Menu Tab

  • BERANDA
  • PUISI
  • MOTIVASI
  • INDOOR
  • OUTDOOR

Selasa, 24 Juli 2012

Malam Ketiga


Setiap pulang aku menyempatkan untuk menjelajah alam. Aku pergi ke ladang keluarga yang sudah terjual. Aku ingin berbincang dengan alam semesta. Aku bertemu dengan seorang kakek di sana. Aku berbincang dengan beliau, beliau bercerita tentang perasaannya. Dadaku terasa agak sesak, mataku mulai panas, tapi “Aku tidak mau menangis”.
Aku mencoba bercerita tentang pengalaman mengajarku yang selalu membahagiakan. Beliau tertawa, melihat tawa si kakek sebenarnya dadaku semakin bergemuruh. Aku terus berbagi pengalaman dan berdiskusi. “Sudah Nduk, pulanglah sudah siang. Kakek akan melanjutkan mencabuti tanaman lombok yang sudah mati ini”, si kakek berbicara tanpa bermaksud mengusir. “Baik kakek, monggo ... saya duluan”.
Aku kembali pulang, sebelum sampai di rumah aku berdiskusi dengan teman lama melalui telepon. Kami berbincang pengalaman dan perjalanan “tidak masuk akal”...hehehe. ada banyak pelajaran yang kami peroleh. Telepon kututup karena lowbat. Aku berjanji akan menelpon balik sesudah bateray penuh.
Kali ini aku tidak akan menulis alur, aku akan mencoba menuliskan beberapa kalimat yang menjadi pelajaranku pada malam ketiga:
- Kesabaran dan keikhlasan adalah pemenang sejati.
- Kebahagiaan kita adalah obat bagi diri sendiri dan akan tersambung kepada orang lain.
- Senyuman dan menjadi pendengar yang baik mampu mendinginkan.
- Bersyukur adalah kunci kebahagiaan

Amin ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar