SAIM
Lahirnya Sebuah Pertanyaan
Menulis dua buku, artikel, dan tulisan di
surat kabar yang saya tulis tentang tempat belajar yang menjadi rumah kedua
bagi anak-anak sepertinya belum cukup untuk memberi penjelasan kepada pembaca
tentang sistem pendidikan yang dilaksanakan di Sekolah Alam Insan Mulia.
Penjelasan dan berbagi cerita melalui seminar, workshop, dan diskusi
selalu menarik perhatian bagi orang lain. Tetapi, para guru di sekolah ini
tidak boleh lelah untuk menjelaskan berulang-ulang dan membangun komunikasi
dengan para orangtua walimurid yang menjadi bagian dari proses yang dilaksanakan.
Sekolah melakukan kegiatan transfer informasi
kepada seluruh wali murid di awal semester, dengan tujuan untuk mempresentasikan
program dan informasi yang dibutuhkan satu semester ke depan. Kehadiran para
wali murid sesungguhnya sangat penting untuk keseimbangan dan pelaksanaan
proses pembelajaran selanjutnya.
Proses belajar di SAIM sebagaimana proses
pertumbuhan sebuah pohon besar yang diharapkan mampu melindungi dan bermanfaat
bagi sekitarnya.
Pembangunan karakter dimulai sejak pendidikan
dini, mengenal teman, lingkungan sekitar, bermain hingga puas. Pendidikan usia Play
Group dan Taman Kanak-kanak adalah moment istimewa yang 500% membutuhkan
kerjasama yang sangat baik dengan para orangtua. Memberi teladan dan informasi
yang membuat anak memiliki kata “Ya” atau “Tidak”. Selayaknya pohon, disiram,
dipupuk, diajak komunikasi, diperhatikan perkembangannya, memberikan treatment
ketika ada hal yang kurang sesuai dengan perkembangannya. Kesempatan anak
menikmati kehidupan yang bersih dengan bau harum yang akrab di indra
penciumannya. Membangun kesadaran diri untuk selalu bersih dan belajar mandiri
untuk melakukan toilet training. Inilah gambaran proses yang dilakukan
di PG-TK.
KEGIATAN MENARIK PG-TK
- Belajar mengaji dan sholat
sebagai landasan karakter
- Story telling dan berceloteh
- Menanam sayuran sehat
-Motorik kasar dan motorik halus
dengan berbagai kreasi dan kegiatan menyenangkan
- Pentas bulanan, lomba-lomba, dan
pengisi acara TV
- Kunjungan ke perusahaan Ice Cream,
stasiun kereta, dll
- Bermain hujan dan berkemah di
sekolah, dan masih banyak lagi …
Pohon yang baik dan memiliki akar yang kuat
ini akan melaju dengan perkembangan batang-batangnya. Oleh karena itu pada
jenjang Sekolah Dasar atau SD proses dilakukan dengan Thematic Teaching
, Joyful Learning secara integratif. Bagaimanakah hal tersebut
dilakukan?
Disain kegiatan, proses, tugas, tanggung
jawab, dan segala hal yang dibutuhkan anak dalam usia perkembangan diri telah
dipikirkan bukan hanya untuk esok, atau satu bulan ke depan. Namun, proses ini
telah dipikirkan oleh banyak pemikiran, observasi, dan kepedulian akan
pendidikan 50 hingga 100 tahun mendatang. Para tokoh yang terlibat dalam proses
persiapan ini juga memiliki sangat terpercaya. Beliau menginspirasi para guru
untuk melakukan segala hal baru yang kreatif dan inovatif. 16 tahun berjalan,
sekolah ini masih harus terus berbenah dan evaluasi untuk peningkatan kebaikan
dan menjadi sekolah yang Rahmatan Lil Alamin.
Berikut ini hal dasar yang bisa menjadi
informasi bagi siapasaja yang ingin mengenal konsep sekolah alam.
Makna sekolah alam:
Ø MEMPERLAKUKAN ANAK SECARA ALAMIAH
Ø MENGENALKAN KEHIDUPAN KESEHARIAN
SECARA LANGSUNG
Ø MENGENALKAN ALAM SECARA FISIK( DUNIA
TUMBUHAN DAN HEWAN)
Catatan Spesial
Di kelas I pertanyaan “Kamu belajar apa
hari ini?” 99 persen jawaban yang keluar adalah; “Bermain”. Ya, memang kelas I
menuntaskan permainan-permainan yang ada di jenjang TK. Siswa kelas I hanya
berhak bermain dan menikmati uniknya permainan. Belajar di luar kelas,
menggambar, bercerita, dan mengunjungi tempat favorit adalah kegiatan yang
disiapkan untuk mereka. Mengerjakan tugas secara bersama-sama dan dengan
kreativitas yang tak pernah mengenal hukum “Haram”. Mengerti rasa sakit ketika
jatuh dan mengetahui kunci memperbaiki kesalahan dengan minta maaf adalah
kehidupan yang indah. Rasa penasaran dan ingin mencoba segala hal dengan tanpa
memikirkan resiko yang akan didapatkannya.
Proses yang telah dilakukan di PG-TK bukan
ditinggalkan, tapi dilanjutkan. Begitu juga peran orangtua pada proses ini.
Menjadi sumber informasi, terlihat sebagai orangtua yang cerdas dan penuh
dengan kasih sayang. Memberikan kalimat yang penuh semangat, memberi kesempatan
jatuh dan merasakan sakit, mengetahui akibat naik ke tempat tinggi dan
bagaimana menahan tangis karena malu atau tetap memilih menangis karena malu J. Pohon yang
ditanam sedang membutuhkan nuutrisi yang tepat untuk menguatkan batang
penyanggah kehidupan ranting dna daung-daunnya kelak.
KEGIATAN MENARIK DI KELAS I:
-
Bermain sambil belajar
-
Kunjungan ke rumah teman
-
Story telling
-
Sodaqoh Ambassador
-
Mengaji
bersama dan menghafal surat pendek
-
Kunjungan dalam kota (tempat
bersejarah, dll)
-
Membuat media waktu (pagi, siang,
malam)
-
Percobaan sains sederhana
-
Menanam sayuran
-
Tantangan presentasi di kelas
-
Belajar baca dan tulis secara alamiah
-
Panggung boneka dan kreasi, dan
lain-lain
Di kelas II, kelanjutan proses kelas I
dengan perubahan gaya belajar, mengenal guru baru dan bersosialisasi dengan
teman-teman yang tak lagi sama seperti tahun lalu. Tugas proyek yang sedikit
lebih menantang waktu dan kerjasama. Berkesempatan berbeda pendapat atau
melakukan bersama dengan bahagia. Mengunjungi tempat bersejarah dan mempelajari
hal baru dari lingkungan sekitar dengan rasa penasaran yang lebih tinggi. Belajar
menghadapi masalah meski harus “bertengkar”, “usil”, dan belajar mempertahankan
kebenaran yang dia pahami sendiri. Mengetahui emosi marah itu berakibat tidak
baik untuk dirinya dan persahabatannya. Mulai berdisiplin dengan memperhatikan
loker, menata sandal, dan menata shaf sholat dengan rapi. Pertanyaan: “Belajar
apa hari ini?”, masih memiliki jawaban: “Bermain”.
Dalam keunikan ini, peran orangtua semakin
meningkat karena kebutuhan akan sosok yang mampu mendukung, menguatkan,
sekaligus menjadi partner berdiskusi yang baik. Orangtua tidak bisa hanya
melihat dan mengikuti perkembangan anak dari jauh. Semakin proses perkembangan
dialami anak, semakin orangtua dibutuhkan untuk mengawal masa pertumbuhan ini
dengan baik. Komunikasi yang baik dengan guru, orangtua lain, dan para pakar
yang dibutuhkan akan sangat membantu melalui masa perkembangan ini. Thematic
teaching secara murni di kelas I dan II sangat membutuhkan ayah dan bunda,
untuk bekerja sama dengan ustadz/ustadzah guna mempersiapkan ananda di kelas
III yang biasanya di usia ini mereka sudah mulai aneh2 keinginannya menurut
orang dewasa. Hal inilah yang disebut kebebasan berpikir dan kreativitas anak.
KEGIATAN MENARIK DI KELAS II:
-
Sodaqoh Ambassador
-
Mengaji
bersama dan menghafal surat pendek
-
Story
telling
-
Kunjungan dalam kota (tempat
bersejarah, perusahaan, visitasi, dll)
-
Percobaan sains sederhana
-
Menginap di sekolah
-
Tantangan presentasi di luar
kelas dan wawancara
-
Bermain musik alam dan bahan
bekas
-
Menanam tumbuhan herbal dan
membuat jamu
-
Belajar di pasar modern dan
belajar entrepreneurship
-
Belajar melakukan kegiatan
mandiri “Mencuci baju”
Kelas III merupakan
kelas yang lebih sering terjadi penolakan dan penerimaan secara “eksrtrim”,
merasa bisa namun belum mampu, dan berusaha menjadi kakak kelas yang baik. Di
kelas III, sudah mulai belajar mengapa bisa jatuh, apa penyebabnya, dan
bagaimana harus mencari pemecahan masalah. Luapan emosi yang tepat dengan
kegiatan motorik kasar dan halus mulai dilatih di jenjang ini. Di kelas ini ide
kreatif dan imajinasi seakan tak terhenti. Bahkan label “Nakal” kadang tidak
sengaja sudah diberikan. Suasana rumah sudah bisa dirasakan anak, begitu juga
dengan suasana sekolah. Kenyamanan atas lingkungan yang bersahabat untuknya
semakin terasa. Keinginan mencoba sesuatu yang menantang lebih tinggi, nyata,
dan bisa memenuhi rasa haus pengetahuan yang dimiliki anak. Nah! Perlu
dihindari kalimat-kalimat yang mudah disalah artikan oleh ananda. Pohon ini
semakin tinggi dan membutuhkan kekuatan batang yang lebih besar. Pertanyaan:
“Kamu belajar apa?”, menghadirkan jawaban: “Ya begitu” atau “Tidak tahu”. J
Menciptakan
rumahku surgaku merupakan kerja serius orangtua untuk pembangunan konsep diri
yang lebih mantab. Melihat aksi heroik ayah merupakan kesan yang menakjubkan.
Merasakan indahnya kasih sayang bunda merupakan sesuatu yang menenangkan. Ijin
untuk melakukan suatu kegiatan dan menjadi pribadi yang dipercaya orangtua
sudah mulai belajar dibiasakan dengan pendampingan. Dalam kondisi perkembangan
ini ayah dan bunda sudah mulai menjadi tokoh yang akan dipilih. Ayah lebih
menuruti aku atau bunda yang bisa memenuhi keinginanku? Di sinilah pembagian
tugas ayah dan bunda sebagai hakim, juri, pelindung, orangtua, dan kawan harus
dijalankan. Peran guru juga sudah harus lebih beragam dan mulai menganalisa ketegasan
peraturan apa yang perlu menjadi prioritas dalam kurun waktu yang ditentukan.
Orangtua menjadi guru pertama dan guru menjadi tangan panjang dari pelajaran
yang telah diperoleh ananda di rumah.
KEGIATAN
MENARIK DI KELAS III:
-
Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-
Mengaji
bersama dan menghafal surat pendek
-
Story
telling dan bercerita kepada orang lain
-
Kunjungan dalam kota (Badan
meteorologi, dll)
-
Percobaan sains sederhana dan
dipresentasikan (kelompok dan individu)
-
Pergi ke hutan dan menginap di
daerah pegunungan
-
Tantangan observasi, presentasi, dan
wawancara
-
Belajar di pasar tradisional
-
Memasak sederhana dan berjualan
-
Mendongeng dan belajar aturan
melalui dongeng
Kelas IV merupakan
kelas tantangan … Dimulainya sebuah petualangan akademik. Dunia pemikiran dan
analisa menjadi keadaan yang harus dibiasakan. Dunia PR alias pekerjaan rumah
akan sedikit menghiasi hari-hari ananda. Keluhan “capek” bagi yang tidak
terbiasa menghadapi hal baru sebagai tantangan mulai diungkapkan. Apalagi
anak-anak yang terbiasa dibantu dan belum sempat diarahkan untuk menghadapi
tantangan dengan lapang dada. Kegiatan proyek kecil dan proyek besar sudah
mulai bermunculan, dan ini mulai menjadi PR juga bagi orangtua. Hmmm,
jangan-jangan orangtua juga sudah mulai gusar dan keberatan. Hehehe … Aturan
yang lebih jelas dengan konsekuensi yang dirumuskan bersama akan menjadi dasar
penegakan kedisiplinan. Kerapian loker dan area kerja menjadi standart
pembelajaran sikap cinta kerapian dan kebersihan. Menghormati orang lain adalah
prioritas sikap yang harus mulai lebih dekat dengan diri. Kewajiban sholat lima
waktu menjadi ukuran kesiapan tantangan yang lebih banyak lagi. Seperti,
proyek-proyek beruntun, baik individu maupun kelompok. Materi pelajaran yang
semakin bisa dirasakan perbedaannya dengan jenjang sebelumnya, kelas 1-3.
Dalam kondisi yang mulai mengalami banyak
perubahan ini, pertanyaan orangtua semakin banyak. Kecemasan orangtua mulai
hadir, bahkan bisa jadi tuntutan orangtua secara tidak disadari naik tanpa
diminta. Bagi orangtua yang selalu mengikuti perkembangan ananda akan lebih
mudah menyadari dan mengikuti perubahan ini dengan bijaksana. Menjalin
koordinasi dan diskusi dengan para guru. Jika mengetahui perkembangan ananda
tidak sesuai yang diharapkan, tidak perlu panik dahulu. Mari kembali mendekati
ananda dan mengurutkan perjalanan perkembangan ananda. Bahkan terkadang melihat
perkembangan yang kurang sesuai itu membuat kelebihan dan keistimewaan ananda
menghilang. Figur ayah dan ibu semakin kuat diharapkan untuk bisa menjadi
teladan dan mengukuhkan pemahaman semua yang pernah dipelajari di kelas-kelas
sebelumnya. Peralihan dari kata kelas kecil menuju kelas besar, bisa jadi beban
tersendiri dalam diri ananda yang tidak semua sama. Keselarasan pendidikan
sekolah dan rumah semakin jadi tantangan. Para orangtua dan guru wajib
menyelaraskan langkah dengan program-program bimbingan belajar dengan metode
yang menyenangkan. Orangtua meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anaknya
secara langsung.
KEGIATAN MENARIK DI KELAS IV:
-
Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-
Mengaji
bersama dan menghafal surat pendek(surat yang lebih panjang)
-
Story
telling dan bercerita kepada orang lain di depan
-
Kunjungan budaya dan kerajaan di
jawa timur (Trowulan-Mojokerto)
-
Percobaan sains dan
dipresentasikan (kelompok dan individu)
-
Pergi ke pantai dan menginap di
daerah laut
-
English as a daily language
-
Tantangan observasi, presentasi,
dan wawancara
-
Menanam hingga panen dengan COOKING
CLASS
-
Proyek membuat telor asin
-
Proyek drama kelompok
-
Reading Competition, dan lainnya
Kelas V merupakan
kelas pengantar menuju tantangan di akhir jenjang. Ibarat pohon bunga-bunga
sudah mulai bermekaran. Jika perawatan kita baik, maka bakal buah juga akan
memenuhi standar yang baik. Di kelas V, ananda akan mendapatkan tantangan tugas
kelompok dan tugas individu yang semakin beragam. “Cerdas sendirian itu hebat,
lebih hebat lagi kecerdasan kita mampu membuka peluang kecerdasan bagi orang
lain”. Kalimat motivasi ini disampaikan agar ananda mampu berkolaborasi tugas
dan tanggung jawab dengan semua temannya. Tema-tema budaya dan agama dipelajari
untuk menumbuhkan sikap toleransi antar ummat beragama. Observasi dan langsung
melihat peninggalan sejarah dengan menggali informasi, dilakukan untuk memupuk
rasa bangga dengan bangsa dan kebudayaannya. Praktik pembuktian rumus
matematika sudah mulai dilakukan agar menemukan misteri matematika yang mulai
kelas 1 hingga kelas 4 telah dipelajari secara tematik.
Para ayah
dan bunda di jenjang ini terlihat mulai waspada. Perbandingan dengan lingkungan
di luar SAIM terkadang tersangkut di pikiran. Bagi yang memahami perkembangan
ananda, insha Alloh lebih mudah untuk mengambil keputusan bijaksana. Tetap
memberi ruang kepada sekolah dan anak-anak untuk melakukan proses yang
semestinya. Bagi yang kekhawatirannya tinggi, sudah mulai mencari guru les,
kursus, dan beberapa alternative kegiatan belajar untuk menambah kemampuan
akademis anak-anaknya. Suka atau tidak ada orangtua yang mewajibkan kegiatan
tambahan ini. Beberapa efek yang lahir adalah semangat belajar di kelas
terkadang ada yang berkurang, ada juga yang sebaliknya. Lebih bersemangat
menunjukkan peningkatan kemampuan yang dimiliki. Hal bijaksana yang perlu dilakukan
adalah, sering mengecek kondisi perkembangan anak pada guru menemukan solusi
bersama untuk meningkatkan potensi diri anak. Kesibukan yang berlebihan akan
menjadi kendala yang sangat besar namun terkadang tidak terasa. Sehingga keterkejutan-keterkejutan
terkadang membuahkan “kecewa” saat target dan standar orangtua belum bisa
dipenuhi oleh anak-anaknya. Apa yang perlu dilakukan? Meluangkan waktu untuk
belajar bersama dan memahami situasi dan kondisi anak dengan cara pandang
anak-anak.
KEGIATAN MENARIK DI KELAS V:
-
Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-
Mengaji
bersama dan menghafal surat pendek (surat yang lebih panjang)
-
Story
telling dan bercerita kepada orang lain di depan
-
Kunjungan budaya kerajaan Hindu –
Budha di Jawa Tengah
-
Percobaan sains tentang teknologi
sederhana dipresentasikan (kelompok dan individu)
-
English as presentation skill
-
Tantangan observasi, presentasi,
dan wawancara
-
Proyek drama kelompok
-
Girls Class and Special
Discussion
-
Tantangan mempresentasikan bacaan
Kelas VI, masa
memilih jalan untuk menyongsong kesuksesan dengan sempurna! Kegiatan selama
semester I masih melanjutkan proses kelas V. Belajar dengan bahagia dan menikmati
proses tanpa terganggu ujian akhir secara nasional. Program homestay
untuk memupuk empati dan menghormati kondisi keluarga yang tinggal di desa
menjadi latihan kepemimpinan dan pelatihan toleransi tingkat tinggi. Melakukan
hal yang mungkin dirasakan berat dan tidak disukai, menjadi pilihan terakhir
untuk melaksanakan sikap tanggung jawab. Kegiatan akademis di kelas VI ditata
juga untuk persiapan menghadapi tantangan pemikiran tingkat nasional. Semester
II dicanangkan program pengayaan latihan soal dan membahas dengan detail.
Ananda dianjurkan untuk lebih sering berolahrara dan melaksanakan ibadah sunnah
sebagai motivasi untuk meraih ridho Alloh dalam pelaksanaan setiap proses
tantangan. Kedewasaan berpikir dan kepandaian manajemen diri sedang
dipertanyakan di kelas ini. Memilih santai atau rajin dengan gembira untuk
menyiapkan diri? Itu pilihan yang sangat membutuhkan motivasi dari luar diri
anak.
Pendampingan
yang dilakukan orangtua secara berkelanjutan akan menjasi sumber energi positif
bagi ananda. Sosok ayah dan bunda semakin mewarnai pilihan-pilihan yang
diambil. Diskusi sebagai teman belajar dan orangtua yang kasih sayangnya
memberi kepercayaan bahwa ananda MAMPU adalah kunci pertama di kelas ini. Rasa
khawatir yang berlebihan dan mencarikan kegiatan kognitif akademis, terkadang
belum tentu hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Maka, jalan bijaksana yang
ditempuh adalah mendampingi dan memantau perkembangan kemampuan dan perilaku
ananda. memberi dorongan semangat dan lebih banyak menciptakan rasa nyaman
belajar merupakan factor pendukung. Melatih kemandirian dan manajemen diri
ananda dengan berbagai cara kreatif sangat diperlukan di jenjang ini.
KEGIATAN MENARIK DI KELAS VI:
-
Kebiasaan bersodaqoh dan beramal
-
Menuntaskan
hafal juz 30 bagi yang mampu
-
Homestay di desa
- Praktik pada hampir semua
kemampuan yang telajh dipelajari di jenjeng kelas 1-6 (kelompok dan individu)
-
English as presentation skill
-
Tantangan observasi, presentasi,
dan wawancara
-
International Exhibition
-
Girls Class and boys class “Special
Discussion”
Ini adalah catatan kecil yang inovasinya tiada henti. Tulisan ini akan terus berkembang, bisa ditambahkan oleh pelaku pendidikan lain. Sekolah Alam Insan Mulia mencoba untuk menghadirkan iklim pendidikan yang ramah, kreatif, dan kekeluargaan dengan batasan-batasan yang yang ditentukan bersama. Membangun komunikasi dan kerjasama dengan walimurid sebagai partner in learning.
PROGRAM
BERSAMA DI SD SEKOLAH ALAM INSAN MULIA
1. Leadership
Camp
2. Ramadhan
Camp
3. Outbound
Training
4. Peringatan
hari besar Islam
5. Peringatan
hari besar Nasional
6. Pameran Seni
dan Sains
7. Pentas
bulanan
8. Mendatangkan
Intern sebagai tutor dan patner belajar bahasa inggris
9. Pameran
sekolah di luar lokasi sekolah
10. Charity
program
NOTES:
No homework
design
adalah pola pendidikan yang diterapkan di SAIM. PR berupa wawancara dengan ortu
atau PR yang dibantu orangtua bertujuan untuk menjalin keakraban anak dan
orangtua. Masih banyak juga program insidentil yang melibatkan orangtua dan
siswa sekolah lain untuk bergabung. Selamat menikmati tulisan ini, semakin
bingung, semakin penasaran? Mari datang ke sekolah dan diskusi secara terbuka
untuk kemaslahatan bersama.
Di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya juga akan kita temui anak-anak ISTIMEWA yang selalu menjadi pengukur keikhlasan dan amanah baik orangtua maupun guru. Ya autism, ADHD, kekurangan pendengaran, dan beberapa keistimewaan lain. MEREKA adalah SUMBER INSPIRASI dan KEINDAHAN AKHLAK.
Anak-anak istimewa ini ada dalam setiap kelas. Mereka menjadi sahabat dan pelajaran bersyukur atas kehidupan yang sempurna. Mengasah hati dan perasaan kami menjadi lebih lembut. Memahami setiap kesulitan itu belum seberapa jika tanpa cinta Alloh SWT.
Sungguh pendidikan dari kandungan hingga liang lahat. Bismillah ...
Di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya juga akan kita temui anak-anak ISTIMEWA yang selalu menjadi pengukur keikhlasan dan amanah baik orangtua maupun guru. Ya autism, ADHD, kekurangan pendengaran, dan beberapa keistimewaan lain. MEREKA adalah SUMBER INSPIRASI dan KEINDAHAN AKHLAK.
Anak-anak istimewa ini ada dalam setiap kelas. Mereka menjadi sahabat dan pelajaran bersyukur atas kehidupan yang sempurna. Mengasah hati dan perasaan kami menjadi lebih lembut. Memahami setiap kesulitan itu belum seberapa jika tanpa cinta Alloh SWT.
Sungguh pendidikan dari kandungan hingga liang lahat. Bismillah ...
Januari, 18, 2016
Guru,
Hamdiyatur Rohmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar