Pribadi yang Berarti
Pukul 05.00 waktu Malaysia kami
sampai di Bandar Tasik Selatan. Ini berarti dua hari berturut-turut aku singgah
di BTS, namun kali ini aku agak resah karena merasa ingin bersih diri. Dan aku
memilih tissue basah untuk bersih diri, ganti baju terakhir dan sholat subuh.
Dengan perhitungan waktu menghadiri acara seminar, aku tidak mungkin melakukan
bersih diri di KL Central, meski ada
fasilitas tersebut. Ya sudahlah, yang penting semua suci dan siap
belajar sambil mengingat idealism saat menjadi mahasiswa fakultas ilmu politik
dan hukum pidana! Sereeeem! Hahaha …. Iya, karena seminar kali ini membedah
pemikiran reformis Muhammad Asad.
KL sentral selalu ramai, dengan
persiapan grup yang tidak sama kecepatannya maka belajar menyesuaikan ritme itu
sangat penting. KLCC adalah tujuan kami, karena tempat seminar berada di Concord
Hotel yang berseberangan dengan gedung Suriah dan Twin Tower. Dari KLCC kami
jalan kaki, dan aku sangat suka dengan suasana jalan kaki. Kita bisa menikmati
jalanan dan membaca tanda-tanda di jalanan, membuat suasana seperti
penjelajahan. Mirip seperti perjalanan Dora saat mencari lokasi dan minta
bantuan si peta kan? Hahaha ….
3 menit sebelum sampai area
parkir hotel Concord, kita akan menemukan warung-warung kaki lima berjajar.
Hmm, aroma masakan sedap dan membuat rasa lapar hadir. Jam tangan sudah
menunjukkan pk 09.45, seminar dijadwalkan pk 10.00, itu berarti jangan mampir warung
dulu! Luruskan niat untuk mencari ilmu!
Kedatangan kami disambut kue
pastry, teh, dan kopi. Setelah mengisi form kehadiran aku memilih duduk sambil
makan kue. Dan, tentu saja aku gak mau rugi .. aku duduk di deretan kursi kedua
agar bisa konsentrasi dan mendengarkan dengan seksama. Jauh-jauh dari Indonesia
untuk hadir dalam seminar kok milih kursi terakhir, rugiiiiii!!!!
Pemikiran Muhammad Asad
dijelaskan dari berbagai sisi. Mulai dari biografi, pemikiran, kontribusi dalam
dunia Islam, dan tentu saja dalam mewarnai kehidupan budaya. Aku tidak perlu
menjelaskan detail tentang ini. Hanya aku tetap harus mengungkapkan kekagumanku
pada orang-orang yang suka berpikir, bertindak, dan berevaluasi. Satu lagi,
meski keilmuan mereka sudah tidak diragukan mereka adalah kaum berilmu dan suka
mencari ilmu. Sungguh damai bersama pribadi-pribadi demikian, dan malu rasanya
jika aku tidak bergerak, belajar, dan belajar.
Waktunya menikmati warung …
hehehe …. rasa makanannya enak dan murah. Aku cukup mengeluarkan uang 8 ringgit
dan bisa makan menu ikan dan es teh tarik. Di saat panas ini sungguh
menyegarkan! Pikiranku sudah melayang dengan janji bertemu muridku di KL
Sentral … Namun, ada beberapa hal yang harus kuperhatikan dan kupelajari. Aku
berada dalam sebuah rombongan dan harus belajar untuk menghormati kondisi.
Setelah beberapa kali pose di lokasi air berjoget dan mendapatkan background
foto Menara kembar. Kami bergegas ke stasiun KLCC, namun … 1 jam aku sudah
membiarkan muridku menunggu. Aku terpaksa mengambil keputusan berangkat ke KL
Sentral terlebih dahulu dan rela ke KLIA sendiri, itu resiko dan tanggung
jawabku.
Bertemu murid angkatan Ke-III di
mana aku menjadi guru hingga saat ini adalah hal yang sangat istimewa. Kami
bercengkrama dan saling sharing keadaan sekolah. Pemikiran muridku ini cukup
visioner dan mampu memilih dan memilah hal-hal yang ia butuhkan. Kami hanya
bisa menikmati ice cream di Franco selama satu jam. Karena aku harus ke KLIA
melalui jalur kereta express agar tidak ketinggalan check in di bandara. Ups,
low bat dan benar-benar low … Beruntung karena sehari sebelumnya aku menghafal
rute di KLIA 2, aku sangat lancar dan bisa berada di ruang tunggu 1 jam sebelum
keberangkatan.
Pengalaman yang luar biasa dan
lain waktu aku berharap bisa menjadi teman seperjalanan yang lebih menyenangkan
… Bismillah … Kembali ke negeri sendiri harus lebih berarti. Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar