Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Rabu, 28 September 2016

TADABBUR PENDIDIKAN III

Pribadi yang Berarti


Pukul 05.00 waktu Malaysia kami sampai di Bandar Tasik Selatan. Ini berarti dua hari berturut-turut aku singgah di BTS, namun kali ini aku agak resah karena merasa ingin bersih diri. Dan aku memilih tissue basah untuk bersih diri, ganti baju terakhir dan sholat subuh. Dengan perhitungan waktu menghadiri acara seminar, aku tidak mungkin melakukan bersih diri di KL Central, meski ada  fasilitas tersebut. Ya sudahlah, yang penting semua suci dan siap belajar sambil mengingat idealism saat menjadi mahasiswa fakultas ilmu politik dan hukum pidana! Sereeeem! Hahaha …. Iya, karena seminar kali ini membedah pemikiran reformis Muhammad Asad.


KL sentral selalu ramai, dengan persiapan grup yang tidak sama kecepatannya maka belajar menyesuaikan ritme itu sangat penting. KLCC adalah tujuan kami, karena tempat seminar berada di Concord Hotel yang berseberangan dengan gedung Suriah dan Twin Tower. Dari KLCC kami jalan kaki, dan aku sangat suka dengan suasana jalan kaki. Kita bisa menikmati jalanan dan membaca tanda-tanda di jalanan, membuat suasana seperti penjelajahan. Mirip seperti perjalanan Dora saat mencari lokasi dan minta bantuan si peta kan? Hahaha ….


3 menit sebelum sampai area parkir hotel Concord, kita akan menemukan warung-warung kaki lima berjajar. Hmm, aroma masakan sedap dan membuat rasa lapar hadir. Jam tangan sudah menunjukkan pk 09.45, seminar dijadwalkan pk 10.00, itu berarti jangan mampir warung dulu! Luruskan niat untuk mencari ilmu!

Kedatangan kami disambut kue pastry, teh, dan kopi. Setelah mengisi form kehadiran aku memilih duduk sambil makan kue. Dan, tentu saja aku gak mau rugi .. aku duduk di deretan kursi kedua agar bisa konsentrasi dan mendengarkan dengan seksama. Jauh-jauh dari Indonesia untuk hadir dalam seminar kok milih kursi terakhir, rugiiiiii!!!!


Pemikiran Muhammad Asad dijelaskan dari berbagai sisi. Mulai dari biografi, pemikiran, kontribusi dalam dunia Islam, dan tentu saja dalam mewarnai kehidupan budaya. Aku tidak perlu menjelaskan detail tentang ini. Hanya aku tetap harus mengungkapkan kekagumanku pada orang-orang yang suka berpikir, bertindak, dan berevaluasi. Satu lagi, meski keilmuan mereka sudah tidak diragukan mereka adalah kaum berilmu dan suka mencari ilmu. Sungguh damai bersama pribadi-pribadi demikian, dan malu rasanya jika aku tidak bergerak, belajar, dan belajar.


Waktunya menikmati warung … hehehe …. rasa makanannya enak dan murah. Aku cukup mengeluarkan uang 8 ringgit dan bisa makan menu ikan dan es teh tarik. Di saat panas ini sungguh menyegarkan! Pikiranku sudah melayang dengan janji bertemu muridku di KL Sentral … Namun, ada beberapa hal yang harus kuperhatikan dan kupelajari. Aku berada dalam sebuah rombongan dan harus belajar untuk menghormati kondisi. Setelah beberapa kali pose di lokasi air berjoget dan mendapatkan background foto Menara kembar. Kami bergegas ke stasiun KLCC, namun … 1 jam aku sudah membiarkan muridku menunggu. Aku terpaksa mengambil keputusan berangkat ke KL Sentral terlebih dahulu dan rela ke KLIA sendiri, itu resiko dan tanggung jawabku.


Bertemu murid angkatan Ke-III di mana aku menjadi guru hingga saat ini adalah hal yang sangat istimewa. Kami bercengkrama dan saling sharing keadaan sekolah. Pemikiran muridku ini cukup visioner dan mampu memilih dan memilah hal-hal yang ia butuhkan. Kami hanya bisa menikmati ice cream di Franco selama satu jam. Karena aku harus ke KLIA melalui jalur kereta express agar tidak ketinggalan check in di bandara. Ups, low bat dan benar-benar low … Beruntung karena sehari sebelumnya aku menghafal rute di KLIA 2, aku sangat lancar dan bisa berada di ruang tunggu 1 jam sebelum keberangkatan.



Pengalaman yang luar biasa dan lain waktu aku berharap bisa menjadi teman seperjalanan yang lebih menyenangkan … Bismillah … Kembali ke negeri sendiri harus lebih berarti.  Amin…  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar