Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Selasa, 12 April 2016

SPIRITUALITAS ALA SAIM Part I

Apakah arti kata spiritual? Mari kita baca beberapa definisi tentang kata spiritual berikut:
Spiritual/spi·ri·tu·al/ a berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin).
Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek :

1)      Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan,
2)      Menemukan arti dan tujuan hidup,
3)      Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,
4)      Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi.

Nah, sekarang kita simak apa yang ada di Sekolah Alam Insan Mulia. Sekolah ini dibangun dengan fondasi filosofi yang kuat. Memberi makna pada setiap sudutnya, menjadi materi pembelajaran bagi guru dan siswa-siswinya.


Pada suatu pagi, wajah cantik bunda bermata sipit datang menghampiri.
“Permisi, saya mau bertanya”
Sepasang ayah dan bunda berwajah Chinese menyapa ketika para guru berjejer di pintu gerbang menyambut kedatangan anak-anak mengawali hari dalam proses belajar mereka di sekolah.
“Iya Bapak/Ibu, ada yang bisa kami bantu?”
“Saya ingin informasi tentang bagaimana cara mendaftarkan anak saya di sekolah ini?”
“Mari kita duduk di kursi lobby saja ayah dan bunda”
Sesampainya kami di lobby, duduk berbincang tentang semua hal; proses pembelajaran, aturan, kegiatan ekstra, dan semua yang menjadi pertanyaan beliau terjawab. Ada satu pertanyaan terakhir yang harus kami jawab juga.
“Maaf Ust, apakah ini sekolah Islam?”
“Iya Ayah, ini sekolah Islam”
“Hmm, jadi kami tidak bisa mendaftarkan anak kami di sekolah ini? Karena kami bukan muslim?”
“Ooh, demikian ya Bunda. Iya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya”
“Kami sangat ingin anak kami mendapatkan proses pendidikan seperti ini Ust. Mengapa tidak untuk umum saja?”
“ Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya ayah dan bunda. Kami merasa sangat terhormat melihat harapan ayah dan bunda. Namun, kami memang disain sekolah Islam dan tidak bisa menyediakan keragaman fasilitas keagamaan”
“Baiklah Ust, semoga kami segera menemukan sekolah yang asri, ramah, dan energi bahagia di mana-mana”
“Amin, semoga ayah dan bunda. Kami sangat senang dengan kunjungan ayah dan bunda”
“Jika demikian, kami pamit ya Ust”
“Baiklah, silakan”
Setelah mengantarkan ayah dan bunda sampai ke pintu gerbang, saya termenung dan mulai berpikir tentang segala hal yang telah kami lakukan di sekolah ini dalam setiap proses pembelajaran yang menunjukkan perbedaan identitas kami dengan sekolah lain. Terutama dalam sisi “Spiritual” yang menjadi fondasi bangunan karakter generasi muslim yang kami bimbing sekaligus menjadi guru kami.
Sebenarnya apa saja yang sudah dilakukan di Sekolah Alam Insan Mulia dan sangat membutuhkan kerjasama dengan orangtua untuk menghasilkan pendidikan karakter yang melahirkan generasi cinta agama dan melaksanakan setiap kewajiban tanpa keterpaksaan?


Mengapa Disain Kelas Unik?

Segi 8 adalah simbol penjuru mata angin, dan dalam disain ruang segi delapan memperlihatkan keleluasaan dan memungkinkan anak bergerak dengan bebas. Tidak ada yang merasa unggul karena selalu di baris depan, atau merasa minder selalu berada di bangku belakang. Semua siswa merasakan posisi duduk yang sama dalam berbagai kreasi bentuk.

Dua pintu melambangkan banyak jalan dalam menyelesaikan sebuah masalah, bisa juga diterjemahkan dengan pintu rezeki. Jika pintu satu tertutup, maka sambutlah pintu lain. Pintu ini juga bisa dikreasikan untuk brain storming, menciptakan suasana baru setiap hari.
Jendela yang terbentang di tiga sisi ruang, memberikan arti bahwa generasi ini tidak boleh terlena di kandang sendiri. Meski di dalam sedang berproses belajar, tetapi siswa masih bisa melihat kejadian di luar yang memungkinkan mereka untuk mengasah daya pikir visioner. Melihat jauh ke depan dan memilah mana yang terbaik untuk dirinya. Persoalan yang bukan bagiannya akan dipercayakan pada ahlinya.
Meja dan kursi yang berwarna warni, ukuran yang disesuaikan dengan perkambangan tulang sesuai usia, dan dinding warna warni dengan hiasan materi atau karya anak selalu menjadi daya tarik istimewa. Menghargai karya anak, menjadikan dinding sebagai sudut informasi, serta memberikan nutrisi pada otak anak dengan keceriaan warna dan informasi yang sesuai dengan apa yang sedang dipelajari dalam kurun waktu tertentu.


Mengapa Diskusi antara Anak dan Guru di Sekolah Menjadi Utama?

Kegiatan diskusi bersama anak baik dalam proses pembelajaran maupun proses penyelesaian masalah anak menjadi fokus utama di SAIM. Bahkan, para guru akan melakukan pending untuk menyelesaikan target pembelajaran demi menuntaskan persoalan anak terlebih dahulu. Proses ini dilalui untuk memberi kesempatan anak dalam menguraikan persoalan mereka dan mencari solusi yang tepat untuk mereka sendiri.
Guru berperan sebagai pendengar yang baik. Melihat dan menimbang semua yang ada, menempatkan diri di tengah-tengah, meski kadang tahu siapa yang harus diberi keadilan. Jurus keadilan akan dihadirkan ketika salahsatu subyek sudah “terdholimi”. Sesungguhya siapa yang telah belajar spiritual di sini?
Guru dan murid tentunya!
Tidak menutup kemungkinan ketika anak bercerita kepada orangtua, maka orangtua juga akan belajar mencari jawaban dari sebuah pertanyaan sederhana dari persoalan anak-anak. Tantangan bagi orangtua untuk melihat setiap detail persoalan dalam ranah keadilan. Melihat dan merasakan darah daging sendiri sedih dan merasa didholimi.


Bagaimana sikap terbaik yang bisa dilakukan orangtua?
Mendengarkan keluh kesah anak?
Berdiskusi dengan ustads/ustadzah kelas?
Bertemu dan diskusi dengan psikolog?
Mengingatkan anak dengan kalimat positif?
Membekali anak dengan kemampuan komunikasi dan solusi?
Menghakimi anak atau teman yang bermasalah dengan anak?
Menghubungi orangtua teman dan berdiskusi/bersilaturahim?
Memutuskan tali silaturahim antar orangtua?
Menuntut pihak sekolah untuk persoalan anak?
Semua pilihan jawaban tersedia dari beberapa sudut pandang. Dan orangtua PASTI akan lebih bijaksana dalam memilih tindakan, bahkan akan menemukan sejuta pilihan bagi para orangtua yang bijaksana.




Mengapa Belajar Spiritual dalam Kegiatan Berkebun?

Kegiatan berkebun merupakan kegiatan yang mengasah salahsatu kemampuan lifeskill, namun di sisi lain berkebun memiliki ruang spiritualitas sangat tinggi. Yap! Ada banyak kajian yang hadir dalam kegitan ini, diantaranya:
a.       Menerima keragaman teman dalam kelompok
b.      Berbagi tugas dan kewajiban
c.       Memahami ilmu sains tentang media tanam
d.      Merasakan profesi sebagai petani
e.       Mempelajari proses perawatan tanaman
f.       Belajar berapa lama proses pertumbuhan
g.      Berapa harga tanaman yang nanti dipenen
h.      Bisa diolah menjadi apa saja tanaman tersebut
i.        Mempelajari mengapa pertumbuhan tanaman tidak sama
j.        Berusaha untuk menolong tanaman yang tidak subur
k.      Bagaimana jika ada teman yang tidak sengaja merusak tanaman?
l.        Belajar mengenal makluk lain yang juga ingin hidup di tanaman (ulat,hama, dll)
m.    Bagaimana tumbuhan bisa merespon rasa sayang manusia?
n.      Adakah ayat al-qur’an yang menjelaskan tentang tanaman?
o.      Siapakah Sang Maha Pencipta itu?


Jika menanam ini dikaji secara mendalam satu per satu, didiskusikan dan diceritakan dengan menarik, sepertinya satu bulan bisa jadi belum cukup membahas ini. Hehehe … Sekolah Alam Insan Mulia melakukan pembelajaran secara langsung, mempertanyakan, mencari jawaban, dan memperluas pemikiran anak dari berbagai sisi. Dunia spiritual dalam proyek menanam tidak terasa nyata dalam kurun waktu sebulan dua bulan. Namun, pengalaman spiritual tersebut telah bersemayam menyusun puzzle pengalaman anak dan berkembang dengan motivasi yang diberikan oleh orangtua di rumah.

Apalagi bagi orangtua yang menyediakan waktu khusus untuk diskusi dan belajar bersama anak tentang hal-hal yang nyata. Sungguh, pengalaman yang lengkap dan penuh makna untuk mengisi kehidupan mereka di hari kemudian. Peran guru dan orangtua hampir sama dalam hal ini; menjadi salahsatu dari sekian banyak referensi, tempat bertanya, penyampai informasi, dan tentu saja menjadi guru yang bisa menjawab rasa penasaran anak.


Demikian juga ketika kegiatan observasi pantai, hutan, koleksi nama tanaman dan hewan di sekolah, mengamati lingkungan, dan semua kegiatan yang dirumuskan dengan nilai-nilai spiritual. Nilai spiritual ini tidak hanya diberikan, namun perlu persiapan yang baik, diskusi yang melibatkan pemikiran anak, dan evaluasi bersama sehingga muncul pemahaman yang lengkap tentang segala sesuatu.




Mengapa Suasana Kelas dan Pembelajaran Harus Selalu Berubah?

Otak kita akan bekerja lebih cepat jika mendapatkan nutrisi yang tepat. Nutrisi otak kita adalah pengetahuan yang benar. Stimulus yang diberikan kepada otak kita bisa beragam. Mengubah posisi meja dan kursi di kelas, mengajak anak melakukan sesuatu dengan cara baru, membalik gambar, menulis dengan tangan kiri, dan lain-lain.

Media yang tidak dipikirkan anak namun mampu digunakan guru sebagai sebuah pembelajaran, itulah kesan yang tak tergantikan. Menjadikan kursi sebagai becak, kereta, dan berbagi macam alat transportasi dalam sebuah pembelajaran pasti sangat menyenangkan.


Lagu, kisah, dan pengalaman yang menarik akan menjadi inspirasi bagi anak-anak. Bahkan, kita tidak perlu banyak menasehati jika gur dan orangtua cerdas dalam berkisah. Kisah menjadi pengantar materi akhlak dan menanamkan jiwa yang penuh dengan spiritualitas yang baik.

1 komentar:

  1. Top 25 Casino Sites in India (2021)
    Top 포커 에이스 25 Casino Sites in India (2021) · 1. Microgaming · 벳썸 도메인 2. Bovada · 3. Bovada 바카라 · 4. Parimatch · 메이저사이트 추천 5. SlotoCash · 6. LuckyLand 바카라 몬

    BalasHapus