di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya. “Persahabatan  Menembus Batas Perbedaan”.

Siang harinya, kami juga menerima dua mahasiswa dari Thailand yang Environmental Engineering yang melakukan observasi kegiatan PEDULI LINGKUNGAN SEKOLAH. Semua anak SD Sekolah Alam Insan Mulia dikerahkan untuk berbagai macam tugas lingkungan. Membersihkan tempat ibadah, membuat lubang biopori, memproses sampah organik, pembibitan gelombang cinta, dan berbagai macam aksi kepedulian lingkungan. Semoga di hari PENDIDIKAN, kita semua sudah menjadi para pendidik yang baik dan memberikan semangat kepada anak bangsa ini untuk berbuat yang TERBAIK bagi bangsa dan negara. Amin ...
by: Duo Kanjeng 
Hamdiyatur Rohmah & Wuri Handayani

Jumat, 11 April 2014

KAMPANYE BERBAIK SANGKA

Belajar Kalimat Bijak

Ketika kita mengatakan "Positif Thinking" itu sangat mudah. Khusnuddhon atau berbaik sangka, kata itu juga mudah diucapkan. Saya tiba-tiba mengingat beberapa kalimat lain yang perlu saya pelajari lebih dalam.
"Hidup-hidupilah agamamu, tetapi jangan mencari kehidupan dari agamamu"
Energi kalimat ini begitu dahsyat. Maka seharusnya, tidak ada bisnis dalam beragama. Terutama mengajak orang lain dengan paksa "mengikuti" agama yang kita anut.
Kalimat berikutnya adalah:
"Jika anda ingin membahagiakan banyak orang dengan melakukan banyak kompromi, maka anda tak akan pernah mendapatkan apapun"
Nah, sepertinya kalimat ini mengingatkan pentingnya IDEALISME sebagai salahsatu pembangun karakter diri. Hidup tanpa idealisme, sepertinya akan sedikit repot. Minimal idealis dalam melatih kedisiplinan diri.
Tuhan menciptakan kita dengan keunikan dan keaneka ragaman yang melalui penelitian dipastikan TIDAK ADA satupun sidik jari yang sama.
PASTINYA, pemikiran, rasa, dan karsanya juga akan berbeda.
Negara kita ini menjalankan BHINEKA TUNGGAL IKA sebagai wujud penghargaan keberagaman dari Sabang sampai Merauke.
MENGHORMATI adalah kata bijak yang mudah untuk diucapkan dan WAJIB untuk menjaga keutuhan keberagaman yang elok dan sinergi.
Kalimat kedua ini sudah sering kita baca dengan contoh cerita "Anak, Ayah, dan Keledai".
Ada waktu kita PERLU toleransi, ada waktu kita PERLU berekspresi diri.

Mengapa demikian?

Ya, ketika orang lain menilai kita (dalam bahasa pendidikan), itu bisa jadi rapot untuk kita kembali merencanakan cara belajar yang baik dan benar.
Ketika orang lain menyetujui bahkan mengagumi ide-ide kita, maka itu mestinya dipakai sebagai langkah awal untuk lebih banyak menebar manfaat.
"BAHAGIA itu tidak mengenal ruang dan waktu"
Nah, kalau kalimat ini selayaknya membuat kita bersyukur dan mengatakan: "TIDAK ADA satupun yang diberikan Tuhan kepada kita menjadi sia-sia"
Dari tiga kalimat ini saja, aku terpekur dalam alam pikir dan refleksi diri. Belum lagi membaca dan mengingat kalimat-kalimat Pak Mario Teguh, oooooh .... apa yang terjadi dengan otakku?
Tulisan ini untuk mengingatkan diri sendiri, sekaligus mengajak kita semua untuk MENGHARGAI PERBEDAAN, BERBAIK SANGKA dengan PERBEDAAN, dan MENGHORMATI PERBEDAAN dengan SALING meningkatkan KEHORMATAN DIRI dengan NILAI SPIRITUAL untuk Tuhan kita saja.

Memaksa orang lain MEMAHAMI DIRI kita itu TIDAK MUNGKIN, tetapi
Memaksa diri sendiri untuk MEMAHAMI DIRI SENDIRI dan ORANG LAIN itu BIJAKSANA!
Salam Indahnya Perbedaan = SIP! ;-)

Rabu, 09 April 2014

Kepada Para Kholifah

Aku sedang menikmati rindu
Getar rasa ingin bersua
Sosok gagah dan bijaksana
Tegas dan bersahaja
Mengabdi pada agama dan negara

Aku sedang jatuh cinta
Pada kharisma duta amanah
Tak banyak kata, lurus melangkah
Menjadi berkah bagi sekitarnya

Aku sedang dalam harap
Datangnya pribadi yang tegap
Berbuat dengan sigap
Menyingkirkan para penyuap!

Aku sedang jatuh hati
Menyambut jiwa bersih nurani
Berjuang untuk negeri
Bukan untuk kalangan pribadi

Aku sedang disapa asmara
Memilah tingkah para Kholifah
Menghadapi sejuta masalah
Bersandar hanya pada Tuhannya

(Puisi harap untuk calon presiden Indonesia)


Jumat, 14 Maret 2014

METEOR CINTA

Cinta Ooooh Cinta ....
Aku selalu terpesona dengan cinta anak-anak di sekolah ...
Ketulusan dan keceriaan mereka selalu menghiasi hari-hariku
Senyuman dan ajakan mereka selalu menjadi energi tersendiri buatku
Hari ini, karena sudah kesekian kali anak-anak cukup berlebihan bersalaman denganku,
aku merasa perlu berbagi pengalaman dan ilmu kepada mereka, agar tidak berlebihan dalam bersalaman

"Kalian tahu, Ustadzah sangat berbahagia berada bersama kalian yang luar biasa"
Kalimat itu aku ucapkan sebagai awalan, tepukan meriah langsung menyambut kalimatku.
"Ya, aku tahu kalian mencintaiku ... sehingga ada beberapa teman yang terkadang selalu ingin mencium tanganku"
Anak-anak yang merasa terlalu lama menjabat dan mencium tanganku tersenyum lebar.
"Kalian tidak perlu tersinggung kok"
Dengan segera si Azil menyahut:
"Aku tidak tersinggung kok Ust"
Serentak semua teman tertawa, karena Azil berkata dengan ekspresi yang lucu.
"Cinta kalian adalah energi istimewa untukku. Dewa, apakah kamu mencitaiku?"
"Ya, aku cinta Ustadzah"
Kalimat itu meluncur deras dari bibir Dewa, hampir tanpa berpikir terlebih dahulu. Jawaban ini membuat semua anak tertawa dan mengacungkan jempol. Segera mereka bersahutan,
"Aku juga mencintai Ustadzah"
"Baiklah, aku juga mencintaimu, aku mencintai kalian semua. Mungkin cinta kalian hanya separoh cintaku untuk kalian. Karena itu, mari kita sama-sama mendukung untuk meraih kebaikan"
Kalimat terpanjangku membuat mereka terdiam. Kesempatan ini segera kugunakan untuk menceritakan cinta para sahabat kepada Rasulullah, cinta Rasulullah untuk ummatnya, dan seberapa besar cinta kita untuk mengubah keburukan menjadi kebaikan.
Sungguh, kepolosan dan hati putih mereka selalu mempesonakan aku.

Kerinduan berbagi dan bercerita tentang hal-hal yang biasa menurutku, istimewa untuk mereka.
Terima kasih anak-anak hebat, insyAllah kalian akan sukses jika kalian pegang teguh Islam dan semua ajaran indahnya. Amin ...