Apakah arti kata
spiritual? Mari kita baca beberapa definisi tentang kata spiritual berikut:
Spiritual/spi·ri·tu·al/ a berhubungan
dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin).
Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas
meliputi aspek-aspek :
1)
Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam
kehidupan,
2)
Menemukan arti dan tujuan hidup,
3)
Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,
4)
Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi.
Nah, sekarang
kita simak apa yang ada di Sekolah Alam Insan Mulia. Sekolah ini dibangun
dengan fondasi filosofi yang kuat. Memberi makna pada setiap sudutnya, menjadi
materi pembelajaran bagi guru dan siswa-siswinya.
Pada
suatu pagi, wajah cantik bunda bermata sipit datang menghampiri.
“Permisi, saya mau
bertanya”
Sepasang ayah dan bunda
berwajah Chinese menyapa ketika para
guru berjejer di pintu gerbang menyambut kedatangan anak-anak mengawali hari
dalam proses belajar mereka di sekolah.
“Iya Bapak/Ibu, ada
yang bisa kami bantu?”
“Saya ingin informasi
tentang bagaimana cara mendaftarkan anak saya di sekolah ini?”
“Mari kita duduk di
kursi lobby saja ayah dan bunda”
Sesampainya kami di lobby, duduk berbincang tentang semua
hal; proses pembelajaran, aturan, kegiatan ekstra, dan semua yang menjadi
pertanyaan beliau terjawab. Ada satu pertanyaan terakhir yang harus kami jawab
juga.
“Maaf Ust, apakah ini
sekolah Islam?”
“Iya Ayah, ini sekolah
Islam”
“Hmm, jadi kami tidak
bisa mendaftarkan anak kami di sekolah ini? Karena kami bukan muslim?”
“Ooh, demikian ya Bunda.
Iya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya”
“Kami sangat ingin anak
kami mendapatkan proses pendidikan seperti ini Ust. Mengapa tidak untuk umum saja?”
“ Kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya ayah dan bunda. Kami merasa sangat terhormat melihat harapan ayah dan
bunda. Namun, kami memang disain sekolah Islam dan tidak bisa menyediakan
keragaman fasilitas keagamaan”
“Baiklah Ust, semoga
kami segera menemukan sekolah yang asri, ramah, dan energi bahagia di
mana-mana”
“Amin, semoga ayah dan bunda.
Kami sangat senang dengan kunjungan ayah dan bunda”
“Jika demikian, kami
pamit ya Ust”
“Baiklah, silakan”
Setelah mengantarkan
ayah dan bunda sampai ke pintu gerbang, saya termenung dan mulai berpikir
tentang segala hal yang telah kami lakukan di sekolah ini dalam setiap proses
pembelajaran yang menunjukkan perbedaan identitas kami dengan sekolah lain.
Terutama dalam sisi “Spiritual” yang menjadi fondasi bangunan karakter generasi
muslim yang kami bimbing sekaligus menjadi guru kami.
Sebenarnya apa saja
yang sudah dilakukan di Sekolah Alam Insan Mulia dan sangat membutuhkan
kerjasama dengan orangtua untuk menghasilkan pendidikan karakter yang
melahirkan generasi cinta agama dan melaksanakan setiap kewajiban tanpa
keterpaksaan?
Mengapa
Disain Kelas Unik?
Segi 8 adalah simbol penjuru
mata angin, dan dalam disain ruang segi delapan memperlihatkan keleluasaan dan
memungkinkan anak bergerak dengan bebas. Tidak ada yang merasa unggul karena
selalu di baris depan, atau merasa minder selalu berada di bangku belakang.
Semua siswa merasakan posisi duduk yang sama dalam berbagai kreasi bentuk.
Dua pintu melambangkan
banyak jalan dalam menyelesaikan sebuah masalah, bisa juga diterjemahkan dengan
pintu rezeki. Jika pintu satu tertutup, maka sambutlah pintu lain. Pintu ini juga
bisa dikreasikan untuk brain storming,
menciptakan suasana baru setiap hari.
Jendela yang terbentang
di tiga sisi ruang, memberikan arti bahwa generasi ini tidak boleh terlena di
kandang sendiri. Meski di dalam sedang berproses belajar, tetapi siswa masih
bisa melihat kejadian di luar yang memungkinkan mereka untuk mengasah daya pikir
visioner. Melihat jauh ke depan dan memilah mana yang terbaik untuk dirinya.
Persoalan yang bukan bagiannya akan dipercayakan pada ahlinya.
Meja dan kursi yang
berwarna warni, ukuran yang disesuaikan dengan perkambangan tulang sesuai usia,
dan dinding warna warni dengan hiasan materi atau karya anak selalu menjadi daya
tarik istimewa. Menghargai karya anak, menjadikan dinding sebagai sudut
informasi, serta memberikan nutrisi pada otak anak dengan keceriaan warna dan
informasi yang sesuai dengan apa yang sedang dipelajari dalam kurun waktu
tertentu.
Mengapa
Diskusi antara Anak dan Guru di Sekolah Menjadi Utama?
Kegiatan diskusi
bersama anak baik dalam proses pembelajaran maupun proses penyelesaian masalah
anak menjadi fokus utama di SAIM. Bahkan, para guru akan melakukan pending
untuk menyelesaikan target pembelajaran demi menuntaskan persoalan anak
terlebih dahulu. Proses ini dilalui untuk memberi kesempatan anak dalam
menguraikan persoalan mereka dan mencari solusi yang tepat untuk mereka
sendiri.
Guru berperan sebagai
pendengar yang baik. Melihat dan menimbang semua yang ada, menempatkan diri di
tengah-tengah, meski kadang tahu siapa yang harus diberi keadilan. Jurus
keadilan akan dihadirkan ketika salahsatu subyek sudah “terdholimi”.
Sesungguhya siapa yang telah belajar spiritual di sini?
Guru dan murid
tentunya!
Tidak menutup
kemungkinan ketika anak bercerita kepada orangtua, maka orangtua juga akan
belajar mencari jawaban dari sebuah pertanyaan sederhana dari persoalan
anak-anak. Tantangan bagi orangtua untuk melihat setiap detail persoalan dalam
ranah keadilan. Melihat dan merasakan darah daging sendiri sedih dan merasa
didholimi.
Bagaimana sikap terbaik yang bisa dilakukan orangtua?
Bagaimana sikap terbaik yang bisa dilakukan orangtua?
Mendengarkan keluh
kesah anak?
Berdiskusi dengan
ustads/ustadzah kelas?
Bertemu dan diskusi
dengan psikolog?
Mengingatkan anak dengan
kalimat positif?
Membekali anak dengan
kemampuan komunikasi dan solusi?
Menghakimi anak atau
teman yang bermasalah dengan anak?
Menghubungi orangtua
teman dan berdiskusi/bersilaturahim?
Memutuskan tali
silaturahim antar orangtua?
Menuntut pihak sekolah
untuk persoalan anak?
Semua pilihan jawaban
tersedia dari beberapa sudut pandang. Dan orangtua PASTI akan lebih bijaksana dalam
memilih tindakan, bahkan akan menemukan sejuta pilihan bagi para orangtua yang
bijaksana.
Mengapa
Belajar Spiritual dalam Kegiatan Berkebun?
Kegiatan berkebun
merupakan kegiatan yang mengasah salahsatu kemampuan lifeskill, namun di sisi lain berkebun memiliki ruang spiritualitas
sangat tinggi. Yap! Ada banyak kajian yang hadir dalam kegitan ini,
diantaranya:
a. Menerima
keragaman teman dalam kelompok
b. Berbagi
tugas dan kewajiban
c. Memahami
ilmu sains tentang media tanam
d. Merasakan
profesi sebagai petani
e. Mempelajari
proses perawatan tanaman
f. Belajar
berapa lama proses pertumbuhan
g. Berapa
harga tanaman yang nanti dipenen
h. Bisa
diolah menjadi apa saja tanaman tersebut
i.
Mempelajari mengapa pertumbuhan tanaman
tidak sama
j.
Berusaha untuk menolong tanaman yang
tidak subur
k. Bagaimana
jika ada teman yang tidak sengaja merusak tanaman?
l.
Belajar mengenal makluk lain yang juga
ingin hidup di tanaman (ulat,hama, dll)
m. Bagaimana
tumbuhan bisa merespon rasa sayang manusia?
n. Adakah
ayat al-qur’an yang menjelaskan tentang tanaman?
o. Siapakah
Sang Maha Pencipta itu?
Jika menanam ini dikaji secara mendalam satu per satu, didiskusikan dan diceritakan dengan menarik, sepertinya satu bulan bisa jadi belum cukup membahas ini. Hehehe … Sekolah Alam Insan Mulia melakukan pembelajaran secara langsung, mempertanyakan, mencari jawaban, dan memperluas pemikiran anak dari berbagai sisi. Dunia spiritual dalam proyek menanam tidak terasa nyata dalam kurun waktu sebulan dua bulan. Namun, pengalaman spiritual tersebut telah bersemayam menyusun puzzle pengalaman anak dan berkembang dengan motivasi yang diberikan oleh orangtua di rumah.
Apalagi bagi orangtua
yang menyediakan waktu khusus untuk diskusi dan belajar bersama anak tentang
hal-hal yang nyata. Sungguh, pengalaman yang lengkap dan penuh makna untuk
mengisi kehidupan mereka di hari kemudian. Peran guru dan orangtua hampir sama
dalam hal ini; menjadi salahsatu dari sekian banyak referensi, tempat bertanya,
penyampai informasi, dan tentu saja menjadi guru yang bisa menjawab rasa
penasaran anak.
Demikian juga ketika
kegiatan observasi pantai, hutan, koleksi nama tanaman dan hewan di sekolah, mengamati
lingkungan, dan semua kegiatan yang dirumuskan dengan nilai-nilai spiritual.
Nilai spiritual ini tidak hanya diberikan, namun perlu persiapan yang baik,
diskusi yang melibatkan pemikiran anak, dan evaluasi bersama sehingga muncul
pemahaman yang lengkap tentang segala sesuatu.
Mengapa
Suasana Kelas dan Pembelajaran Harus Selalu Berubah?
Otak kita akan bekerja
lebih cepat jika mendapatkan nutrisi yang tepat. Nutrisi otak kita adalah
pengetahuan yang benar. Stimulus yang
diberikan kepada otak kita bisa beragam. Mengubah posisi meja dan kursi di
kelas, mengajak anak melakukan sesuatu dengan cara baru, membalik gambar,
menulis dengan tangan kiri, dan lain-lain.
Media yang tidak
dipikirkan anak namun mampu digunakan guru sebagai sebuah pembelajaran, itulah
kesan yang tak tergantikan. Menjadikan kursi sebagai becak, kereta, dan berbagi
macam alat transportasi dalam sebuah pembelajaran pasti sangat menyenangkan.
Lagu, kisah, dan
pengalaman yang menarik akan menjadi inspirasi bagi anak-anak. Bahkan, kita
tidak perlu banyak menasehati jika gur dan orangtua cerdas dalam berkisah.
Kisah menjadi pengantar materi akhlak dan menanamkan jiwa yang penuh dengan
spiritualitas yang baik.
Top 25 Casino Sites in India (2021)
BalasHapusTop 포커 에이스 25 Casino Sites in India (2021) · 1. Microgaming · 벳썸 도메인 2. Bovada · 3. Bovada 바카라 · 4. Parimatch · 메이저사이트 추천 5. SlotoCash · 6. LuckyLand 바카라 몬