Terima
Kasih Guru
Assalamualaikum. Ustz....saya terharu sekali dan ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada ustadz dan ustadzah SAIM semua yang pernah membimbing anak-anak
langsung atau tidak langsung. Anak saya di sekolah menengah Islam di
Gresik bisa berprestasi sebagai siswa paling aktif saat masa orientasi dan
mendapat perhargaan. Dan yang membuat kami sangat terharu, ananda dapat masuk kelas
akselerasi tahfiz dg nilai tertinggi. Masya Alloh!!! Kami nggak kuasa menahan
air mata haru! Ini semua karena anak-anak kami dibina oleh ustadz dan ustadzah
yang luar biasa tulus dan berkualitas di Sekolah Alam Insan Mulia.
Setelah
kakanya yang juga juara 1 di angkatannya dengan 18 juz ketika selesai
akselerasi, kami nggak menyangka adiknya bisa ikut jejak abangnya. Pendidikan
di SAIM luar biasa hebat dan diatas rata-rata dalam segala hal. Walau dengan
anak-anak SD Islam. Pastinya teman-taman si adik yang lebih pandai dan lebih
baik juga akan luar biasa di sekolah-sekolah baru mereka.
Terimakasih
ya ustz .... specchless saya ...hanya Alloh yang pantas membalas semua kerja
ikhlas guru-guru SAIM buat anak-anak kami. Teriring salam dan terimakasih kami
juga kepada Ustadz Sulton... Masya Alloh... Subhanallah.
Aku
membalas rasa haru beliau …
Alhamdulillah
... subhanaAlloh ... anak-anak menjadi sholeh dan sholehah karena memiliki
orangtua yang sabar dan ikhlas sebagai guru pertama dan menjadikan rumah
sebagai surga.
Kami, insha Alloh hanya menjadi pemegang amanah yang
memiliki banyak kekurangan dan terkadang mungkin salah dalam berolah peran.
Semoga jejak generasi keluarga Bunda menjadi panutan bagi keluarga muslim yang
lain, menghiasi kehidupan dengan al-qur'an. Amin ...
Salam dari kami untuk ananda. Semoga Alloh menyertai
setiap langkahnya bersama hikmah dan keberkahan. Amin …
Ditengah
keterbatasan kami dalam kontribusi dan interaksi, semoga anak-anak ini suatu
saat bisa memberikan prestasi dan karya terbaik untuk SAIM. Kami baru mengunjungi
ananda. Dan dia merasa bangga jadi anak SAIM.
Akhir
dari surat haru ini ….
Alhamdulillah ... Semoga Alloh SWT selalu menjaga ananda.
Surat yang sangat
menyentuh dan mengingatkan betapa GURU bukanlah sebuah PROFESI, namun GURU
adalah AMANAH yang langsung dari ALLOH SWT.
Menggebuk
Galon di Tugu Pahlawan
What’s up dan telepon berbunyi karena kelompok
PERKUSI LASKAR AKSI SD Sekolah Alam Insan Mulia diundang untuk mengisi acara
Hari Anak Nasional oleh BKKBS yang dihadiri Ibu Menteri Khofifah Indar
Parawansa.
Informasi yang kami
terima memang sedikit bermasalah, namun itu tidak menjadikan LAKSAR AKSI
mundur! Kami maju tidak mau kalah! Hahaha….
Panas membakar kulit
di Tugu Pahlawan. Melihat keceriaan anak-anak di bawah terik matahari
menghilangkan keinginan untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Semakin
eksotik pastinya. Hahaha …
Perjalanan tour kami
berkesan. Dengan tour guide yang tidak menceritakan sejarah apapun pada
anak-anak, akhirnya informasi yang tertera di setiap foto dan benda berharga
aku ceritakan dengan merangkai pelajaran masa lalu.
Sukses!!! Anak-anak
terpukau dengan perjuangan para pemimpin di Surabaya! Melihat aktivitas kami,
sekelompok anak SMA Negeri menghampiri.
“Maaf, permisi …
boleh kami wawancara?”
“Ouwch … saya?”
“Iya, kami ada tugas
wawancara dari sekolah”
“Okay”
Akhirnya bak
selebriti aku menerima permintaan wawancara mereka. Pertanyaan tentang efektifitas
museum sebagai tempat belajar, nilai sejarah, dan lain-lainnya.
Sebelum keluar museum
kami duduk bersama dan mengulas peristiwa hari ini. Anak-anak memahami dan
tetap bahagia dengan apapun yang sudah mereka terima. Itulah anak-anak, tulus
dan selalu bahagia.
Ada sebuah pertemua
dengan seorang bunda yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Kesimpulan beliau
dan saya juga sih. MENERIMA ANAK ISTIMEWA DENGAN LAPANG DADA itu adalah PINTU
UTAMA MENUJU KASIH SAYANG ALLOH SWT. Ada sih peristiwa lain yang cukup menggoda
kesabaran, hmmm… tidak perlu deh! Biar tulisan ini tetap mengalir penuh kebahagiaan
saja! Hahaha ….
Surat
Cinta dari Negeri Lord Voldemort
Nah, ketika menunggu
anak yang belum dijemput sebuah pesan What’s up masuk.
“Assalamu’alaikum …
Ust, apa kabar?” Aku mau testimoni, Alhamdulillaaahh
… ceritanya kita kan punya jadwal ngaji bareng disini, aku sama bapaknya
terharuuu banget denger ngajinya Anak tertua, Subhanallah..luar biasa menurutku.
Selama ini di Surabaya kan dia gak
pernah mau keliatan ngaji terang-terangan… cuma sendirian dan gak bersuara, jadi
aku ya ga maksain … eh disini baru tau … SAIM dan para ustad-ustadzahnya memang
luar biasa. Mohon bantuannya kalau pas longgar tolong WA dia dan dimotivasi
untuk improve ngajinya terus dan mau ngajarin adiknya juga … biasaaa, kadang
sik onok jaim gitu deh. (kadang masih ada malu-malu)”.
“Alaikumsalam
wrwb … Lha, semalem saya baru mbathin, alhamdulillah nembus”
(Karena
saya biasa mengajak sang bunda berdiskusi tentang psikologi dan tentu saja
minta bantuan, materi, test, dan segala macam yang bisa saya pelajari lah
pokoknya). Hahaha ….
“Maturnuwun,
wis pokoke menurut kami SAIM benar-benar berpengaruh besar pada tangguhnya anak-anak.
Alhamdulillah...aku dan bapaknya sangat-sangat takjub lihat anak-anak begitu
santai dan tangguh sekaligus luwes terhadap perubahan BESAR yg ada disini…gini
kondisinya:
1. Rumah luasnya hanya separoh rumah
Surabaya dan ruang gerak privat kami hanya di lantai 2 (2 kamar dan 1 kamar
mandi), dapur dan ruang tamu di lantai 1.
2. Di rumah ini kami sharing
dengan 3 keluarga lain sesama Indonesia, yang dinamikanya pasti beda-beda.
3. Disini budaya masyarakatnya
jalan kaki kemana-mana, jadi sejak awal kedatangan kami (1 bulan) naik bis dan
kereta baru 2 kali, sekali waktu datang dari Indonesia dan minggu kemarin pas
keluar kota, selebihnya jalan kaki ke beberapa tempat wisata, ataupun untuk
belanja logistik (minimal sekali jalan butuh wkt 1 jam untuk Pulang dan Pergi)
sedangkan di Indonesia kemana-mana pake mobil.
4. Relatif gak nonton TV karena
ada di lantai bawah dan acaranya belum terlalu menarik buat mereka karena
bahasanya juga gak terlalu paham (aksen Leeds beda banget)
5. Kondisi penyesuaian konversi
uang dan minimnya barang halal membuat kami harus mengerem berbagai keinginan
saat belanja padahal semua makanan dan minuman kelihatan sangat menarik kaan?
Semua kondisi diatas satu sisi
menurutku anugerah yang harus disyukuri dan satu sisi juga tantangan yang harus
ditaklukkan (emosi, pikiran, tenaga)… dan anak-anak mampu melaluinya dengan
STABIL, gak pake rewel…. Subhanallaaahh! Beberapa teman juga heran, anak-anak bisa
se-kooperatif ini, sedangkan beberapa keluarga masih kesulitan memotivasi
anaknya untuk mau jalan kemana-mana...gak cuma mengandalkan angkutan umum
meskipun duitnya ada. Alhamdulillaaah..wis pokoke banyak jempol deh…1000× J. Malah
aku yg sempat diare karena mungkin masuk angin dan emosi masih naik turun…sampek
diketawain anak2… J
Soriii..ada yg keenam.. J
6. Disini mereka harus MANDIRI dalam
semua hal, beresin baju, kasur, bekas makan dan minum, nyiapin meal kalau lagi
laper, seputar aktifitas self help lah…. padahal di Surabaya semua yg
melakukan relatif si mbak.
Ini mungkin bagi beberapa
ortu hal yang biasa aja karena menganggap harusnya "anak normal" ya
survive gitu… tp bagi kami khususnya aku, ini faktor besarnya adalah
keberhasilan konsep SAIM yg menunjang mental sett dan nyali mereka untuk
fleksibel beradaptasi dan bertahan di situasi baru bahkan relatif sulit.
(jempol)
Kali ini aku tidak banyak menulis. Aku menulis
kalimat …
“Alhamdulillah … kami
SAIM dengan system pembelajaran yang didukung guru-guru “gila” berdo’a untuk
anak-anak. Mereka mampu survive di manapun mereka berada”.
Sambil menjelaskan
arti gila, (dalam hati : kerja untuk yang terbaik, senengane neng sekolahan,
dan cari-cari kesibukan. Hahaha)
“Bolehkah diskusi
kita saya tulis di Blog?”
“With honour”
Setelah diskusi
dengan sang bunda, aku melanjutkan diskusi dengan sang ananda.
“Hi, how are you
there?”
“Alhamdulillah, baik
Ust”
Kemudian chatting
LINE kami mengalir deras, gara-gara Profile Picture muridku yang satu ini bikin
iriiiiiii!!! Ini sebagian chatting yang telah kami lakukan.
Aku meminta dia
mengirim foto yang asyik untuk tulisan di blog ini. Foto-foto yang super keren
terkirim dengan lancar! Semakin cemburuuuuuuu!!!!!
“Bagaimana
pengalamanmu melaksanakan sholat dan ngaji?”
“Kalau sholat sih sama
saja … seperti di Indonesia. Mungkin waktunya aja yang beda. Setiap bulan ada
update dari LGM?”
“What is LGM?”
“Leeds Grand Mosque.
Ada aplikasinya juga dari LGM setiap hari”
Kemudian dia
mengirim jadwal waktu sholat lengkap dengan keterangannya selama 1 bulan.
“Kalau ngaji”
“Aku ngaji kan di
rumah, jadi nggak ada yang beda sih”
“Ngajimu kan bagus,
kamu bisa jadi tutor untuk adik-adik dan kali aja ada tetangga baru”
“Masih perlu banyak
belajar Ust”
Aku berbagi
indahnya jaminan mengaji dan perlindungan dari Alloh SWT. Kami chatting sangat
panjang dari pada ketika kami berada dalam satu kelas. Hahaha…
“Aku jadi lebih
ingin ke sana!!!”
“Ke sini aja Ust,
kakak-kakak Master yang kuliah disini sekalian jalan-jalan, seru kayaknya”
“Lha, aku nanti Ustadzah
Doktor” Hahahaha …
“Amin Ust …”
Tak kusangka, dia memberi
informasi beasiswa dan kami berbincang “ala” perempuan. Dalam hati aku bangga:
“Baru kemarin aku bersamanya di kelas jenjang SD, dia sudah memberi informasi
beasiswa dan gambaran Negara yang baru ditinggalinya. Ooooh! Bahagianya!
“Ya, kamu lirik
teacher mu, bule muslim juga gak papa. Biar nanti aku jalan-jalan bersamnya.
Hahahahahaha ….”
“Boleh boleh Ust,
Amin….”
Aku mengakhiri chatting
dengan dengan titip salam kepada ayah, bunda, dan adik-adiknya.
Semoga
ini adalah keberkahan seorang guru yang menjalankan amanah hanya karena ibadah
kepada Alloh SWT. Amin …